Diaspora berfungsi dan siap diluncurkan, tim pengembangnya puas dengan hasil karyanya dan menjanjikan pada tanggal 15 September 2010 akan mempersembahkan hasil pemrograman mereka sebagai open source sekaligus merupakan awal dari sistem jejaring sosial yang bebas dan desentral.
Berkat kerja keras empat mahasiswa Daniel Grippi, Maxwell Salzberg, Raphael Sofaer dan Ilya Zhitomirskiy yang telah menerima sokongan finansial dari pengguna Internet jumlahnya jauh diatas target, memaparkan hasil upayanya selama ini di blog Diaspora.
Porsi terbesar yang memakan waktu pengembangan Diaspora adalah untuk pemrograman antarmuka jejaring sosial. Antarmuka dibuat intuitif sedemikian rupa agar pengguna bisa tanpa banyak berfikir mengambil keputusan dalam memilah konten sesuai dengan tujuan masing-masing. Untuk hal itu, tim pengembangnya juga telah melibatkan disainer sebagai karyawan.
Selama proses pengembangannya, proyek Diaspora juga telah menerima bantuan dari berbagai pihak seperti Pivotal Labs, yang membantu dalam hal menentukan prioritas untuk masalah fungsi teknis. Berdasarkan hal itu maka komponen Plugins, APIs dan sejumlah fitur lainnya dijadwalkan untuk pengembangan tahap selanjutnya.
"Kami tidak berhenti disini setelah peluncuran, Ilya dan Raphael akan meninggalkan New York University dan kami akan menjadikan Diaspora sebagai proyek jangka panjang dan meneruskan pengembangan dan pemeliharaannya. Jadi bukan sekedar sebuah proyek musim panas saja seperti direncanakan semula", demikian kira-kira komitmen baru yang dibuat tim pengembangnya.
Sebagai pesan terakhir pengembangnya menyarankan agar para penyokong menggosok keyboard komputer masing-masing sampai "Kinclong", sambil menanti tanggal peluncuran 15 September 2010.