Jumat, 07 Januari 2011

Menghitung Keuntungan Ekonomi Cloud Computing

Pemindahan layanan TI ke jaringan di awan sebagai "Cloud Computing", walaupun sebelumnya dihantui risiko keamanan dan privasi, namun menurut studi yang dilakukan Centre for Economics and Business Research (Cebr) yang disponsori oleh EMC, sangat jelas menyebutkan keuntungan baik Mikro maupun Makro Ekonomi berarti.

Hasil studi komprehensif setebal 89 halaman telah diumumkan satu bulan lalu dan baru saja dipublikasi mencakup penelitian yang dilakukan di sejumlah negara EMEA termasuk Perancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris (UK). Dari lima negara yang telah mengadopsi komputasi awan, menurut perhitungan peneliti yang berkedudukan di London itu, akan menghasilkan penghematan untuk layanan TI lebih dari 763 miliar Euro dalam kurun waktu antara 2010 sampai 2015, sama dengan sekitar 1.57% dari total GDP lima negara bersangkutan secara akumulatif. EMC yang sebagian dari omzetnya berasal dari komputasi awan, menambahkan bahwa disamping penghematan kuantitatif juga terjadi pengembangan model bisnis baru.

Disamping menghitung keuntungan dari perspektif ekonomi mikro bagi perusahan, peneliti pasar Cebr juga menilik dampaknya terhadap ekonomi makro akibat dari penghematan anggaran TI cukup potensial di perusahan yang mengadopsi Cloud Computing.

Sebagai contoh adalah penghematan yang memangkas pengeluaran untuk hardware, pegawai dan enerji yang cukup berarti diperhitungkan Cebr mencapai sekitar 31 sampai 79 persen bila menggunakan "Public Cloud" yang banyak ditawarkan sebagai sebuah layanan menggunakan infrastruktur yang diakses via Internet. Dari berbagai aspek, secara keseluruhan komputasi awan memberi keuntungan ekonomi sebesar 24,2 persen untuk "Public Cloud", sementara untuk "Private Cloud" disebutkan 37,4 persen yaitu dengan memindahkan layanan TI ke lingkungan Intranet. Solusi hybrid yang menggabungkan kedua jenis awan disebutkan memberi penghematan sebesar 38,4 persen.

Peneliti Cebr meramalkan adanya penambahan peluang kerja baru, dengan angka sebagai contoh untuk negara Jerman saja sekitar 789.000 sebagai akibat dari pendirian 39.000 perusahan baru yang bergerak dibidang Cloud Computing sampai tahun 2015.

Secara terpisah di ajang acara annual UK-China Internet Forum ketiga, Menteri Komunikasi Inggris Ed Vaizey menggarisbawahi keuntungan Cloud computing yang secara dramitis memangkas biaya perusahan mengatakan antara lain, "access to networked resources provided by Cloud enables companies to enter markets without having to meet capital costs of building their own computer infrastructure."