Dalam upaya penyelamatan distro Mandriva, salah satu mantan pengembang Mandriva Jérôme Quelin mengumumkan proyek penerus (fork) yang diberi nama Mageia. Proyek yang diprakarsai oleh lebih dari 30 mantan karyawan Mandriva dan pengembang dari komunitas telah didirikan untuk memastikan bahwa keberadaan distro Mandriva Linux masih berkelanjutan. Dalam posting yang disebarluaskan di milis pengembang Mandriva 'Cooker' disebutkan bahwa para aktivis komunitas Mandriva tidak lagi yakin rencana manajemen kedepan akan mampu mengayomi proyek open source seperti Mandriva Linux.
Mageia akan dikembangkan oleh dewan koordinator yang akan dibentuk dalam waktu dekat dan nantinya secara berkala dilakukan pemilihan dewan baru sesuai aturan yang disepakati. Untuk memulai proyek ini dicari inisiator-inisiator untuk kebutuhan Hardware, spasi Hosting termasuk relawan lainnya dan mengundang semua yang berminat untuk berpartisipasi dengan menghubungi milis atau via IRC.
Fork yang menyihir Mandriva Linux menjadi Mageia (dari bahasa Yunani: Mageia = "seni sihir") telah cukup lama menjadi bahan diskusi ini merupakan reaksi terhadap perusahan Mandriva yang merumahkan sejumlah pengembang Mandriva Linux.
Kesulitan keuangan yang menghantui Mandriva terjadi berulang kali dan yang terakhir diketahui sejak bulan Mei lalu, dimana pimpinan baru perusahan Arnaud Laprévote hanya mengkonfirmasi adanya negosiasi guna mencari investor baru dan satu bulan kemudian disebutkan telah mendapatkan investor yang di awal September diketahui adalah perusahan Wallix. Yang dipastikan dari akuisisi tersebut, sebagaimana dipaparkan Laprévote secara sarkastis bahwa perusahan Mandriva akan memusatkan pengembangannya untuk produk yang menghasilkan uang semata dan dengan demikian banyak karyawan harus dirumahkan.
Distro Mageia yang akan menjadi penerus desktop Mandriva merupakan proyek komunitas yang dikolola secara gotong royong dan dalam banyak aspek menyerupai organisasi pengembangan distro sejati Debian GNU/Linux. Para mantan karyawan Mandriva yang turut aktif mengambil bagian dalam proyek ini termasuk Anne Nicolas, Arnaud Patard, Christophe Fergeau, Damien Lallement, Nicolas Vigier, Olivier Blin, Romain d’Alverny, Séverine Wiltgen dan Thierry Vignaud.