Pendiri Ubuntu Mark Shuttleworth memutuskan untuk menggunakan antarmuka Unity sebagai Desktop Standar untuk Ubuntu mulai versi 11.04 (Natty Narwhal) mendatang. Pernyataan Shuttleworth yang dilontarkan di ajang acara "Ubuntu Developer Summit" di Florida membahas alasan untuk pilihan Unity yang telah diperkenalkan sebelumnya di acara yang sama di Belgia enam bulan sebelumnya dan saat ini telah diimplementasikan di edisi Netbook 10.10. Pada prinsipnya Unity adalah Gnome yang disesuaikan agar layar dapat digunakan lebih optimal.
Penerapan Unity sebagai standar untuk Ubuntu merupakan sebuah langkah besar dan menurut Shuttleworth adalah tindakan yang riskan yang masih memerlukan banyak kerja keras. Dengan bertambahnya jarak mengiringi perubahan yang dilakukan Ubuntu terhadap Gnome edisi standar, adalah salah satu upaya Ubuntu untuk tampil beda dari distro-distro lainnya yang menggunakan Gnome sebagai basis. Menurut Shuttleworth, persaingan berbagai jenis antarmuka diantara distro berbasis Gnome akan mendorong inovasi secara keseluruhan. Walaupun demikian, pendapat yang berkembang di komunitas Gnome tentang langkah Ubuntu ini pada umumnya berbeda dan kebanyakan menolaknya, sementara beberapa pengamat bahkan menganggapnya sebagai sebuah "fork".
Upaya terhadap Gnome serupa sebenarnya pernah ada, dimana Nokia menciptakan antarmuka Hildon untuk tablet internetnya dan Intel meracik Shell menggunakan Clutter untuk membangun MeeGo. Keputusan Canonical yang dilontarkan oleh Shuttleworth dianggap komunitas sebagai langkah mundur untuk Gnome Shell yang kini sedang mempersiapkan peluncurannya di bulan Maret 2011 bersama versi akbar Gnome 3.0.
Shuttleworth menyadari hal itu dan justru ingin menangkal kemungkinan fragmentasi dari Gnome dengan melakukan standarisasi melalui FreeDesktop.org untuk semua mekanisme integrasi desktop. Sebagai contoh adalah spesifikasi "Media Player Remote Interfacing" yang menyambungkan pemutar musik dengan indikator audio di Ubuntu. Baca selebihnya ....