Tampilkan postingan dengan label Shuttleworth. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Shuttleworth. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 April 2012

Ubuntu 12.10 dijuluki Quantal Quetzal

Ubuntu 12.04 LTS "Precise Pangolin" belum hadir, namun perdiri Ubuntu Mark Shuttleworth telah memikirkan edisi berikutnya. Versi 12.10 (QQ) yang dijadwalkan terbit pada bulan Oktober 2012 telah diberi nama "Quantal Quetzal" mengunakan awalan huruf Q menyusul P sesuai urutan alpabet. Pilihan nama "Quantal Quetzal" menurut Shuttleworth disaring dari banyak saran dengan awalan Q seperti misalnya "Queer Quokka". Namun penentuan nama Quantal Quetzal seperti juga nama-nama sebelumnya, adalah merupakan hasil dari proses pemilihan yang berlangsung secara demokratis.

Quetzal adalah burung yang memiliki sosok warna-warni yang indah, dan dengan demikian diharapkan bahwa Ubuntu generasi berikutnya akan meninggalkan warna coklat yang merupakan ciri khas dari artwork Ubuntu sebelumnya, untuk tampil lebih cerah dan warna-warni. Ubuntu 12.10 (QQ) menyusul edisi 12.04 LTS (Long Term Support, beredar malam ini), adalah edisi regular dengan siklus dukungan 2 tahun, merupakan ajang uji coba untuk fitur-fitur baru termasuk disain tampilan. Hasil akhir semua experimen, setelah melampaui versi 13.04 (RR) dan 13.10 (SS), nantinya dituangkan dalam edisi 14.04 LTS yang dijadwalkan pada bulan April 2014 dengan dukungan jangka panjang.

Bagian penting yang berulang ditekankan Shuttleworth untuk Ubuntu 12.10 adalah masalah kualitas. Uji coba (tes) yang komprehensif menurut Shuttleworth telah diterapkan saat ini akan dikembangkan lebih jauh. Dalam proses pengembangannya, distro Ubuntu seyogyanya setiap saat bisa digunakan, sehingga banyak pengguna dapat turut berperan melakukan uji coba dan memberikan umpan balik. Sementara itu, sistem otomasi yang mengintegrasikan, termasuk tes Benchmark proses uji coba akan berjalan secara berkesinambungan. Menurut Shuttleworth, kualitas diawali saat memilih paket software yang akan diintegrasiken di distro Ubuntu. Terkait dengan hal itu, Shuttleworth menyinggung tentang berakhirnya penggunaan Systemd sebagai pengganti sistem Init, dan menggunakan Upstart sebagai sistem Init standar. Upstart dikembangkan oleh Ubuntu yang menurut pengakuan Shuttleworth telah di-tes dengan baik, disamping kompak, akurat dan jelas.

Rencana lebih rinci untuk pengembangan Ubuntu 12.10 (QQ) akan dibahas di ajang acara Ubuntu Developer Summit yang akan berlangsung mulai tanggal 7 sampai 11 Mei mendatang di Oakland. Jadwal penerbitan Ubuntu 12.10 "Quantal Quetzal" telah ditetapkan pada tanggal 18 Oktober 2012.

Selasa, 25 Oktober 2011

Ubuntu 12.04 LTS: Precise Pangolin Harus Lebih Akurat

Trenggiling akurat yang akan muncul pada bulan April 2012 adalah Ubuntu 12.04 LTS telah diberi nama Precise Pangolin. Untuk itu, inovasi dan pembaruan berasal dari dua rilis Ubuntu terakhir (Natty dan Oneiric) akan dioptimalkan untuk digunakan membangun Precise Pangolin yang tangguh dan siap mengemban dalam jangka panjang.

Dalam entri blog-nya, pendiri Canonical Mark Shuttleworth menegaskan hal tersebut. Seperti seekor trenggiling yang akurat, maka Ubuntu 12.04 alias Precise Pangolin harus stabil, diterbitkan sebagai versi jangka panjang LTS (Long Term Support) nomor empat. Dan untuk kali pertama rilis LTS ini, baik untuk server maupun untuk desktop akan mendapatkan update selama lima tahun penuh (sebelumnya 3 tahun untuk desktop dan 5 tahun untuk server).

Shuttelworth secara khusus menekankan bahwa Unity di Ubuntu 12.04 akan menjadi sebuah desktop yang "Pixel-perfect". Desktop Precise Pangolin akan dibekali dengan font khas Ubuntu yang disesuaikan untuk semua jajaran komponen-komponennya. Dukungan untuk pengoperasian layar monitor ganda juga akan ditingkatkan. Desktop Ubuntu juga ditargetkan untuk pengguna perusahan besar, dan untuk itu ia akan disesuiakan dengan kebutuhan lingkungan perusahan seperti tingkat keamanan yang lebih tinggi. Kecuali itu dimungkinkan pendistribusian pengaturan ke beberapa instalasi Ubuntu sekaligus.

Untuk versi server, Canonical akan menitikberatkan Cloud Computing dan mengoptimalkan infrastruktur seputar OpenStack. Openstack telah mengganti framework Eucalyptus yang digunakan sebelumnya. Dibandingkan Eucalyptus, OpenStack adalah seratus persen Open Source dan mendapat dukungan dari sejumlah perusahan termasuk AMD, Dell dan Intel, sementara Nasa menyumbangkan Nebula, yaitu teknologi Cloud-Plattform miliknya.

Menurut Shuttelworth, Precise Pangolin adalah versi LTS pertama, yang juga akan dapat dijalankan di arsitektur SoCs (System-on-a-Chip) berbasis ARM dan dalam jangka panjang direncanakan untuk server-server bermesin prosesor ARM.

Sabtu, 20 Agustus 2011

Ubuntu 11.10: Scopes dan Lenses Gantikan Places

Untuk mempermudah akses data di Ubuntu 11.10 Oneiric yang akan tersedia dua bulan kedepan, pengembangnya akan menyertakan sejumlah perubahan dan penyempurnaan pada antarmuka desktop Unity yang mulai diperkenalkan di edisi sebelumnya 11.04 Natty Narwhal.

Menurut pemaparan yang disampaikan di blognya pendiri Ubuntu Mark Shuttleworth, Unity mendatang diberi kemudahan dalam mengakses data menggunakan sistem penyaringan (filter) baru. Sistem pencari universal yang sampai sekarang yang dikenal sebagai "Places" akan diganti dengan "Scopes" dan "Lenses".

Menggunakan Scopes, pengguna dapat melakukan pelacakan di sistem lokal termasuk sumber-sumber yang berada di dalam jaringan (daring) seperti layanan daring (online) Ubuntu One yang ditawarkan Canonical. Scopes juga meng-index dan mengkategorikan data untuk disaring, sementara Lenses mengatur penampilan data yang dihasilkan oleh Scopes.

Untuk semua itu, menurut Shuttleworth sejumlah pengembang proyek Zeitgeist telah diberdayakan di tim pengembangan Unity. Misalnya agar Software Center bisa ditelusuri berdasarkan kriteria-kriteria tertentu dan filter dikembangkan bertahap tanpa mengurangi kemampuan intuitifnya. Menggunakan Lenses atau lensa dimungkinkan misalnya pencarian secara langsung seperti video di YouTube atau pencarian di helpdesk askubuntu.com.

Fitur Dash yang berada disudut kiri atas dalam bentuk tombol yang di Ubuntu 10.04 berfungsi sebagai menu start untuk Unity, digusur dan kali ini dipindahkan ke posisi paling atas di lajur Launcher (dock) sebelah kiri. Hal itu dilakukan berdasarkan hasil penelitian "Usability" atas kebiasaan pengguna dengan kecenderungan yang mencari tombol dash di Launcher. Di sudut kiri atas desktop kini ditempatkan tombol untuk menutup jendela-jendela yang aktif. Efek blur dan transparansi yang menghiasi latar belakang dimaksudkan untuk memperbaiki ketajaman penampilannya.




Peluncuran Ubuntu 11.10 Oneiric Ocelot dijadwalkan pada tanggal 13 Oktober 2011.

Selasa, 21 Juni 2011

Shuttleworth: Distribusi Kekuasaan Di Ekosistem FLOSS

Pendiri distribusi Linux Ubuntu, Mark Shuttleworth menulis pandangannya tentang distribusi kekuasaan di lingkungan FLOSS. Tulisan Blog yang cukup rinci dan mengundang diskusi kontroversial diantara pakar terutama dalam upaya menemukan model bisnis yang ideal untuk FLOSS. Menurut Mark, diperlukan kekuatan tertentu untuk menghasilkan produk Open Source yang sukses, dan untuk itu timbul pertanyaan, apa saja yang sebaiknya dilakukan agar Open Source bisa memiliki sebuah organisasi yang kuat.

Berdasarkan pantauannya di dunia nyata, telah terjadi persaingan banyak organisasi yang memperjuangkan kekuasaan. Menurut Shuttleworth, bila tidak melakukan sesuatu, maka akan terjadi konsentrasi kekuasaan sampai menjurus kepada sebuah monopoli. Karena itu, berbagai organisasi sebaiknya mengupayakan agar senantiasa saling mengimbanginya.

Semua harus didorong agar terjadi inovasi. Kekuasaan yang absolut, menurut Shuttleworth tidak baik, karena tidak lagi ada upaya untuk sebuah inovasi. Sebaliknya, terlalu banyak persaingan dan fragmentasi juga tidak mendukung inovasi. Sebagai contoh, Shuttleworth mengacu pada pasar PC Windows. Semua pembuat hardware PC pada prinsipnya dengan marjin laba yang tipis, mau tidak mau harus tunduk terhadap kompatibilitas Windows dan keadaan seperti itu dengan sendirinya membatasi ruang untuk inovasi.

Di ekosistem Open Source (dan FLOSS), kekuasaan terurai di proyek-proyek distribusi dan pengembangan paket software aplikasi (Upstreams). Dilihat dari omzet yang dihasilkan dua kelompok itu, maka tidak diragukan bahwa proyek Distro telah memperoleh posisi yang lebih menguntungkan ketimbang proyek-proyek program aplikasi. Khususnya dalam kasus distro Red Hat, diperkirakan Red Hat telah menguasai sekitar 80% omzet dari gabungan semua distribusi Linux yang ada termasuk Novell (SUSE Linux Enterprise) dan lainnya. Melihat hal itu, menurut Shuttleworth penting untuk melakukan sesuatu agar Red Hat nantinya tidak menjadi terlalu berkuasa.

Sangat menarik bagi Shuttleworth adalah tentang rasio terhadap proyek-proyek Upstream. Bila dibandingkan distribusi lainnya , Ubuntu ditargetkan tidak semata untuk pekerja TI saja, melainkan adalah terutama untuk pengguna akhir non-TI. Hal itu menurut Shuttleworth dapat diartikan, bahwa Ubuntu lebih mementingkan agar software-software aplikasi memiliki kualitas lebih sempurna. Banyak sekali software aplikasi yang dilihat dari kacamata pengguna sepertinya belum jadi. Saat ini, pengembang masing-masing distro yang melakukan penyempurnaan terhadap software upstream. Jadi, diperlukan sokongan lebih banyak untuk proyek-proyek Upstream agar bisa melakukan peningkatan dan menyempurnakannya. Dengan kata lain, dibutuhkan lebih banyak proyek-proyek yang menerima dana cukup agar mampu membayar pengembang secara fulltime, seperti pada proyek-proyek Mozilla, MySQL, Qt atau OpenStacks. Dan yang lebih penting lagi dari pada urusan pendanaan, menurut Shuttleworth adalah dalam hal organisasi yang setelah terbentuk lebih banyak mengurusi soal birokrasi saja.

Sejauh ini Shuttleworth memaparkan situasi, harapan dan melemparkan sejumlah pertanyaan. Untuk pertanyaan, apa saja yang dapat dilakukan oleh Canonical untuk memperkuat proyek-proyek tersebut, secara spontan telah menerima banyak opini dari sejumlah pakar di lingkungan FLOSS, beberapa diantaranya telah mempertanyakan pandangan Shuttleworth tersebut. Bradley Kuhn dari FSF, misalnya mengkritik anggapan bahwa kegagalan sebuah organisasi di lingkungan FLOSS terletak pada urusan birokrasi.

Contoh yang diambil dalam diskusi adalah proyek seperti GIMP atau Ardour, yang jelas-jelas difokuskan untuk pengguna akhir dan masih "berdarah-darah" dalam menerapkan model bisnis FLOSS. Proyek dengan model bisnis yang umum digunakan di lingkungan FLOSS terjebak pada kendala ketidakmampuan menjual, baik sebagai distribusi maupun layanan atau support dengan imbalan yang memadai, sementara penerapan lisensi dual juga sulit atau tidak mungkin, sedangkan penerimaan dari sumbangan (donation) pada umumnya sangat minimal. Cukup membuka wawasan adalah pendapat dari Dave Neary yang menyebutkan bahwa banyak pengguna software bebas yang telah memanfaatkannya untuk pekerjaan profesional bersedia mendukung software seperti itu.

(Catatan Red.: Proyek LibreOffice dapat dijadikan contoh betapa cepatnya menggalang dukungan /dana yang melampaui target setelah pengguna yang bergantung dengan OpenOffice.org merasa terancam oleh prilaku Oracle. Karena tidak berhasil dikomersialisasikan, proyek OpenOffice.org yang saat ini masih jalan ditempat, kemudian OpenOffice.org dihibahkan kepada yayasan ASF, dan LibreOffice yang tumbuh lebih cepat telah meninggalkan OpenOffice.org)

Mark Shuttleworth berjanji akan merangkum hasil diskusi di posting mendatang.

Selasa, 10 Mei 2011

2015: Ubuntu Targetkan 200 Juta Pengguna

Sementara jumlah direksi Canonical menciut dari awalnya 8, dan saat ini menjadi 4 direktur pengelola perusahan, namun Mark Shuttleworth menargetkan jumlah pengguna Ubuntu pada 4 tahun kedepan mencapai 200 juta.

Hal itu diungkapkan pendiri Ubuntu Mark Shuttleworth sebagai keynote di ajang acara "Ubuntu Developer Summit" (UDS-O) di Budapest Hungaria hari senin kemarin. UDS diselenggarakan setahun dua kali, merupakan ajang acara memperdebatkan pengembangan distribusi Ubuntu yang kali ini membahas rilis Oneiric Ocelot (v11.10) mendatang.

Setelah menyampaikan penghargaan kepada komunitas atas keberhasilan rilis Ubuntu 11.04 (Natty Narwhal) dan introduksi "Unity", Shuttleworth mengungkapkan ambisinya dengan target untuk membuat Ubuntu menjadi desktop dari 200 juta ummat pengguna sampai tahun 2015.

"Our goal is 200 million users of Ubuntu in 4 years. We’re not playing a game for developers hearts and minds – we’re playing a game for the worlds hearts and minds. And to achieve that we’re going to have to play by a new set of rules."

Seperti dikutip dari pemberitaan yang dimuat di magasin "OMG! Ubuntu!" dikabarkan bahwa yang ingin dicapai Shuttleworth adalah agar Ubuntu lebih banyak digandrungi oleh pengguna akhir, ketimbang digunakan oleh pengembang saja. Agar keinginan itu bisa dipenuhi, masih banyak penelitian untuk desain dan useabiliti harus dilakukan. Dan menurut Shuttleworth, umpan balik pengguna akan menjadi sangat penting.

Rabu, 27 Oktober 2010

Ubuntu Ganti Gnome-Shell Dengan Unity

Pendiri Ubuntu Mark Shuttleworth memutuskan untuk menggunakan antarmuka Unity sebagai Desktop Standar untuk Ubuntu mulai versi 11.04 (Natty Narwhal) mendatang. Pernyataan Shuttleworth yang dilontarkan di ajang acara "Ubuntu Developer Summit" di Florida membahas alasan untuk pilihan Unity yang telah diperkenalkan sebelumnya di acara yang sama di Belgia enam bulan sebelumnya dan saat ini telah diimplementasikan di edisi Netbook 10.10. Pada prinsipnya Unity adalah Gnome yang disesuaikan agar layar dapat digunakan lebih optimal.

Penerapan Unity sebagai standar untuk Ubuntu merupakan sebuah langkah besar dan menurut Shuttleworth adalah tindakan yang riskan yang masih memerlukan banyak kerja keras. Dengan bertambahnya jarak mengiringi perubahan yang dilakukan Ubuntu terhadap Gnome edisi standar, adalah salah satu upaya Ubuntu untuk tampil beda dari distro-distro lainnya yang menggunakan Gnome sebagai basis. Menurut Shuttleworth, persaingan berbagai jenis antarmuka diantara distro berbasis Gnome akan mendorong inovasi secara keseluruhan. Walaupun demikian, pendapat yang berkembang di komunitas Gnome tentang langkah Ubuntu ini pada umumnya berbeda dan kebanyakan menolaknya, sementara beberapa pengamat bahkan menganggapnya sebagai sebuah "fork".

Upaya terhadap Gnome serupa sebenarnya pernah ada, dimana Nokia menciptakan antarmuka Hildon untuk tablet internetnya dan Intel meracik Shell menggunakan Clutter untuk membangun MeeGo. Keputusan Canonical yang dilontarkan oleh Shuttleworth dianggap komunitas sebagai langkah mundur untuk Gnome Shell yang kini sedang mempersiapkan peluncurannya di bulan Maret 2011 bersama versi akbar Gnome 3.0.

Shuttleworth menyadari hal itu dan justru ingin menangkal kemungkinan fragmentasi dari Gnome dengan melakukan standarisasi melalui FreeDesktop.org untuk semua mekanisme integrasi desktop. Sebagai contoh adalah spesifikasi "Media Player Remote Interfacing" yang menyambungkan pemutar musik dengan indikator audio di Ubuntu. Baca selebihnya ....