Minggu, 02 Maret 2014

OpenKnit: Rajut Sweater dari Berkas Digital

Digitalisasi pencetakan pakaian kini semakin dekat menjadi sebuah kenyataan. OpenKnit adalah mesin pencetak open-source dengan biaya rendah yang bisa merajut "sweater" langsung dari file digital yang mengandung data disain pakaian yang akan dirajut.



Dalam waktu sekitar satu jam, mesin tenun digital yang di-ilhami oleh proyek RepRap (kelompok pencipta 3D-Printer Open Source) ini dapat merajut bahan baku mulai dari benang menjadi produk akhir berupa sehelai sweater. Peluang merancang dan memproduksi pakaian digital siap pakai yang dapat dilakukan di tempat yang sama kini dimungkinkan, dan memberi keuntungan bagi pengguna terutama para perancang pakaian untuk mencetak contoh disain langsung dari file (.STL), baik rancangan sendiri atau pun diunduh dari internet. Dalam hal ini, jarum perajut menggantikan peran dari extruder pada pencetak 3D.

Pada tahap pengembangan saat ini, OpenKnit masih belum sepenuhnya otonom. Sebagaimana ditunjukkan video yang diposting sang pencipta Gerard Rubio, masih terlihat perlunya bantuan manual selama berlangsungnya proses merajut. Target terakhir adalah sebuah mesin yang dapat mengambil file .STL dan langsung merajutnya sampai jadi.

Kecuali itu OpenKnit dapat juga mengolah berkas dari mesin rajut lain bernama Knitic, yang juga bekerja mirip dengan OpenKnit namun tidak menggunakan jenis File .STL.

OpenKnit adalah hasil proyek open-source, yang berarti bebas berbagi desain dan kode sumber software dengan publik, dan mendorong agar siapa saja melakukan memodifikasi dan meningkatkannya. Rancangan perangkat OpenKnit disimpan dan dapat dari situs lumbung proyek Github. Rubio juga menyebutkan biaya pembuatan mesin yang memberdayakan kontroler mikro Arduino ini, yaitu kurang dari 550 Euro atau sekitar $ 750 USD.



Menurut Rubio, OpenKnit ini dirancang untuk memberikan alternatif model produksi industri terhadap sebagian besar pakaian komersial dimasa mendatang, disamping memberikan pengguna hak kendali yang lebih fleksibel terhadap pakaian yang mereka kenakan.