Salah satu alasan Komisi Uni Eropa yang akhirnya menyetujui akuisisi Oracle terhadap Sun adalah tersedianya alternatif bebas yang setara dengan MySQL yakni aplikasi database PostgreSQL. Berdasarkan catatan dari EnterpriseDB yang menyediakan perkakas migrasi tanpa biaya untuk membantu pengguna beralih dari MySQL ke PostgreSQL, telah terjadi lonjakan dari jumlah pengunduhan tools tersebut setelah Sun diambil alih oleh Oracle, dengan peningkatan yang disebutkan tidak kurang dari 60%.
Pengembang database PostgreSQL mengujicoba hasil pemrogramnnya menggunakan Build-Farm yang terdiri dari server berbagai platform seperti Linux, Unix, Windows, Solaris dan lainnya. Hasil build setiap versi baru PostgreSQL biasanya diunggah, dikompail, di-test dan hasilnya kemudian disampaikan ke server utama, semuanya berjalan secara otomatis.
Disamping digunakan sebagai alternatif untuk MySQL, ternyata PostgreSQL yang juga merupakan sebuah object-relational database management system (ORDBMS) bisa menjadi pesaing untuk produk buatan Oracle. Dikutip dari sebuah laporan, ditemukan bahwa di bulan Juli lalu Oracle tanpa pemberitahuan telah mematikan tiga server yang sebelumnya disediakan Sun untuk menguji coba PostgreSQL di lingkungan sistem operasi Solaris. Hasil penelusuran catatan membuktikan bahwa server yang seharusnya melaporkan hasil ternyata tidak hidup. Untungnya Dave Page, karyawan dari EnterpriseDB, perusahan yang menawarkan dukungan komersil untuk PostgreSQL mengetahui hal itu dan dengan gerak cepat bisa mendapatkan penggantinya.