Sabtu, 05 Maret 2011

RHEL 6: Red Hat Persulit Oracle dan Novell Bajak Pelanggannya

Mulai versi RHEL 6 yang sejak bulan November 2010 lalu telah beredar, Red Hat menerapkan prosedur baru dalam menanamkan kode Enterprise Linux kedalam kernel. Hal itu memicu spekulasi adanya upaya agar pihak ketiga seperti Oracle dan CentOS tidak lagi mudah membuat tiruannya.   

Dari sebuah wawancara dengan kepala bidang teknologi Red Hat, Brian Stevens yang dimuat di The Register, diketahui bahwa ternyata spekulasi tersebut perlu diluruskan. Yang menjadi target dari perubahan tersebut adalah agar Oracle dan Novell yang belakangan ini membujuk pelanggan "subscription" Red Hat menawarkan dukungan untuk pengguna RHEL berjalan, lebih sulit melakukan hal tersebut.

Mulai versi RHEL 6, patches tidak lagi disertakan secara terpisah, melainkan telah terintegrasi dengan kernel sejak awal sehingga sulit untuk mamahami perubahan yang telah terjadi didalam kernel. Cara baru ini, menurut Stevens tidaklah melanggar ketentuan lisensi GPL dan mengklaim tidak menyulitkan untuk mereka yang membangun distribusi turunan seperti apa yang dilakukan CentOS dan Oracle saat ini. Yang dipersulit adalah upaya untuk menawarkan dukungan terhadap produk RHEL oleh vendor lain. Jadi untuk kasus CentOS yang tidak menawarkan layanan untuk RHEL tidaklah terimbas dari perubahan prosedur tersebut. Hanya saja pengembangnya harus menyadari hal itu dan memiliki pengetahuan tentang isi perutnya kernel.

Salah satu pendiri proyek CentOS, Russ Herold sepakat dengan apa yang dutarakan Red Hat dan mengatakan bahwa hal itu bukan masalah besar atau membuat ia sulit tidur.