Red Hat Enterprise Linux 5.7 telah rilis dengan perbaikan dan peningkatan terutama untuk solusi virtualisasi Xen dan KVM. Kecuali itu, seiiring dengan perkembangan hardware baru, juga diperbaharui serangkaian driver.
Upadate ke 7 dari Red Hat Enterprise Linux 5, yang telah hadir sejak 2007 ini, misalnya meng-update driver untuk perangkat penyimpanan data dan jaringan (storage & network), sementara untuk peningkatan keamanan disediakan framework OpenSCAP.
RHEL 5.7 mengintegrasikan fitur Kernel-based Virtual Machine (KVM) yang diklaim lebih baik dalam hal meng-emulasi akses ke drive CD/DVD. Kekeliruan pada urutan booting juga telah diluruskan. Migrasi pada sistem-sistem tamu lintas server sekarang berlangsung lebih cepat. Jumlah perangkat media yang bisa diakses sistem tamu pada virtualisasi menggunakan Xen kini telah meningkat dari sebelumnya 100 menjadi 256 perangkat. Disamping itu terjadi peningkatan pada sistem tamu Xen 32-bit dalam hal akselerasi start.
Yang baru kali ini dalam upayanya meningkatkan keamanan adalah penyertaan Security Content Automation Protocol (SCAP) untuk mengkoleksi informasi terkait dengan celah keamanan dan patch sekuriti. Kecuali itu program ini melaporkan tentang pengaturan keamanan dalam sebuah sistem. Sebelumnya, OpenSCAP telah diintegrasikan dan diuji coba di distribusi Linux Fedora 14 (Laughlin).
Sejumlah driver storage yang diperbaharui antara lain adalah driver Mpt2sas untuk seri SAS2 dari LSI, dan nantinya bisa mengakses perangkat seri Warpdrive-SSS-6200. RHEL 5.7 dapat berkomunikasi dengan kartu jaringan baru seperti kartu Gigabit-Ethernet-L1 dengan chip besutan Atheros. Driver untuk kartu ATI juga tidak dilupakan dengan dukungan antarmuka display untuk set chip RV635, seperti juga untuk RV730 dari keluarga Radeon AMD.
Lebih rinci tentang latar belakang dan pembaruan di RHEL 5.7 dapat disimak dari Release Notes dan Technical Notes atau blog resmi Red Hat.
Tampilkan postingan dengan label RedHat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RedHat. Tampilkan semua postingan
Senin, 25 Juli 2011
Senin, 23 Mei 2011
Red Hat Enterprise Linux 6.1 Tingkatkan Dukungan KVM
Enam bulan setelah generasi Red Hat Enterprise Linux (RHEL) 6 diperkenalkan, saatnya Red Hat melakukan Update besar dengan merilis versi update RHEL 6.1. Update pertama Red Hat Enterprise Linux 6 ini membawa perbaikan cukup banyak terutama di seputar teknologi virtualisasi menggunakan KVM.
Sebagaimana lazimnya berlaku di keluarga RHEL, sistem operasi skala perusahan yang mendapatkan dukungan antara 7-10 tahun ini tersedia sebagai sebuah "Minor Release" dalam versi RHEL 6.1, yang disamping meluruskan kekeliruan dan melakukan perbaikan, juga menyertakan sederetan fungsi-fungsi baru seperti juga mengemas banyak driver untuk penyesuaian status dan dukungan terhadap hardware baru yang ada dipasaran secara berkesinambungan.
Pembaruan diseputar Virtualisasi misalnya pada kernel bawaan RHEL 6.1 mengemas versi Linux 2.6.34 yang telah dilengkapi dengan fitur vhost_net. Fitur ini mengambilalih tanggung jawab untuk komunikasi jaringan dan memindahkan pemrosesannya ke kernel, dan dengan demikian diklaim telah memperpendek latensi secara signifikan atau menghasilkan peningkatan signifikan pada "Throughput". Sejumlah tuning termasuk fitur ioeventfd dan lainnya dilakukan untuk mengoptimalkan akses penyimpanan data pada disk. Penggunaan qcow2, yaitu format penyimpanan Qemu kali ini menyimpan meta data di memori (RAM) sebagai "Metadata caching" yang bisa meningkatkan kinerja I/O-Performance lebih lanjut. Qcow2 juga sekarang disebutkan telah mendukung Live Snapshots.
Perangkat-perangkat PCI/PCIe yang diteruskan atau diserahterimakan ke sistem tamu pada sistem virtualisasi, kini menyokong lebih banyak jenis hardware dibandingkan versi RHEL sebelumnya. KSM (Kernel SamePage Merging) yang hemat memori, juga telah mendukung Transparent Huge Pages (THP). Red Hat rupanya telah memperbaiki kinerja dari teknologi pemanfaatan memori skala besar secara otomatis yang dimilikinya yang sejak awal tahun ini juga tersedia di kernel Linux standar untuk digunakan oleh distro-distro Linux lainnya. Pembaruan lainnya seperti pada High-Availability-Add-On sejak RHEL 6.1 menawarkan fitur untuk menangani Failover dari sistem-sitem tamu di KVM. Fitur SPICE yang baik untuk destop sekarang bisa meneruskan fungsi Smartcard-Reader ke sistem tamu.
Diantara banyak dukungan hardware baru atau perbaikannya yang dibawa RHEL 6.1 mencakup perangkat-perangkat keras dibidang jaringan, penyimpanan (Storage) dan Grafik. RHEL 6.1 kini menyediakan driver grafik 2D dan 3D untuk set chip prosesor Intel Sandy-Bridge yang baru. Juga baru adalah dukungan untuk Matrox MGA-G200ER seperti juga driver xorg-x11-drv-xgi, yang bisa menangani chip grafis XGI seri Z9S dan Z11.
Dukungan sepenuhnya diberikan pada kemungkinan untuk mencolokkan chip prosesor (CPU) atau RAM di hardware menggunakan CPU Xeon besutan Intel berinti Nehalem-EX sebagai "Hot-Adding". Standar USB 3.0 kini disokong oleh Red Hat secara resmi mengkokohkan status Technology Preview yang dilansir di versi RHEL 6.0 lalu.
Kecuali Linux 2.6.32 yang menjadi landasan untuk RHEL 6.1, disediakan opsi kernel Linux 2.6.35 yang telah mengintegrasikan teknik "Receive Packet Steering (RPS)" dan "Receive Flow Steering (RFS)". Keduanya diandalkan sebagai cara pada sistem Multiprosesor untuk meningkatkan "Throughput", seraya mempersingkat latensi sistem. Red Hat juga mengintegrasikan program biosdevname yang baik untuk penamaan jaringan secara konsisten dan mudah diprediksi. Fitur ini pada tahap awal merupakan standar baru mendukung beberapa sistem buatan Dell saja. Disamping semua itu, juga ditawarkan perbaikan dukungan untuk IPv6 dan Wi-Fi Protected Access (WPA) Enterprise pada fitur NetworkManager.
Perbaikan-perbaikan yang dilakukan Red Hat di kernel untuk RHEL 6.1 mengandung sejumlah fitur berasal dari Linux 2.6.38 seperti halnya pada fungsi "Autogroup scheduling feature", yang memungkinkan perbaikan interaktifitas dilingkungan desktop dan aplikasi pada situasi tertentu dengan pengelompokan semua proses di satu sesi dalam satu grup. Secara default fitur ini di RHEL 6.1 tidak diaktifkan.
Layanan yang disediakan Red Hat juga meliputi pembuatan Snapshots di Logical Volumes yang dicerminkan. Kecuali itu bisa dibuat Volumes dengan LVM yang memanfaatkan fitur Striping dan Mirroring. Sangat diperluas oleh Red Hat adalah fitur di Control Groups. Misalnya pada kecepatan mengakses media yang kini dapat dikendalikan dengan menerakan kecepatan (data throughput) yang diinginkan dalam tara "bytes per second" atau dengan pembatasan pada operasi I/O (IOPS, Input/Output Operations Per Second). Melalui Cgsnapshot bisa dibuatkan snapshot dari konfigurasi Cgroup.
Yang baru ditambahkan, namun masih dalam status "Technology Preview" dan tidak ter-cover dalam kontrak layanan adalah fitur IPA (Identity, Policy and Audit) berbasis FreeIPA, yaitu sebuah solusi "Security Information Management Solution" yang mengkombinasikan fitur-fitur Red Hat Directory Server, MIT Kerberos dan NTP. Dokumantasi untuk itu dijabarkan di Enterprise Identity Management Guide. Ujicoba lainnya adalah Performance Application Programming Interface (PAPI) yang bisa memanfaatkan fitur Performance Counters yang tersedia di prosesor-prosesor masa kini.
Aplikasi Samba yang disertakan menyandang versi 3.5.6, sementara Kerberos dalam versi 1.9. Boot-Loader kini bisa berfungsi pada sistem UEFI juga di hardisk dengan ukuran sektor 4 KByte. Installer yang diterbitkan mendukung adapter Ethernet 10-Gigabit besutan Emulex PCI-E Gen2 dan Chelsio T4. Installer juga mengingatkan bila ada hardware terpasang yang tidak disokong oleh RHEL.
Bersamaan dengan peluncuran RHEL 6.1, Red Hat melakukan beberapa perubahan yang memudahkan pelanggan layanan "subscription" dalam pengelolaan hak layanan yang dibelinya. Salah satunya adalah termasuk Red Hat Subscription Manager, yang bisa mengelola masing-masing "Service Abonnements" dari setiap sistem yang dimilikinya. Semuanya detil untuk itu dapat ditelusuri di Installation Guide dan di Deployment Guide yang disediakan.
Masih dalam rangka peluncuran RHEL 6.1 adalah perbaikan pada dokumentasi RHEL di sejumlah bidang, seperti pada V2V Guide yang menjabarkan tentang bagaimana caranya menggunakan sebuah program virt-v2v di RHEL 6 untuk mengimpor sebuah mesin virtual dari mesin-mesin dengan jenis virtualisasi KVM, VMware ESX atau Xen.
Sebagaimana lazimnya berlaku di keluarga RHEL, sistem operasi skala perusahan yang mendapatkan dukungan antara 7-10 tahun ini tersedia sebagai sebuah "Minor Release" dalam versi RHEL 6.1, yang disamping meluruskan kekeliruan dan melakukan perbaikan, juga menyertakan sederetan fungsi-fungsi baru seperti juga mengemas banyak driver untuk penyesuaian status dan dukungan terhadap hardware baru yang ada dipasaran secara berkesinambungan.
Pembaruan diseputar Virtualisasi misalnya pada kernel bawaan RHEL 6.1 mengemas versi Linux 2.6.34 yang telah dilengkapi dengan fitur vhost_net. Fitur ini mengambilalih tanggung jawab untuk komunikasi jaringan dan memindahkan pemrosesannya ke kernel, dan dengan demikian diklaim telah memperpendek latensi secara signifikan atau menghasilkan peningkatan signifikan pada "Throughput". Sejumlah tuning termasuk fitur ioeventfd dan lainnya dilakukan untuk mengoptimalkan akses penyimpanan data pada disk. Penggunaan qcow2, yaitu format penyimpanan Qemu kali ini menyimpan meta data di memori (RAM) sebagai "Metadata caching" yang bisa meningkatkan kinerja I/O-Performance lebih lanjut. Qcow2 juga sekarang disebutkan telah mendukung Live Snapshots.
Perangkat-perangkat PCI/PCIe yang diteruskan atau diserahterimakan ke sistem tamu pada sistem virtualisasi, kini menyokong lebih banyak jenis hardware dibandingkan versi RHEL sebelumnya. KSM (Kernel SamePage Merging) yang hemat memori, juga telah mendukung Transparent Huge Pages (THP). Red Hat rupanya telah memperbaiki kinerja dari teknologi pemanfaatan memori skala besar secara otomatis yang dimilikinya yang sejak awal tahun ini juga tersedia di kernel Linux standar untuk digunakan oleh distro-distro Linux lainnya. Pembaruan lainnya seperti pada High-Availability-Add-On sejak RHEL 6.1 menawarkan fitur untuk menangani Failover dari sistem-sitem tamu di KVM. Fitur SPICE yang baik untuk destop sekarang bisa meneruskan fungsi Smartcard-Reader ke sistem tamu.
Diantara banyak dukungan hardware baru atau perbaikannya yang dibawa RHEL 6.1 mencakup perangkat-perangkat keras dibidang jaringan, penyimpanan (Storage) dan Grafik. RHEL 6.1 kini menyediakan driver grafik 2D dan 3D untuk set chip prosesor Intel Sandy-Bridge yang baru. Juga baru adalah dukungan untuk Matrox MGA-G200ER seperti juga driver xorg-x11-drv-xgi, yang bisa menangani chip grafis XGI seri Z9S dan Z11.
Dukungan sepenuhnya diberikan pada kemungkinan untuk mencolokkan chip prosesor (CPU) atau RAM di hardware menggunakan CPU Xeon besutan Intel berinti Nehalem-EX sebagai "Hot-Adding". Standar USB 3.0 kini disokong oleh Red Hat secara resmi mengkokohkan status Technology Preview yang dilansir di versi RHEL 6.0 lalu.
Kecuali Linux 2.6.32 yang menjadi landasan untuk RHEL 6.1, disediakan opsi kernel Linux 2.6.35 yang telah mengintegrasikan teknik "Receive Packet Steering (RPS)" dan "Receive Flow Steering (RFS)". Keduanya diandalkan sebagai cara pada sistem Multiprosesor untuk meningkatkan "Throughput", seraya mempersingkat latensi sistem. Red Hat juga mengintegrasikan program biosdevname yang baik untuk penamaan jaringan secara konsisten dan mudah diprediksi. Fitur ini pada tahap awal merupakan standar baru mendukung beberapa sistem buatan Dell saja. Disamping semua itu, juga ditawarkan perbaikan dukungan untuk IPv6 dan Wi-Fi Protected Access (WPA) Enterprise pada fitur NetworkManager.
Perbaikan-perbaikan yang dilakukan Red Hat di kernel untuk RHEL 6.1 mengandung sejumlah fitur berasal dari Linux 2.6.38 seperti halnya pada fungsi "Autogroup scheduling feature", yang memungkinkan perbaikan interaktifitas dilingkungan desktop dan aplikasi pada situasi tertentu dengan pengelompokan semua proses di satu sesi dalam satu grup. Secara default fitur ini di RHEL 6.1 tidak diaktifkan.
Layanan yang disediakan Red Hat juga meliputi pembuatan Snapshots di Logical Volumes yang dicerminkan. Kecuali itu bisa dibuat Volumes dengan LVM yang memanfaatkan fitur Striping dan Mirroring. Sangat diperluas oleh Red Hat adalah fitur di Control Groups. Misalnya pada kecepatan mengakses media yang kini dapat dikendalikan dengan menerakan kecepatan (data throughput) yang diinginkan dalam tara "bytes per second" atau dengan pembatasan pada operasi I/O (IOPS, Input/Output Operations Per Second). Melalui Cgsnapshot bisa dibuatkan snapshot dari konfigurasi Cgroup.
Yang baru ditambahkan, namun masih dalam status "Technology Preview" dan tidak ter-cover dalam kontrak layanan adalah fitur IPA (Identity, Policy and Audit) berbasis FreeIPA, yaitu sebuah solusi "Security Information Management Solution" yang mengkombinasikan fitur-fitur Red Hat Directory Server, MIT Kerberos dan NTP. Dokumantasi untuk itu dijabarkan di Enterprise Identity Management Guide. Ujicoba lainnya adalah Performance Application Programming Interface (PAPI) yang bisa memanfaatkan fitur Performance Counters yang tersedia di prosesor-prosesor masa kini.
Aplikasi Samba yang disertakan menyandang versi 3.5.6, sementara Kerberos dalam versi 1.9. Boot-Loader kini bisa berfungsi pada sistem UEFI juga di hardisk dengan ukuran sektor 4 KByte. Installer yang diterbitkan mendukung adapter Ethernet 10-Gigabit besutan Emulex PCI-E Gen2 dan Chelsio T4. Installer juga mengingatkan bila ada hardware terpasang yang tidak disokong oleh RHEL.
Bersamaan dengan peluncuran RHEL 6.1, Red Hat melakukan beberapa perubahan yang memudahkan pelanggan layanan "subscription" dalam pengelolaan hak layanan yang dibelinya. Salah satunya adalah termasuk Red Hat Subscription Manager, yang bisa mengelola masing-masing "Service Abonnements" dari setiap sistem yang dimilikinya. Semuanya detil untuk itu dapat ditelusuri di Installation Guide dan di Deployment Guide yang disediakan.
Masih dalam rangka peluncuran RHEL 6.1 adalah perbaikan pada dokumentasi RHEL di sejumlah bidang, seperti pada V2V Guide yang menjabarkan tentang bagaimana caranya menggunakan sebuah program virt-v2v di RHEL 6 untuk mengimpor sebuah mesin virtual dari mesin-mesin dengan jenis virtualisasi KVM, VMware ESX atau Xen.
Jumat, 15 April 2011
Dari Java Ke Ceylon
Red Hat ingin pindahkan enterprise dari Java ke Ceylon?
Gavin King, pengembang bahasa pemrograman Java, di ajang acara konferensi QCon di Beijing menyingkap keberadaan bahasa pemrograman Ceylon yang sedang dikembangkannya atas permintaan Red Hat. Ceylon yang sudah dikembangkan dari nol sejak dua tahun lalu, menjanjikan bahasa pemrograman pengganti Java yang lebih moderen yang kira-kira berorientasi ke Groovy atau C#, disamping untuk meluruskan segala kekurangan yang ditemukan di Java. Pengembangnya juga menjanjikan sebuah Software Development Kit (SDK) yang nantinya memudahkan adopsi di lingkungan enterprise.
Menurut King, Ceylon akan mengadopsi semua yang baik dari Java dan diyakinkan bisa dijalankan di Java Virtual Machine (JVM), disamping meneruskan menggunakan 'Static Typing' yang memudahkan dan lebih dini penemuan kekliruan saat kompail.
Untuk merealisasikan proyek ini, King sejak awal telah dibantu oleh pengembang grup Red Hat dari kelompok proyek JBoss divisi Hibernate dan Seam. Untuk keterangan lebih rinci tersedia presentasi dalam bentuk PDF, dan blog komunitas yang juga menampilkan presentasi berupa slide.
Gavin King, pengembang bahasa pemrograman Java, di ajang acara konferensi QCon di Beijing menyingkap keberadaan bahasa pemrograman Ceylon yang sedang dikembangkannya atas permintaan Red Hat. Ceylon yang sudah dikembangkan dari nol sejak dua tahun lalu, menjanjikan bahasa pemrograman pengganti Java yang lebih moderen yang kira-kira berorientasi ke Groovy atau C#, disamping untuk meluruskan segala kekurangan yang ditemukan di Java. Pengembangnya juga menjanjikan sebuah Software Development Kit (SDK) yang nantinya memudahkan adopsi di lingkungan enterprise.
Menurut King, Ceylon akan mengadopsi semua yang baik dari Java dan diyakinkan bisa dijalankan di Java Virtual Machine (JVM), disamping meneruskan menggunakan 'Static Typing' yang memudahkan dan lebih dini penemuan kekliruan saat kompail.
Untuk merealisasikan proyek ini, King sejak awal telah dibantu oleh pengembang grup Red Hat dari kelompok proyek JBoss divisi Hibernate dan Seam. Untuk keterangan lebih rinci tersedia presentasi dalam bentuk PDF, dan blog komunitas yang juga menampilkan presentasi berupa slide.
Selasa, 22 Maret 2011
Red Hat Forum 2011 Digelar Di Jakarta
Red Hat menggelar acara seminar di Jakarta ditargetkan untuk para CIO dan manager TI pengguna korporat. Red Hat Forum 2011 yang dijadwalkan tanggal 6 April membahas tentang komputasi awan (cloud computing), virtualisasi, platforms, middleware, dan tren TI masa mendatang.
Di ajang acara tersebut Red Hat ingin menyampaikan perspektif dari dunia nyata, rahasia mengapa Red Hat Enterprise Linux adalah terkemuka dalam hal menyediakan performa, keamanan, skalabilitas dan kehandalan infrastruktur di seluruh lingkungan TI.
Presentasi diawali dengan pengenalan sistem operasi Linux skala perusahan Red Hat Enterprise Linux (RHEL) versi 6, dan menberi pencerahan mengenai produk secara umum berikut fitur-fitur baru dan kemampuan yang dimilikinya, disamping pemaparan tentang packaging.
Sebagai basis teknologi untuk komputasi awan, pembahasan dilanjutkan ke masalah virtualisasi yang sekaligus merupakan teknologi penting untuk memberikan dampak efisiensi yang berarti di pusat-pusat data moderen. Virtualisasi membantu perusahan meningkatkan kapabilitas disamping penghematan biaya, baik disisi investasi maupun operasional. Forum ini akan membuka diskusi yang membantu peserta dalam upaya membangun arsitektur virtualisasi menggunakan "Red Hat Enterprise Virtualization", dan dilengkapi dengan pengetahuan membangun dasar untuk sebuah "cloud", baik internal maupun eksternal menggunakan teknologi dari Red Hat.
Kecuali itu, solusi Platform as a Service (PaaS) merupakan salah satu bahasan utama dalam Forum kali ini. PaaS menyediakan kemampuan untuk mengembangkan aplikasi yang bisa diintegrasikan dengan mulus di lingkungan heterogen yang ada, untuk kemudian diterapkan di infrastruktur awan. Pemaparan difokuskan agar peserta bisa mendapatkan keuntungan dalam kecepatan "time to market", peningkatan fleksibilitas dan penghematan biaya. Sesi ini juga membahas kebutuhan terpenting untuk sebuah Platform as a Service, dan mendiskusikan bagaimana pengguna dapat memanfaatkan JBoss Enterprise Middleware dari Red Hat secara efektif untuk membangun, mengakomodasikan, mengintegrasikan dan mengelola aplikasi-aplikasi, baik di awan-awan (clouds) pribadi maupun publik.
Keterangan lebih rinci dapat disimak disini, dan para manager TI yang berminat menghadiri Red Hat Forum 2011 tersebut, dipersilakan mendaftar di situs yang sama. Acara yang berlangsung pada tangal 6 April 2011 (9:30-14:30) tersebut digelar di Ballroom A, Level 1, Intercontinental Hotel di Jakarta (Midplaza), Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11, Jakarta, 10220.
Di ajang acara tersebut Red Hat ingin menyampaikan perspektif dari dunia nyata, rahasia mengapa Red Hat Enterprise Linux adalah terkemuka dalam hal menyediakan performa, keamanan, skalabilitas dan kehandalan infrastruktur di seluruh lingkungan TI.
Presentasi diawali dengan pengenalan sistem operasi Linux skala perusahan Red Hat Enterprise Linux (RHEL) versi 6, dan menberi pencerahan mengenai produk secara umum berikut fitur-fitur baru dan kemampuan yang dimilikinya, disamping pemaparan tentang packaging.
Sebagai basis teknologi untuk komputasi awan, pembahasan dilanjutkan ke masalah virtualisasi yang sekaligus merupakan teknologi penting untuk memberikan dampak efisiensi yang berarti di pusat-pusat data moderen. Virtualisasi membantu perusahan meningkatkan kapabilitas disamping penghematan biaya, baik disisi investasi maupun operasional. Forum ini akan membuka diskusi yang membantu peserta dalam upaya membangun arsitektur virtualisasi menggunakan "Red Hat Enterprise Virtualization", dan dilengkapi dengan pengetahuan membangun dasar untuk sebuah "cloud", baik internal maupun eksternal menggunakan teknologi dari Red Hat.
Kecuali itu, solusi Platform as a Service (PaaS) merupakan salah satu bahasan utama dalam Forum kali ini. PaaS menyediakan kemampuan untuk mengembangkan aplikasi yang bisa diintegrasikan dengan mulus di lingkungan heterogen yang ada, untuk kemudian diterapkan di infrastruktur awan. Pemaparan difokuskan agar peserta bisa mendapatkan keuntungan dalam kecepatan "time to market", peningkatan fleksibilitas dan penghematan biaya. Sesi ini juga membahas kebutuhan terpenting untuk sebuah Platform as a Service, dan mendiskusikan bagaimana pengguna dapat memanfaatkan JBoss Enterprise Middleware dari Red Hat secara efektif untuk membangun, mengakomodasikan, mengintegrasikan dan mengelola aplikasi-aplikasi, baik di awan-awan (clouds) pribadi maupun publik.
Keterangan lebih rinci dapat disimak disini, dan para manager TI yang berminat menghadiri Red Hat Forum 2011 tersebut, dipersilakan mendaftar di situs yang sama. Acara yang berlangsung pada tangal 6 April 2011 (9:30-14:30) tersebut digelar di Ballroom A, Level 1, Intercontinental Hotel di Jakarta (Midplaza), Jl. Jend. Sudirman Kav. 10-11, Jakarta, 10220.
Sabtu, 05 Maret 2011
RHEL 6: Red Hat Persulit Oracle dan Novell Bajak Pelanggannya
Mulai versi RHEL 6 yang sejak bulan November 2010 lalu telah beredar, Red Hat menerapkan prosedur baru dalam menanamkan kode Enterprise Linux kedalam kernel. Hal itu memicu spekulasi adanya upaya agar pihak ketiga seperti Oracle dan CentOS tidak lagi mudah membuat tiruannya.
Dari sebuah wawancara dengan kepala bidang teknologi Red Hat, Brian Stevens yang dimuat di The Register, diketahui bahwa ternyata spekulasi tersebut perlu diluruskan. Yang menjadi target dari perubahan tersebut adalah agar Oracle dan Novell yang belakangan ini membujuk pelanggan "subscription" Red Hat menawarkan dukungan untuk pengguna RHEL berjalan, lebih sulit melakukan hal tersebut.
Mulai versi RHEL 6, patches tidak lagi disertakan secara terpisah, melainkan telah terintegrasi dengan kernel sejak awal sehingga sulit untuk mamahami perubahan yang telah terjadi didalam kernel. Cara baru ini, menurut Stevens tidaklah melanggar ketentuan lisensi GPL dan mengklaim tidak menyulitkan untuk mereka yang membangun distribusi turunan seperti apa yang dilakukan CentOS dan Oracle saat ini. Yang dipersulit adalah upaya untuk menawarkan dukungan terhadap produk RHEL oleh vendor lain. Jadi untuk kasus CentOS yang tidak menawarkan layanan untuk RHEL tidaklah terimbas dari perubahan prosedur tersebut. Hanya saja pengembangnya harus menyadari hal itu dan memiliki pengetahuan tentang isi perutnya kernel.
Salah satu pendiri proyek CentOS, Russ Herold sepakat dengan apa yang dutarakan Red Hat dan mengatakan bahwa hal itu bukan masalah besar atau membuat ia sulit tidur.
Dari sebuah wawancara dengan kepala bidang teknologi Red Hat, Brian Stevens yang dimuat di The Register, diketahui bahwa ternyata spekulasi tersebut perlu diluruskan. Yang menjadi target dari perubahan tersebut adalah agar Oracle dan Novell yang belakangan ini membujuk pelanggan "subscription" Red Hat menawarkan dukungan untuk pengguna RHEL berjalan, lebih sulit melakukan hal tersebut.
Mulai versi RHEL 6, patches tidak lagi disertakan secara terpisah, melainkan telah terintegrasi dengan kernel sejak awal sehingga sulit untuk mamahami perubahan yang telah terjadi didalam kernel. Cara baru ini, menurut Stevens tidaklah melanggar ketentuan lisensi GPL dan mengklaim tidak menyulitkan untuk mereka yang membangun distribusi turunan seperti apa yang dilakukan CentOS dan Oracle saat ini. Yang dipersulit adalah upaya untuk menawarkan dukungan terhadap produk RHEL oleh vendor lain. Jadi untuk kasus CentOS yang tidak menawarkan layanan untuk RHEL tidaklah terimbas dari perubahan prosedur tersebut. Hanya saja pengembangnya harus menyadari hal itu dan memiliki pengetahuan tentang isi perutnya kernel.
Salah satu pendiri proyek CentOS, Russ Herold sepakat dengan apa yang dutarakan Red Hat dan mengatakan bahwa hal itu bukan masalah besar atau membuat ia sulit tidur.
Kamis, 17 Februari 2011
Red Hat Enterprise Linux 4.9 Telah Rilis
Red Hat mengumumnkan rilis edisi update ke 9 untuk sistem operasi skala perusahan RHEL 4. Dengan penerbitan versi RHEL 4.9, distribusi yang kali pertama dirilis pada tahun 2005 ini menginggalkan masa "Production Stage 2".
Seperti pada setiap rilis update sebelumnya, RHEL tidak hanya melakukan koreksi terhadap kekeliruan dan update sekuriti, namun juga meningkatkan dan menyediakan pembaruan fitur termasuk driver mendukung hardware baru. Sebagai contoh, kendati versi RHEL 4.9 masih menggunakan Kernel Linux 2.6.9, namun ia telah ditingkatkan dengan fitur baru antara lain microcode_ctl-Tool, disamping juga menambahkan banyak driver baru dan dukungan untuk "arch_perfmon".
Peningkatan lainnya yang dilakukan pada Red Hat Enterprise Linux 4.9 adalah termasuk pada Mozilla Firefox yang menyertakan versi 3.6.13, Korn-Shell versi ksh93t+ dan SystemTap versi 1.3. Kecuali itu Profiler Oprofile telah diperbarui dan telah mendukung antara lain Xeon/Nehalem-Processor-Events.
Seperti disebutkan, bersama rilis RHEL 4.9 telah meninggalkan masa "Production Stage 2" atau dengan lain kata berarti tidak lagi disediakan Service Packs atau menerbitkan media baru untuk masa mendatang kecuali meneruskan penyediaan koreksi dan update sekuriti saja sampai RHEL 4 mencapai masa kadaluarsanya yang dijadwalkan pada bulan Februari 2012. Bagi pengguna yang berlangganan "Extended Life Cycle" akan menerima update seterusnya sampai dengan bulan Februari 2015.
Baca selebihnya catatan rilis RHEL 4.9..
Seperti pada setiap rilis update sebelumnya, RHEL tidak hanya melakukan koreksi terhadap kekeliruan dan update sekuriti, namun juga meningkatkan dan menyediakan pembaruan fitur termasuk driver mendukung hardware baru. Sebagai contoh, kendati versi RHEL 4.9 masih menggunakan Kernel Linux 2.6.9, namun ia telah ditingkatkan dengan fitur baru antara lain microcode_ctl-Tool, disamping juga menambahkan banyak driver baru dan dukungan untuk "arch_perfmon".
Peningkatan lainnya yang dilakukan pada Red Hat Enterprise Linux 4.9 adalah termasuk pada Mozilla Firefox yang menyertakan versi 3.6.13, Korn-Shell versi ksh93t+ dan SystemTap versi 1.3. Kecuali itu Profiler Oprofile telah diperbarui dan telah mendukung antara lain Xeon/Nehalem-Processor-Events.
Seperti disebutkan, bersama rilis RHEL 4.9 telah meninggalkan masa "Production Stage 2" atau dengan lain kata berarti tidak lagi disediakan Service Packs atau menerbitkan media baru untuk masa mendatang kecuali meneruskan penyediaan koreksi dan update sekuriti saja sampai RHEL 4 mencapai masa kadaluarsanya yang dijadwalkan pada bulan Februari 2012. Bagi pengguna yang berlangganan "Extended Life Cycle" akan menerima update seterusnya sampai dengan bulan Februari 2015.
Baca selebihnya catatan rilis RHEL 4.9..
Jumat, 14 Januari 2011
RHEL 5.6: Red Hat Enterprise Linux 5 Diperbaharui
Red Hat terbitkan aktualisasi ke enam untuk produk Red Hat Enterprise Linux 5 yang menjanjikan perbaikan dan peningkatan pada dukungan terhadap hardware, disamping berbagai software-updates untuk paket-paket yang disertakan. Walaupun sejak dua bulan sebelumnya Red Hat telah meluncurkan generasi baru Red Hat Enterprise Linux 6 yang menjadi produk utama saat ini, namun untuk RHEL 5, Red Hat memenuhi komitmennya menyediakan dukungan berlanjut dengan mengaktualisasi, menyediakan driver untuk hardware baru dan menambahkan beberapa fungsi baru.
Diantara banyak perbaikan, termasuk pemanfaatan sistem berkas Ext4 sebagai filesystem utama. Pada versi RHEL 5 sebelumnya Ext4 disertakan dengan status sebagai "Technical Preview" sementara di RHEL 6 telah dijadikan sebagai sistem berkas standar. Bersama dengan versi update RHEL 5.6, kini Ext4 juga menjadi filesystem utama. Sitem berkas Ext4 yang telah diadopsi distro-distro seperti Fedora dan Ubuntu sejak lebih dari satu tahun lampau memiliki kelebihan dalam hal pemanfaat memori lebih efisien menggunakan fitur Extents, dan dibandingkan dengan Ext3 mengakses lebih cepat menggunakan sistem Journaling lebih robus, seperti mendukung berkas-berkas yang lebih besar.
Server nama Bind disertakan dalam versi 9.7 yang diklaim mendukung DNSsec lebih baik. Bagi yang ingin melakukan peningkatan, paket-paket untuk Bind 9.7 dapat ditemukan dengan menelusuri paket berawalan "bind97-" sementara untuk versi sebelumnya Bind 9.3 yang diawali dengan prefix "bind-" masih merupakan bagian dari semua versi RHEL. Tatacara serupa juga berlaku untuk paket PHP yaitu "php-" adalah versi sebelumnya PHP 5.1.6, sementara RHEL 5.6 telah menyediakan PHP 5.3.3 menggunakan awalan "php53-".
Untuk pertama kalinya di-versi 5.6 RHEL5 menyertakan Ebtables (Ethernet bridge tables), yaitu sebuah perkakas Firewall-Tools untuk menjaring secara transparan lalu lintas jaringan (network traffic) yang melintasi jembatan (Bridge). Juga baru adalah System Security Services Daemon (SSSD) yang menawarkan layanan pengelolaan identitas dan otentifikasi (Identity and Authentication Management) terpusat. Samba versi 3.0.33 ("samba") diaktualisasi dengan menyertakan versi 3.5.4 ("samba3x"). Versi yang lebih baru menawarkan dukungan LDAP lebih luas dan kemampuan Winbind via IPv6. OpenJDK ditingkatkan dengan penyertaan IcedTea 1.7.5 yang diklaim disamping memiliki kinerja dan stabilitas lebih baik, juga memperbaiki JIT-Compilers.
API untuk virtualisasi libvirt 0.6.3 ditingkatkan ke versi 0.8.2 yang menyediakan fungsi lebih banyak. Dengan demikian RHEL 5.6 mampu mendukung seperti yang juga ditawarkan di RHEL-6 yaitu sVirt (SELinux virtualization) guna mengisolasi sistem tamu.
Perbaikan dukungan Hardware:
Sudah menjadi tradisi bagi Red Hat untuk mengantisipasi perkembangan hardware dengan menambahkan dukungan terhadap hardware baru. Seperti halnya untuk Bind dan PHP, RHEL 5.6 menyediakan dukungan mesin cetak (printer) dan scanner baru untuk perangkat besutan HP bersama paket bernama hplip3 yang disediakan untuk mereka yang memerlukannya. RHEL versi ini kini mendukung tablet grafik Cintiq 21UX2 besutan Wacom disamping mengaktualisasi driver untuk HD-Audio-Alsa yang mendukung lebih baik Sound-Chips moderen.
Banyak pembaruan dan peningkatan dilakukan RHEL 5.6 dengan menyediakan driver hardware untuk jaringan dan storage yang dirinci dalam bagian tersendiri di Release Notes. Red Hat juga mendukung fitur Graphic-Core yang tertanam di prosesor intel Ironlake Core-i3/i5 dan mengklaim juga dukungan serupa untuk prosesor-prosesor baru besutan AMD.
Penjelasan lebih lanjut ditemukan di Release Notes yang memberi pencerahan dan rincian untuk pembaruan lainnya di RHEL 5.6. Penjelasan teknis lebih rinci dapat dibaca di Technical Notes khusus untuk versi ini.
Diantara banyak perbaikan, termasuk pemanfaatan sistem berkas Ext4 sebagai filesystem utama. Pada versi RHEL 5 sebelumnya Ext4 disertakan dengan status sebagai "Technical Preview" sementara di RHEL 6 telah dijadikan sebagai sistem berkas standar. Bersama dengan versi update RHEL 5.6, kini Ext4 juga menjadi filesystem utama. Sitem berkas Ext4 yang telah diadopsi distro-distro seperti Fedora dan Ubuntu sejak lebih dari satu tahun lampau memiliki kelebihan dalam hal pemanfaat memori lebih efisien menggunakan fitur Extents, dan dibandingkan dengan Ext3 mengakses lebih cepat menggunakan sistem Journaling lebih robus, seperti mendukung berkas-berkas yang lebih besar.
Server nama Bind disertakan dalam versi 9.7 yang diklaim mendukung DNSsec lebih baik. Bagi yang ingin melakukan peningkatan, paket-paket untuk Bind 9.7 dapat ditemukan dengan menelusuri paket berawalan "bind97-" sementara untuk versi sebelumnya Bind 9.3 yang diawali dengan prefix "bind-" masih merupakan bagian dari semua versi RHEL. Tatacara serupa juga berlaku untuk paket PHP yaitu "php-" adalah versi sebelumnya PHP 5.1.6, sementara RHEL 5.6 telah menyediakan PHP 5.3.3 menggunakan awalan "php53-".
Untuk pertama kalinya di-versi 5.6 RHEL5 menyertakan Ebtables (Ethernet bridge tables), yaitu sebuah perkakas Firewall-Tools untuk menjaring secara transparan lalu lintas jaringan (network traffic) yang melintasi jembatan (Bridge). Juga baru adalah System Security Services Daemon (SSSD) yang menawarkan layanan pengelolaan identitas dan otentifikasi (Identity and Authentication Management) terpusat. Samba versi 3.0.33 ("samba") diaktualisasi dengan menyertakan versi 3.5.4 ("samba3x"). Versi yang lebih baru menawarkan dukungan LDAP lebih luas dan kemampuan Winbind via IPv6. OpenJDK ditingkatkan dengan penyertaan IcedTea 1.7.5 yang diklaim disamping memiliki kinerja dan stabilitas lebih baik, juga memperbaiki JIT-Compilers.
API untuk virtualisasi libvirt 0.6.3 ditingkatkan ke versi 0.8.2 yang menyediakan fungsi lebih banyak. Dengan demikian RHEL 5.6 mampu mendukung seperti yang juga ditawarkan di RHEL-6 yaitu sVirt (SELinux virtualization) guna mengisolasi sistem tamu.
Perbaikan dukungan Hardware:
Sudah menjadi tradisi bagi Red Hat untuk mengantisipasi perkembangan hardware dengan menambahkan dukungan terhadap hardware baru. Seperti halnya untuk Bind dan PHP, RHEL 5.6 menyediakan dukungan mesin cetak (printer) dan scanner baru untuk perangkat besutan HP bersama paket bernama hplip3 yang disediakan untuk mereka yang memerlukannya. RHEL versi ini kini mendukung tablet grafik Cintiq 21UX2 besutan Wacom disamping mengaktualisasi driver untuk HD-Audio-Alsa yang mendukung lebih baik Sound-Chips moderen.
Banyak pembaruan dan peningkatan dilakukan RHEL 5.6 dengan menyediakan driver hardware untuk jaringan dan storage yang dirinci dalam bagian tersendiri di Release Notes. Red Hat juga mendukung fitur Graphic-Core yang tertanam di prosesor intel Ironlake Core-i3/i5 dan mengklaim juga dukungan serupa untuk prosesor-prosesor baru besutan AMD.
Penjelasan lebih lanjut ditemukan di Release Notes yang memberi pencerahan dan rincian untuk pembaruan lainnya di RHEL 5.6. Penjelasan teknis lebih rinci dapat dibaca di Technical Notes khusus untuk versi ini.
Kamis, 23 Desember 2010
RHEL 6: Standar Baru Sistem Operasi Masa Depan
Bersama peluncuran generasi baru RHEL 6, Red Hat telah memamerkan hasil pengembangan selama tujuh tahun terakhir untuk produk utama berskala perusahan yang dirilis sekitar satu setengah bulan lampau. Dibandingkan dengan generasi sebelumnya RHEL 6 membawa banyak pembaruan yang telah dimatangkan selama beberapa tahun terakhir.
Kriteria yang dijadikan acuan sebuah produk enterprise pada hakekatnya berbeda dibandingkan distribusi (komunitas) Linux pada umumnya. RHEL yang disesuaikan dengan kebutuhan komersial, memiliki ciri khas sebuah distro skala perusahan seperti jadwal rilis yang panjang, dukungan yang jauh lebih lama, disertai penerapan teknologi yang telah teruji dan stabil. Sementara jadwal rilis distro seperti Fedora, Ubuntu dan lainnya rata-rata dua kali setahun agar bisa menyajikan fitur berbasis teknologi terkini kepada pecinta dan pengembira Linux, Red Hat membutuhkan hampir 7 tahun untuk mengembangkan produk Red Hat Enterprise Linux 6 dan menyediakan lompatan dalam hal jumlah pembaruan.
Sebagai solusi virtualisasi, Red Hat sejak beberapa tahun terakhir mulai mengandalkan teknologi KVM (Kernel-based Virtual Machine) sebagai Hypervisor. Dengan strategi itu Red Hat bertahap meninggalkan teknologi yang berasal dari XEN yang tadinya ketika RHEL 5 diperkenalkan di bulan Maret 2007 masih merupakan teknologi pilihan untuk solusi virtualisasi. KVM mulai diperhitungkan sebagai Hypervisor sejak tahun 2009 tatkala Red Hat meluncurkan versi RHEL 5.4 dan sejatinya setelah perusahan Qumranet yang mengembangkan KVM diakuisisi oleh Red Hat. Berkaitan dengan tanggung jawab pemeliharaan dan dukungan terhadap RHEL seri 5, XEN tetap mendapatkan dukungan dari Red Hat, paling tidak sampai dengan tahun 2014.
Baca selebihnya ...
Kriteria yang dijadikan acuan sebuah produk enterprise pada hakekatnya berbeda dibandingkan distribusi (komunitas) Linux pada umumnya. RHEL yang disesuaikan dengan kebutuhan komersial, memiliki ciri khas sebuah distro skala perusahan seperti jadwal rilis yang panjang, dukungan yang jauh lebih lama, disertai penerapan teknologi yang telah teruji dan stabil. Sementara jadwal rilis distro seperti Fedora, Ubuntu dan lainnya rata-rata dua kali setahun agar bisa menyajikan fitur berbasis teknologi terkini kepada pecinta dan pengembira Linux, Red Hat membutuhkan hampir 7 tahun untuk mengembangkan produk Red Hat Enterprise Linux 6 dan menyediakan lompatan dalam hal jumlah pembaruan.
Sebagai solusi virtualisasi, Red Hat sejak beberapa tahun terakhir mulai mengandalkan teknologi KVM (Kernel-based Virtual Machine) sebagai Hypervisor. Dengan strategi itu Red Hat bertahap meninggalkan teknologi yang berasal dari XEN yang tadinya ketika RHEL 5 diperkenalkan di bulan Maret 2007 masih merupakan teknologi pilihan untuk solusi virtualisasi. KVM mulai diperhitungkan sebagai Hypervisor sejak tahun 2009 tatkala Red Hat meluncurkan versi RHEL 5.4 dan sejatinya setelah perusahan Qumranet yang mengembangkan KVM diakuisisi oleh Red Hat. Berkaitan dengan tanggung jawab pemeliharaan dan dukungan terhadap RHEL seri 5, XEN tetap mendapatkan dukungan dari Red Hat, paling tidak sampai dengan tahun 2014.
Baca selebihnya ...
Minggu, 14 November 2010
Baru: Sertifikasi Pakar Admin Red Hat RHCSA
Bersama peluncuran Red Hat Enterprise Linux 6 (RHEL 6) terjadi perubahan untuk training dan sertifikasi Red Hat. Sertifikasi untuk menjadi Red Hat Certified System Administrator (RHCSA), menurut siaran pers yang diumumkan beberapa hari lalu akan menggantikan sertifikasi Red Hat Certified Technician (RHCT). Bagi yang telah memiliki sertikasi RHCT dengan basis RHEL 5, akan diakui atau disamakan dengan RHCSA yang baru saja diluncurkan.
Dimasa mendatang tersedia 4 cabang sepesialisasi untuk sertifikasi RHEL. Disamping mengutamakan Linux, materi untuk peserta kursus Sysadmin juga mengandung materi Windows dan platform berbasis GUI lainnya, termasuk paltform Solaris.
Perubahan yang ditempuh Red Hat adalah seiring dengan dunia nyata yang dihadapi para pekerja TI saat ini, dimana penerapan Linux telah tumbuh pesat namun pakar yang memiliki sertifikasi RHEL harus juga mampu menangani platform-platform lainnya.
Untuk masuk program pelatihan RHCSA yang ditawarkan Red Hat kali ini, dibedakan antara pakar TI tanpa memiliki pengalaman Command Line dan para Administrator Sistem. Yang pertama adalah jebolan Red Hat System Administration I dan II. Untuk sertifikasi Sysadmins tingkat lanjut disyaratkan telah memiliki pengalaman paling tidak satu tahun atau pelatihan melalui "Fast Track". Bagaimanapun juga, dua jalur tersebut harus dibuktikan dengan uji praktek selama setengah hari dalam hal mengelola sistem berbasis Linux, sebelum berlanjut ke tahap RHCE. Sertifikasi RHCSA ditargetkan untuk administrator sistem, seperti juga untuk profesional dalam beberbagai peran yang setara, seperti pada admininistrator basis data, pengembang sistem dan teknisi supports.
Kelas untuk sistem training yang baru diluncurkan ini segera berlaku dan tersedia di beberapa lokasi Amerika dan Eropa, sedangkan untuk wilayah lainnya secara bertahap akan disediakan oleh pusat-pusat pelatihan setempat beberapa bulan kedepan. Baca siaran pers dan terusan terkait untuk keterangan lebih rinci.
Dimasa mendatang tersedia 4 cabang sepesialisasi untuk sertifikasi RHEL. Disamping mengutamakan Linux, materi untuk peserta kursus Sysadmin juga mengandung materi Windows dan platform berbasis GUI lainnya, termasuk paltform Solaris.
Perubahan yang ditempuh Red Hat adalah seiring dengan dunia nyata yang dihadapi para pekerja TI saat ini, dimana penerapan Linux telah tumbuh pesat namun pakar yang memiliki sertifikasi RHEL harus juga mampu menangani platform-platform lainnya.
Untuk masuk program pelatihan RHCSA yang ditawarkan Red Hat kali ini, dibedakan antara pakar TI tanpa memiliki pengalaman Command Line dan para Administrator Sistem. Yang pertama adalah jebolan Red Hat System Administration I dan II. Untuk sertifikasi Sysadmins tingkat lanjut disyaratkan telah memiliki pengalaman paling tidak satu tahun atau pelatihan melalui "Fast Track". Bagaimanapun juga, dua jalur tersebut harus dibuktikan dengan uji praktek selama setengah hari dalam hal mengelola sistem berbasis Linux, sebelum berlanjut ke tahap RHCE. Sertifikasi RHCSA ditargetkan untuk administrator sistem, seperti juga untuk profesional dalam beberbagai peran yang setara, seperti pada admininistrator basis data, pengembang sistem dan teknisi supports.
Kelas untuk sistem training yang baru diluncurkan ini segera berlaku dan tersedia di beberapa lokasi Amerika dan Eropa, sedangkan untuk wilayah lainnya secara bertahap akan disediakan oleh pusat-pusat pelatihan setempat beberapa bulan kedepan. Baca siaran pers dan terusan terkait untuk keterangan lebih rinci.
Kamis, 11 November 2010
Red Hat Enterprise Linux 6 Telah Rampung
Versi 6 dari Red Hat Enterprise Linux (RHEL) telah rampung. Rilis generasi ke 6 ini dipusatkan disamping untuk server dan virtualisasi, terutama untuk digunakan di lingkungan awan (Cloud Computing).
Hampir seluruh paket software yang dikemas dimodernisasi dan ditingkatkan, seperti kernel ditingkatkan dari Linux 2.6.18 ke Linux 2.6.32, disamping menyertakan versi GCC 4.4.4 dan Glibc 2.12. RHEL 6 mendukung sejumlah arsitektur prosesor yang umum digunakan di lingkungan perusahan seperti i386, x86_64, s390x dan ppc64. Untuk menghemat enerji, Red Hat memperkenalkan fitur Tickless Kernel dan telah menginvestasikan banyak sumberdaya untuk mengembangkan Powermanagement mendukungn prosesor Opteron 6000 dan 4000 besutan AMD.
Diantara koleksi software untuk server yang dikemas bersama RHEL 6 adalah versi Apache-HTTP-Server 2.2.15, PostgreSQL 8.4 dan MySQL 5.1. Baca selebihnya siaran pers dan catatan rilis bersama peluncuran RHEL 6 untuk informasi yang lebih rinci.
Hampir seluruh paket software yang dikemas dimodernisasi dan ditingkatkan, seperti kernel ditingkatkan dari Linux 2.6.18 ke Linux 2.6.32, disamping menyertakan versi GCC 4.4.4 dan Glibc 2.12. RHEL 6 mendukung sejumlah arsitektur prosesor yang umum digunakan di lingkungan perusahan seperti i386, x86_64, s390x dan ppc64. Untuk menghemat enerji, Red Hat memperkenalkan fitur Tickless Kernel dan telah menginvestasikan banyak sumberdaya untuk mengembangkan Powermanagement mendukungn prosesor Opteron 6000 dan 4000 besutan AMD.
Diantara koleksi software untuk server yang dikemas bersama RHEL 6 adalah versi Apache-HTTP-Server 2.2.15, PostgreSQL 8.4 dan MySQL 5.1. Baca selebihnya siaran pers dan catatan rilis bersama peluncuran RHEL 6 untuk informasi yang lebih rinci.
Selasa, 02 November 2010
Fedora 14 "Laughlin" Telah Rilis
Tepat waktu sebagaimana dijanjikan, Fedora 14 telah hadir hari ini dengan nama kode "Laughlin". Seperti pada rilis-rilis sebelumnya, Fedora 14 kali ini juga membawa fitur-fitur baru seperti halnya dalam hal peningkatan fungsi virtualisasi.
Dengan fitur yang dimaksud, Fedora 14 bisa langsung dilepaskan di awan layanan publik Amazon (Amazons Public-Cloud-Service EC2). Disisi lain, untuk virtualisasi di desktop disediakan SPICE, sebuah produk yang awalnya dikembangkan oleh perusahan Qumranet. SPICE atau "Simple Protocol for Independent Computing Environments" diklaim memberikan peningkatan kinerja yang luar biasa terhadap desktop sebagai Thin Clients.
Pembaruan lainnya termasuk penyertaan distribusi Perl-6 dari Rakudo Star dan lingkungan pengembangan Eclipse 3.6 yang lebih dikenal dengan nama Helios. Perubahan pada fungsi desktop sendiri tidak terlalu signifikan yaitu sebatas pada peningkatan dan perbaikan paket-paket yang dikemas. Sebagai contoh misalnya untuk lingkungan deskop disediakan versi Gnome 2.32 dan KDE 4.5.2. Untuk paket produktifitas dikemas versi pra-final dari OpenOffice 3.3.
Dari daftar rincian fitur yang diumumkan di siaran pers perusahan sponsor Red Hat, Fedora 14 menyertakan sejumlah fitur untuk para pengembang, administrator sistim, dan pecinta open source seperti: * Framework software untuk Spice; * Fitur debugging untuk para pengembang, seperti dukungan untuk tracking penggunaan memori dinamis dan peluncuran yang lebih cepat berkat 'pre-generated indexes'; * Bagian dari lingkungan GNOME shell sebagai komponen dari GNOME 3.0 mendatang; * Subset dari software asal MeeGo™ community untuk peningkatan pengalaman di netbooks dan perangkat mobile; * OpenSCAP, yaitu sebuah framework sumber terbuka untuk 'Security Content Automation Protocol' yang menyediakan wadah dan pendekatan dalam pemeliharan pengamanan sistem dan ditunjang menggunakann standar NIST. Baca selebihnya siaran pers yang diungkapkan Red Hat, Inc.
Dengan fitur yang dimaksud, Fedora 14 bisa langsung dilepaskan di awan layanan publik Amazon (Amazons Public-Cloud-Service EC2). Disisi lain, untuk virtualisasi di desktop disediakan SPICE, sebuah produk yang awalnya dikembangkan oleh perusahan Qumranet. SPICE atau "Simple Protocol for Independent Computing Environments" diklaim memberikan peningkatan kinerja yang luar biasa terhadap desktop sebagai Thin Clients.
Pembaruan lainnya termasuk penyertaan distribusi Perl-6 dari Rakudo Star dan lingkungan pengembangan Eclipse 3.6 yang lebih dikenal dengan nama Helios. Perubahan pada fungsi desktop sendiri tidak terlalu signifikan yaitu sebatas pada peningkatan dan perbaikan paket-paket yang dikemas. Sebagai contoh misalnya untuk lingkungan deskop disediakan versi Gnome 2.32 dan KDE 4.5.2. Untuk paket produktifitas dikemas versi pra-final dari OpenOffice 3.3.
Dari daftar rincian fitur yang diumumkan di siaran pers perusahan sponsor Red Hat, Fedora 14 menyertakan sejumlah fitur untuk para pengembang, administrator sistim, dan pecinta open source seperti: * Framework software untuk Spice; * Fitur debugging untuk para pengembang, seperti dukungan untuk tracking penggunaan memori dinamis dan peluncuran yang lebih cepat berkat 'pre-generated indexes'; * Bagian dari lingkungan GNOME shell sebagai komponen dari GNOME 3.0 mendatang; * Subset dari software asal MeeGo™ community untuk peningkatan pengalaman di netbooks dan perangkat mobile; * OpenSCAP, yaitu sebuah framework sumber terbuka untuk 'Security Content Automation Protocol' yang menyediakan wadah dan pendekatan dalam pemeliharan pengamanan sistem dan ditunjang menggunakann standar NIST. Baca selebihnya siaran pers yang diungkapkan Red Hat, Inc.
Langganan:
Postingan (Atom)