Rabu, 13 Juli 2011

Peneliti ITB Ciptakan Lentera Pintar

Tim peneliti di Institut Teknologi Bandung (ITB) menciptakan sistem lampu jalan pintar, yang secara otomatis bisa mati bila jalanan tidak dilintasi kendaraan. Dengan sistem seperti itu, diperhitungkan cukup banyak cadangan listrik yang bisa dihemat.

Tim peneliti yang terdiri dari Suprijadi, Thomas Muliawan, dan Sparisoma Viridi yang melakukan uji coba menggunakan kamera video, komputer, dan mobil mainan sebagai prototipe. Sistem dapat mendeteksi pergerakan mobil dengan akurasi 91 persen pada kecepatan 0.9 meter per detik dan pada kecepatan 1.32 meter per detik akurasi menurun menjadi 77 persen.

Menurut Tech Review yang meliput penelitian dari Bandung ini, disebutkan bahwa teknologi yang dikembangkan merupakan langkah maju untuk menuju sistem penerangan yang lebih efisien. Dalam laporan yang sama disebutkan bahwa sistem seperti ini dapat mengurangi konsumsi energi di kota-kota besar di seluruh dunia. Penerangan jalan di ibukota Jakarta misalnya memerlukan 200.000 bohlam dan menelan biaya listrik tak kurang dari 140 miliar rupiah per tahun (2007). Menindaklanjuti penelitian yang masih dalam tahap awal ini, tim peneliti akan terus menerus mencari cara agar dapat merealisasikan sistem lampu hemat enerji ini.

Hal yang masih menjadi bagian dari penelitian adalah masalah keselamatan di jalan. Misalnya, harus diketahui bagaimana pengaruh sistem seperti itu terhadap perilaku pengemudi, apakah bisa mengatasi pengendara sepeda motor dan pengendara sepeda yang wira-wiri disekitar mobil, dan bagaimana hal itu akan akan mempengaruhi pejalan kaki dan penduduk disekitarnya setelah hadirnya lampu "byar..pet" alias "nyala mati".