Jumat, 06 April 2012

APCERT-AGM 2012 & FIRST-TC 2012 di Bali

Dua ajang acara internasional yang diadakan ID-SIRTII dan Kominfo berlangsung di Bali adalah Asia Pacific Computer Emergency Response Team Annual General Meeting 2012 (APCERT-AGM 2012) 25-28 Maret 2012, dan Technical Colloqium Forum for Incident Response and Security Teams 2012 (FIRST-TC 2012) pada 29-31 Maret 2012 lalu.

Selain menghadirkan pakar-pakar Internasional dibidang keamanan internet, juga diagendakan kehadiran Menhan, Menkominfo (berhalangan) dan Deputi Gubernur BI sebagai pembicara. Sejalan dengan Event internasional ini diharapkan para penggiat industri dapat belajar dan berinteraksi secara langsung dan memperoleh transfer pengetahuan substansial yang dapat dimanfaatkan bagi pengembangan internet di tanah air.

Termasuk dalam event tersebut diadakan kompetisi 'Amazing Trace' yang menjadi ajang unjuk kebolehan tim-tim tangguh dari berbagai negara dalam mendeteksi, mencegah dan memberantas kejahatan internet. Amazing Trace ini mengambil lokasi di obyek wisata di Bali (Tanah Lot, Bedugul dan Ubud).

Konferensi APCERT mengambil tema “Cleaning the Cyber Environment" berfokus pada pengembangan dan adopsi dari “Web 2.0”,  generasi selanjutnya dunia Cyber. Termasuk Web berbasis komunitas, aplikasi web, situs jaringan sosial, situs berbagi video, wiki dan blog.

Sedangkan Konferensi FIRST TC bertemakan “The Future of Cyber Security” turut mengundang Deputi Gubernur BI, Menhan diwakili Sekjen Dephan, serta Menkominfo diwakili Dirjen Aplikasi dan Telematika Kemkominfo sebagai pembicara tamu. Konferensi ini membahas kerentanan, perangkat, serta berbagai isu lain yang mempengaruhi aktivitas operasional tim insiden dan keamanan informasi dalam skala global, termasuk pembahasan isu berkaitan dengan Cyber War dan Cyber Defence.

Acara Workshops yang berlangsung parallel dengan konferensi melatih peserta menggunakan BackTrack sebagai alat testing penetrasi, pembahasan tentang Defending Privacy, dan cara memonitor dan menganalisa serangan (attack) secara real-time menggunakan SIEM dan Honeypot.

Menurut laporan yang disampaikan id-Cert, tren keluhan dan pengaduan rata-rata bulanan yang datang dari pengguna dunia maya secara total tidak kurang dari 92 ribu. Kategori Network Incident menduduki peringkat paling atas dari seluruh pengaduan yang masuk, umumnya disebabkan oleh banyaknya tindakan probing, Brute force, Open Proxy, DDoS Attack dan Deface yang dilakukan dari IP Address Indonesia. Dan 90% dari pengaduan yang diterima adalah Brute Force yang dilakukan dari IP Address Indonesia. Selain itu, yang termasuk dalam kategori ini juga: Open Relay, Hacking / Deface, Port Scanning, Port Probe (HTTP/HTTPS, FTP, TELNET, TCP, CGI, RPC, Netbios, VNC Portscan), TCP Sweep dan SQL Injection.

Acara santai disela kegiatan konferensi dimeriahkan oleh Bandit (Band IT) yang tidak asing lagi.