Dua ajang acara internasional yang diadakan ID-SIRTII dan Kominfo berlangsung di Bali adalah Asia Pacific Computer Emergency Response Team Annual General Meeting 2012 (APCERT-AGM 2012) 25-28 Maret 2012, dan Technical Colloqium Forum for Incident Response and Security Teams 2012 (FIRST-TC 2012) pada 29-31 Maret 2012 lalu.
Selain
menghadirkan pakar-pakar Internasional dibidang keamanan internet, juga
diagendakan kehadiran Menhan, Menkominfo (berhalangan) dan Deputi
Gubernur BI sebagai pembicara. Sejalan dengan Event internasional ini
diharapkan para penggiat industri dapat belajar dan berinteraksi secara
langsung dan memperoleh transfer pengetahuan substansial yang dapat
dimanfaatkan bagi pengembangan internet di tanah air.
Termasuk
dalam event tersebut diadakan kompetisi 'Amazing Trace' yang menjadi
ajang unjuk kebolehan tim-tim tangguh dari berbagai negara dalam
mendeteksi, mencegah dan memberantas kejahatan internet. Amazing Trace
ini mengambil lokasi di obyek wisata di Bali (Tanah Lot, Bedugul dan Ubud).
Konferensi APCERT mengambil tema “Cleaning the Cyber Environment" berfokus pada pengembangan dan adopsi dari “Web 2.0”,
generasi selanjutnya dunia Cyber. Termasuk Web berbasis komunitas,
aplikasi web, situs jaringan sosial, situs berbagi video, wiki dan blog.
Sedangkan
Konferensi FIRST TC bertemakan “The Future of Cyber Security” turut
mengundang Deputi Gubernur BI, Menhan diwakili Sekjen Dephan, serta
Menkominfo diwakili Dirjen Aplikasi dan Telematika Kemkominfo sebagai
pembicara tamu. Konferensi ini membahas kerentanan, perangkat, serta
berbagai isu lain yang mempengaruhi aktivitas operasional tim insiden
dan keamanan informasi dalam skala global, termasuk pembahasan isu
berkaitan dengan Cyber War dan Cyber Defence.
Acara Workshops yang berlangsung parallel dengan konferensi melatih peserta menggunakan BackTrack
sebagai alat testing penetrasi, pembahasan tentang Defending Privacy,
dan cara memonitor dan menganalisa serangan (attack) secara real-time
menggunakan SIEM dan Honeypot.
Menurut laporan yang disampaikan
id-Cert, tren keluhan dan pengaduan rata-rata bulanan yang datang dari
pengguna dunia maya secara total tidak kurang dari 92 ribu. Kategori
Network Incident menduduki peringkat paling atas dari seluruh pengaduan
yang masuk, umumnya disebabkan oleh banyaknya tindakan probing, Brute
force, Open Proxy, DDoS
Attack dan Deface yang dilakukan dari IP Address Indonesia. Dan 90%
dari pengaduan yang diterima adalah Brute Force yang dilakukan dari IP
Address Indonesia. Selain itu, yang termasuk dalam kategori ini juga:
Open Relay, Hacking / Deface, Port Scanning, Port Probe (HTTP/HTTPS,
FTP, TELNET, TCP, CGI, RPC, Netbios, VNC Portscan), TCP Sweep dan SQL Injection.
Acara santai disela kegiatan konferensi dimeriahkan oleh Bandit (Band IT) yang tidak asing lagi.