Tampilkan postingan dengan label Apple. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Apple. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Maret 2011

Sepuluh Tahun Mac OS X

Sepuluh tahun lampau, 24 Maret 2001 Machintosh-OS diperbarui dengan rilis sistem operasi versi 10.0 Mac OS X menggunakan teknologi yang secara keseluruhannya baru. Sistem operasi "all new" tersebut bagi Apple merupakan sebuah lompatan, dari jaman baheula ke jaman moderen. Mac OS X sebagai penerus versi terakhir "classic" Mac OS (versi 9) yang dikemas bersama komputer Apple sejak tahun 1984. Huruf "X" merupakan angka Romawi 10, mengawali versi 10.0 sistem operasi ini, yang juga merupakan simbol sistem grafis X keluarga Unix.

Lima tahun sebelumnya, atau satu tahun setelah Windows 95 yang mulai naik daun diluncurkan, masa depan Apple nampaknya masih kelabu. Memang di awal dasawarsa 90an Apple bisa bertahan dengan melayani segmen pasar khusus, yang terutama banyak digunakan di industri kreatif dan industri penerbitan, namun dibayangi dengan ledakan permintaan PC. Hasil dari boom PC terutama dinikmati oleh Microsoft dan Intel berikut para pemasok komputer seperti Dell, telah menempatkan Apple jauh dibelakang dengan porsi pangsa pasar tidak lebih dari tiga persen.

Saat itu Apple ketinggalan tidak hanya dalam hal bisnis, namun juga disisi teknologi. Sistem operasi Macintosh saat itu yang dikembangkan dibawah kepemimpinan John Sculley dan penerusnya Michael Spindler diakui memiliki penampilan yang cantik, namun masih ditenagai menggunakan teknologi kadaluarsa, terutama dalam hal Multitasking yang tidak mampu dikelola dengan baik dan menimbulkan konflik antar aplikasi berjalan.

Upaya mengatasi hal tersebut, paling tidak Apple telah melansir dua proyek internal "Taligent" dan "Copland" yang pengembangannya ditargetkan untuk menyediakan pembaruan terhadap sistem operasi Macintosh yang ada. Rupanya upaya pengembangan internal ini tidak membuahkan hasil, dan CEO Apple masa itu Gil Amelio memutuskan untuk mengakuisisi sistem operasi NeXTStep dari perusahan mantan pendiri Apple, Steve Jobs yang telah cukup lama meninggalkan dan "dikucilkan" Apple. Bersama akuisisi perusahan NeXT senilai 429 juta Dollar, Steve Jobs di tahun 1996 kembali menjadi bagian dari Apple dan menyandang jabatan sebagai penasihat Amelio. Satu tahun kemudian, dengan bantuan dewan direksi, Jobs berhasil mengambilalih pucuk pimpinan perusahan Apple.

Perjalanan yang cukup panjang masih harus ditempuh Apple untuk menciptakan pembaruan terhadap sistem operasi Macintosh hingga menjadi Mac OS X 10.0 (Cheetah) yang akhirnya dirilis pada tanggal 24 Maret 2001 mengawali sebuah era baru. Pengguna Apple yang loyal telah menjadi saksi sejarah untuk sebuah inovasi dan sebuah solusi yang kemudian mampu mempengruh tatanan peta dunia Telematika.

Dibandingkan dengan Microsoft, dalam sejarah keberadaannya, Apple lebih berani dan berulangkali telah mengambil tindakan radikal. Misalnya, komputer Mac yang awalnya bertopang diatas arsitektur prosesor 680x0 besutan Motorola, kemudian beralih beralih ke arsitektur PowerPC yang dikembangkannya bersama IBM dan Motorola. Diakhir tahun 90an Steve Jobs berani mengambil risiko untuk beralih ke sistem berbasis Unix (BSD), yaitu basis teknologi seperti halnya digunakan untuk mengembangkan Linux.

Perubahan radikal lainnya terjadi pada tanggal 6 Juni 2005, saat mana Apple meninggalkan lingkungan arsitektur PowerPC untuk bergabung dengan arsitektur x86 besutan Intel. Berkat tersedianya software emulasi Rosetta, sistem baru yang ditenagai prosesor Intel itu mampu menjalankan aplikasi-aplikasi yang sebelumnya dibuat untuk Mac PowerPC. Transisi dari jaman PowerPC ke jaman Intel telah menjadi mulus, baik bagi pengguna maupun para partner pengembang software aplikasi untuk Apple Mac.

Masa transisi telah berlangsung sekitar enam tahun dan berakhir bersamaan dengan penerbitan Mac OS X Snow Leopard yang tidak lagi mengemas Rosetta namun masih bisa dipasang oleh pengguna bila ia diperlukan. Di Mac OS X yang akan datang yaitu versi 10.7 alias Lion bahkan meniadakan Rosetta dan dengan demikian Apple diduga akan menutup lembaran jaman PowerPC sepenuhnya.

Sejarah membuktikan bahwa Apple yang acap melakukan perubahan radikal, baik disisi arsitektur maupun platform, ternyata tidak menggoyahkan kesetiaan atau loyalitas penggunanya maupun pengembang software yang mendukungnya dan bahkan sebaliknya, Apple mampu mengembangkan komunitasnya lebih jauh termasuk iOS di sektor baru (iPod Touch, iPhone, iPad) yang digeluti Apple saat ini.

Mac OS X yang berbasis Unix (BSD) misalnya telah menempatkan Apple dalam posisi lebih baik dibandingkan Windows 7 dalam peralihan dari era 32 bit ke 64 bit. Disektor pengembangan bisnis mobile (smartphone, komputer tablet), Apple juga telah jauh didepan meninggalkan Microsoft dan bersaing ketat dengan Android yang menggunakan Linux sebagai basis pengembangannya berasal dari rumpun yang sama (Unix). Ditilik dari sisi teknologi hal itu mudah ditebak, karena baik Mac OS X maupun Linux lebih mudah dan handal untuk diadopsi sebagai basis dalam mengembangkan sistem operasi mobile ketimbang Windows.

Tahapan Rilis Mac OS X:
  • 10.0 (Cheetah) 24 Maret 2001
  • 10.1 (Puma) 25 September 2001
  • 10.2 (Jaguar) 24 Agustus 2002
  • 10.3 (Panther) 24 Oktober 2003
  • 10.4 (Tiger) 29 April 2005
  • 10.5 (Leopard) 26 Oktober 2007
  • 10.6 (Snow Leopard) 28 Agustus 2009
  • 10.7 (Lion) Dijadwalkan 2011 kwartal ke-2

Lebih rinci simak (sumber) Wikipedia

Kamis, 30 September 2010

Pilihan Pengembang Aplikasi: Android atau iOS?

Peneliti pasar IDC dan perusahan Open Source Appcelerator melakukan jajak pendapat pada sekitar 2400 pengembang aplikasi yang menggunakan platform pengembangan Titanium berbasis sumber terbuka dan menemukan bahwa sekitar 70 persen dari peserta mengutamakan Android. 

Alasan yang diberikan atas pilihan itu karena Android jalan di banyak perangkat, namun kelebihan itu baru dirasakan dalam jangka waktu yang panjang karena saat ini Apple iOS masih mendominasi pasar dan menjanjikan profit yang lebih besar.

Hal itu dicerminkan dari pilihan 90 persen peserta yang saat ini tertarik menempatkan aplikasi di I-Phone-Apps, sementara hal yang sama hanya 80 persen untuk Android. Dilain pihak, para pengembang ternyata lebih tertarik untuk menempatkan aplikasinya Android-Tablets ketimbang di komputer baki I-Pad.

Masalah utama yang menjadi beban Android sebagaimana dilaporkan IDC dan Appcelerator adalah persepsi fragmentasi yang masih kuat terhadap Android dibandingkan iOS dari verdor tunggal.

Dalam hal TV Android menang tipis, yaitu 44 persen yang mengutamakan Google TV dibandingkan 40 persen untuk Apple TV. Sementara Google telah memulai pembicaraan dengan pengembang tentang Google TV, keberadaan Apple TV masih digosipkan.

Scott Ellison, kepala bidang Mobile & Wireless di IDC, berpendapat bahwa hal terakhir merupakan kesempatan emas bagi perusahan penyiar TV: "Apps akan mengubah kebiasaan pemirsa TV seperti halnya kebiasaan menggunakan perangkat mobile lainnya..."

Dokumen hasil penelitian yang diterbitkan IDC dan Appcelerator (PDF, 16 halaman) dapat diunduh dengan ringkasan yang memuat data terpenting untuk diliput media.

Perusahan software Appcelerator asal Mountain View di Kalifornia adalah vendor dibalik platform pengembangan software Titanium berbasis open source yang mengaplikasikan lisensi Apache License 2.0. Sebanyak 2400 peserta jajak pendapat merupakan bagian dari sekitar 70.000 pengguna platform Titanium.