Jumat, 09 Desember 2011

IOSA 2011: Penghargaan Hemat Devisa dan Legal

Ajang acara tahunan sumber terbuka: Indonesia Open Source Award (IOSA) 2011 diselenggarakan guna memberikan apresiasi kepada instansi pemerintah, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten dan kota yang telah memelopori pelaksanaan proses migrasi dan mendayagunakan  open source software di lingkungan organisasinya masing-masing. Penghargaan tersebut diberikan melalui serangkaian penilaian dan pengamatan di berbagai instansi pemerintah mengenai sejauh mana tingkat pemanfaatan dan pengimplementasian open source software.

IOSA yang kali pertama diselenggarakan pada tahun 2010 merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. SE/01/03/M.PAN/2009 tentang “Penggunaan dan Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan Open Source Software (OSS)”. Selain memberikan penghargaan, ajang ini sekaligus memonitor pencapaian pelaksanaan migrasi dan implementasi OSS di masing-masing institusi pemerintah.

IOSA 2011 diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika bekerja sama dengan Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI), Universitas Gunadarma, dan Komunitas Open Source.

Bertempat di Ballroom Hotel Sahid, Jakarta, pada hari Kamis (8 Desember 2011) lalu, Direktur Jendral Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Ashwin Sasongko menganugerahkan Indonesia Open Source Awards (IOSA) 2011 kepada Badan pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) sebagai Juara pertama, Kementrian Kehutanan juara kedua dan Kemenpora sebagai juara ke tiga.

Penghargaan Utama Kementrian:

Penghargaan Khusus:
  • Bank Indonesia untuk Pengembangan Strategi Dan Implementasi Migrasi Server Berbasis OSS
  • LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) untuk Keberhasilan Mengatasi Hambatan Implementasi OSS Secara Inovatif
Penghargaan Utama Pemerintah Daerah:
  • Pemerintah Kota Pekalongan
  • Pemerintah Kab Jembrana
  • Pemerintah Kota Surabaya
Penghargaan Khusus:
  • Kota Balikpapan untuk Kemandirian Pengembangan Aplikasi OSS
  • Kabupaten Kebumen untuk  Pemanfaatan OSS Secara Maksimal Untuk Membangun Jaringan
  • Kabupaten Banyuasin untuk Program Pengembangan Kompetensi OSS
  • Kota Denpasar untuk Pemanfaatan Maksimal Aplikasi Berbasis OSS Untuk Layanan Publik
  • Kabupaten Lamongan untuk Pembangunan Komunitas OSS Mandiri
  • Kabupaten Batanghari untuk  Kecepatan Dalam Implementasi Awal OSS
  • Kabupaten Aceh Tengah: Keberhasilan Implementasi OSS Sampai Pelosok Desa
Penghargaan untuk kelompok lainnya diberikan kepada lembaga pendidikan formal setingkat SLTA, yaitu SMA, SMK, atau Madrasah Aliyah. Penghargaan utama secara  berurutan diraih oleh SMA Muhammadiyah I Waleri, Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Brebes, dan SMK TI Smart Informatika Surakarta. Penghargaan khusus diberikan kepada SMK PGRI 3 Malang, SMK Negeri Pasirian, SMA TI Ummul Quro Bogor, dan SMAN 39 Jakarta.