Linus Torvalds merilis Kernel Linux versi 3.0 dengan sejumlah fitur baru disamping perbaikan rutin. Platform virtualisasi Xen mendapat dukungan perbaikan agar berfungsi lebih sempurna dan sebuah Just-in-Time-Compiler diharapkan bisa memperlancar penyaringan paket di jaringan.
Lompatan dalam penomoran dari versi 2.6.39 ke versi 3.0 tidak dimaksudkan sebagai suatu perubahan fitur yang mendasar. Linus Torvalds sebelumnya telah berulang memaparkan keinginananya untuk melakukan pembaruan pada sistem penomoran versi kernel Linux. Awalnya dipertimbangkan perubahan dari 2.6 ke 2.8, namun akhirnya dipilih lompatan ke versi 3.0. Salah satu alasan non teknis adalah untuk menyambut ulang tahun ke duapuluh atas keberadaan kernel Linux yang turun ke bumi pada tanggal 17 September 1991 menyandang versi 0.0.1.
Alasan lain adalah penyederhanaan penomoran yang kini sudah menjadi empat angka. Kecuali itu, pejabat bidang pemeliharaan kernel (Kernel Maintainer) Greg Kroah-Hartman mengaku telah mengalami kesulitan dalam penentuan versi yang berlaku sampai saat ini. Atas penyederhanaan penomoran itu, Kroah-Hartman lega dapat memenuhi janjinya dengan menyerahkan satu botol Whiskey kepada Linus Torvalds.
Fitur terpenting yang disertakan disamping penyederhanaan penomoran menjadi Linux 3.0, antara lain adalah termasuk: Btrfs Data scrubbing dan defragmentasi otomatis, dukungan XEN Dom0, ICMP_ECHO biasa, wake on WLAN, penyaringan Berkeley Packet Filter JIT, sistem serupa memcached untuk halaman cache, sebuah sendmmsg () syscall yang melakukan batch terhadap panggilan sendmsg () dan setns (), syscall yang memungkinkan penanganan lebih baik dari sistem virtualisasi ringan seperti kontainer. Dukungan hardware baru telah ditambahkan: misalnya, Microsoft Kinect, AMD Fusion Llano APUS, Intel iwlwifi 105 dan 135, Intel C600 serial-attached-scsi controller, Ralink RT5370 USB, beberapa perangkat Realtek RTL81xx atau Apple iSight webcam. Banyak drivers dan perbaikan kecil lainnya juga telah ditambahkan.
Microsoft Bantu Linux Kembangkan Kernel 3.0
Paling tidak, sekitar 343 perubahan dan perbaikan dalam pemrograman Kernel Linux 3.0 tercatat merupakan kontribusi dari pengembang K. Y. Srinivasan yang diberdayakan Microsoft untuk membantu pengembangan Linux 3.0. Sebuah daftar aktivis pengembangan Linux 3.0 yang diterbitkan LWN.net merinci kontribusi dari pengembang utusan Microsoft tersebut. Ditambahkan dengan beberapa "Changesets" lainnya, maka kontribusi Microsoft menjadi sebanyak 361 dan telah menempatkan perusahan yang berkantor pusat di Redmond di posisi nomor 7 diantara aktivis yang menyokong proyek kernel Linux. Sebagai perbandingan kuantitatif adalah gabungan komunitas telah menyokong Linux 3.0 sebanyak 1085 Changesets, Red Hat sekitar 1000 dan Intel sebanyak 839 perubahan.
Mulai lebih dari satu dasawarsa yang lalu, Microsoft dan Linux telah bersaing dan dianggap sebagai ancaman terhadap dominasi Microsoft. Kehadiran Linux dari arus bawah membuat gerah Microsoft yang saat itu sedang berupaya dengan server Windows NT-nya dan x86-PC komoditi untuk menembus pasar server Unix dan mainframe di pusat-pusat data. Kehadiran Linux telah manjadi acaman terutama pada kemampuan server dimilikinya, sekaligus merupakan produk Open Source yang bebas Pungli (pungutan lisensi) disamping secara teknis Linux adalah satu keluarga atau kompatibel dengan Unix. Serangan terhadap Linux dirasakan, mulai dari terungkapnya Halloween-Papers termasuk berbagai hujatan, namun tidak mampu membatasi derap maju pengembangan Linux yang kini telah mapan.
Namun, sejak tahun 2006 Microsoft menyadari bahwa lebih baik hidup berdampingan (and) ketimbang tawuran (vs.). Microsoft kemudian berupaya merangkul Linux melalui kerjasamanya dengan Novell yang memungkinkan Microsoft untuk serta menawarkan Linux kepada pelanggannya dan tanpa disadari Microsoft telah menjadi salah satu distributor penting untuk sistem operasi Linux. Disisi pengembangan, MS membangun Codeplex sebagai pusat penempatan (Hosting) untuk software-software Open Source yang dikembangkannya. Upaya lain adalah menjadi anggota dari organisasi sumber terbuka seperti halnya di Jerman sebagai anggota dari Open Source Business Foundation (OSBF) sejak 2008. Kiat merangkul si Pingu juga dapat disimak di website khusus yang dilansir Microsoft untuk membangun jembatan antara Microsoft dan Linux. Hal terakhir diekspresikan melalui video persahabatan dengan ucapan "Happy Birthday" atas Ultah ke 20 Linux dan mengganti "vs." menjadi "and". Dan Microsoft-pun bisa ikutan mengutip salah satu quote Linus Torvalds yang tersohor dilingkungan komunitas Linux.: "Talk is cheap. Show me the code.".
Tampilkan postingan dengan label Microsoft. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Microsoft. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 23 Juli 2011
Kamis, 02 Juni 2011
Android Untungkan Microsoft 5 Kali Lebih Banyak
Berdasarkan laporan analis Walter Pritchard dari Citibank, Microsoft diduga menerima pendapatan dari penjualan smartphone Android buatan HTC berupa pungutan lisensi sebesar 5 dollar per hape dan pemasok smartphone lainnya barangkali dipungut lebih tinggi atau paling tidak sama.
Dengan perhitungan bahwa jumlah smartphone Android besutan HTC terjual sebanyak 30 juta buah, maka penerimaan dari HTC saja diduga telah mencapai 150 juta dollar atau lima kali dari jumlah penerimaan yang dihasilkan dengan penjualan Windows Phone 7 yang diperkirakan jumlahnya sebanyak 2 juta buah.
Memang diakui bahwa Android berlandasan Linux telah menguasai pasar smartphone di Amerika, terdepan diantara sistem operasi mobile yang ada saat ini dan secara teoretis seharusnya bebas pungutan lisensi (pungli), namun Microsoft lebih cepat tanggap dan menemukan bahwa smartphone yang ditanamkan Android telah mengandung banyak komponen yang di USA hak paten-nya telah didaftarkan oleh Microsoft sebagai pemiliknya.
Agar tidak dituntut, sudah sejak lebih dari satu tahun HTC menandatangani perjanjian dan membayar pungutan yang disepakati. Hal yang sama disusul oleh pembuat smartphone Android lainnya dan bila tidak, mereka terancam diseret ke meja hijau. Kasus yang dialami toko buku Barnes & Noble berkaiten dengan Android merinci bagaimana sebuah proses negosiasi perjanjian semacam itu berlangsung.
Studi dari Citibank yang tidak merinci lebih detil tentang pembayaran yang dilakukan oleh HTC untuk memenuhi perjanjian tersebut, menduga bahwa Microsoft belum puas dengan tarif yang disepakati sebelumnya dan untuk pemasok smartphone Android lainnya mematok tarif lebih tinggi, namun dugaan seperti itu dalam kasus dengan HTC, seperti dikutip dari pemberitaan Bloomberg ternyata tidak dapat dikonfirmasi.
Semetara itu Business Insider menjebutkan hal yang sedikit berbeda dan mengidikasikan bahwa HTC bukan satu-satunya perusahan yang membayar pungli untuk pemanfaatan Android dan mengutip laporan yang diterbitkan Pritchards menyebutkan tarif lisensi antara 7,50 sampai 12,50 dollar untuk setiap perangkat Android.
Sebuah analisa yang dilakukan Florian Müller di Blognya Foss Patents menyebutkan bahwa dari 44 pertikaian atau tuntutan sejak Maret 2010 terkait dengan Android dan Google ditemukan hal yang spesial, bahwa bukannya "patent-trolls" menjadi inti permasalahan, melainkan raksasa TI seperti Microsoft, Oracle dan Apple diduga ingin menghasilkan uang dari hak atas pungutan lisensi terhadap Android.
Dengan perhitungan bahwa jumlah smartphone Android besutan HTC terjual sebanyak 30 juta buah, maka penerimaan dari HTC saja diduga telah mencapai 150 juta dollar atau lima kali dari jumlah penerimaan yang dihasilkan dengan penjualan Windows Phone 7 yang diperkirakan jumlahnya sebanyak 2 juta buah.
Memang diakui bahwa Android berlandasan Linux telah menguasai pasar smartphone di Amerika, terdepan diantara sistem operasi mobile yang ada saat ini dan secara teoretis seharusnya bebas pungutan lisensi (pungli), namun Microsoft lebih cepat tanggap dan menemukan bahwa smartphone yang ditanamkan Android telah mengandung banyak komponen yang di USA hak paten-nya telah didaftarkan oleh Microsoft sebagai pemiliknya.
Agar tidak dituntut, sudah sejak lebih dari satu tahun HTC menandatangani perjanjian dan membayar pungutan yang disepakati. Hal yang sama disusul oleh pembuat smartphone Android lainnya dan bila tidak, mereka terancam diseret ke meja hijau. Kasus yang dialami toko buku Barnes & Noble berkaiten dengan Android merinci bagaimana sebuah proses negosiasi perjanjian semacam itu berlangsung.
Studi dari Citibank yang tidak merinci lebih detil tentang pembayaran yang dilakukan oleh HTC untuk memenuhi perjanjian tersebut, menduga bahwa Microsoft belum puas dengan tarif yang disepakati sebelumnya dan untuk pemasok smartphone Android lainnya mematok tarif lebih tinggi, namun dugaan seperti itu dalam kasus dengan HTC, seperti dikutip dari pemberitaan Bloomberg ternyata tidak dapat dikonfirmasi.
Semetara itu Business Insider menjebutkan hal yang sedikit berbeda dan mengidikasikan bahwa HTC bukan satu-satunya perusahan yang membayar pungli untuk pemanfaatan Android dan mengutip laporan yang diterbitkan Pritchards menyebutkan tarif lisensi antara 7,50 sampai 12,50 dollar untuk setiap perangkat Android.
Sebuah analisa yang dilakukan Florian Müller di Blognya Foss Patents menyebutkan bahwa dari 44 pertikaian atau tuntutan sejak Maret 2010 terkait dengan Android dan Google ditemukan hal yang spesial, bahwa bukannya "patent-trolls" menjadi inti permasalahan, melainkan raksasa TI seperti Microsoft, Oracle dan Apple diduga ingin menghasilkan uang dari hak atas pungutan lisensi terhadap Android.
Kamis, 25 November 2010
Attachmate: Juragan Baru Janji Pelihara OpenSUSE
Menurut Attachmate yaitu juragan baru untuk Novell dan SUSE, hubungan antara SUSE dan proyek openSUSE akan tidak ada perubahan. Hal itu disampaikan pimpinan Attachmate Jeff Hawn dalam siaran pers singkat yang disusulkan setelah pengumuman tentang akuisisi pada hari yang sama.
“As noted in the agreement announced today, Attachmate plans to operate SUSE as a stand-alone business unit after the transaction closes. If this transaction closes, then after closing, Attachmate Corporation anticipates no change to the relationship between the SUSE business and the openSUSE project as a result of this transaction.”
Baca selebihnya ...
“As noted in the agreement announced today, Attachmate plans to operate SUSE as a stand-alone business unit after the transaction closes. If this transaction closes, then after closing, Attachmate Corporation anticipates no change to the relationship between the SUSE business and the openSUSE project as a result of this transaction.”
Baca selebihnya ...
Senin, 22 November 2010
Attachmate dan Microsoft Ambil Alih Novell
Siaran pers yang diterbitkan Attachmate hari ini menyudahi kabar burung dan teka-teki yang beredar sejak Novell mulai sekitar satu tahun lalu berupaya menjual perusahan termasuk bisnis Linux yang ditekuninya.
Sebagian besar perusahan Novell diakuisisi Attachmate senilai 2.2 miliar dollar rencananya akan dipecah menjadi dua bagian yaitu bisnis Linux (SUSE) dan Non-Linux (Novell). Dihitung dengan uang, bisnis SUSE-Linux termasuk kecil dibandingkan porsi non-Linux yang dijual Novell.
Seperti diungkapkan di siaran pers Novell Inc. tentang akuisisi ini, juga disebutkan adanya perusahan konsorsium CPTN Holdings LLC yang dibelakangnya tidak lain adalah Microsoft, yang mengambil alih koleksi HaKI (Intellectual Property) milik Novell senilai 450 Juta Dollar. Belum jelas hak atas paten maupun kekayaan intelektual apa saja yang telah beralih kepemilikannya dari Novell ke Microsoft. Hal ini masih teka-teki dan telah menjadi bahan spekulasi baru.
Sebagian besar perusahan Novell diakuisisi Attachmate senilai 2.2 miliar dollar rencananya akan dipecah menjadi dua bagian yaitu bisnis Linux (SUSE) dan Non-Linux (Novell). Dihitung dengan uang, bisnis SUSE-Linux termasuk kecil dibandingkan porsi non-Linux yang dijual Novell.
Seperti diungkapkan di siaran pers Novell Inc. tentang akuisisi ini, juga disebutkan adanya perusahan konsorsium CPTN Holdings LLC yang dibelakangnya tidak lain adalah Microsoft, yang mengambil alih koleksi HaKI (Intellectual Property) milik Novell senilai 450 Juta Dollar. Belum jelas hak atas paten maupun kekayaan intelektual apa saja yang telah beralih kepemilikannya dari Novell ke Microsoft. Hal ini masih teka-teki dan telah menjadi bahan spekulasi baru.
Selasa, 26 Oktober 2010
Microsoft Bebankan Biaya Lisensi Atas Android?
Menurut liputan Digitimes yang menggali dari sumber kalangan produsen hardware di Taiwan, disebutkan bahwa Microsoft ingin membebankan biaya lisensi terhadap produk smartphone Android buatan Acer dan Asus. Android adalah sistem operasi bebas dan pengembangnya Google tidak memungut biaya apapun dari pengguna, namun belum ada yang memastikan apakah semua komponennya telah bebas dari klaim hak paten.
Microsoft mengklaim adanya beberapa pelanggaran dari Android berkaitan dengan paten terutama untuk komponen Email dan Multimedia. Dilihat dari kacamata Microsoft, setiap pembuat smartphone dengan sistem operasi Android: "maju kena, mau mundurpun kena." Dan dari apa yang telah terjadi, mudah diduga bahwa Microsoft menginginkan imbalan seperti halnya dengan kesepakatan bersama HTC yang juga memproduksi smartphone Android, atau membawa pembangkang Pungli (Pungutan Lisensi) ke meja hijau seperti contoh soal terhadap Motorola baru-baru ini.
Seiring dengan popularitas sistem operasi bebas Android belakangan ini, tidak semua pihak merasa nyaman bila konsumen menggandrungi Android kemudian banyak yang mempersalahkan keberadaannya (Android). Baik ditilik dari kasus tuntutan Apple terhadap HTC dan Oracle terhadap Google, maupun saling tuntut antara Apple dan Nokia, para pengamat hampir sepakat bahwa semua target bermuara di Android yang mulai naik daun.
Microsoft mengklaim adanya beberapa pelanggaran dari Android berkaitan dengan paten terutama untuk komponen Email dan Multimedia. Dilihat dari kacamata Microsoft, setiap pembuat smartphone dengan sistem operasi Android: "maju kena, mau mundurpun kena." Dan dari apa yang telah terjadi, mudah diduga bahwa Microsoft menginginkan imbalan seperti halnya dengan kesepakatan bersama HTC yang juga memproduksi smartphone Android, atau membawa pembangkang Pungli (Pungutan Lisensi) ke meja hijau seperti contoh soal terhadap Motorola baru-baru ini.
Seiring dengan popularitas sistem operasi bebas Android belakangan ini, tidak semua pihak merasa nyaman bila konsumen menggandrungi Android kemudian banyak yang mempersalahkan keberadaannya (Android). Baik ditilik dari kasus tuntutan Apple terhadap HTC dan Oracle terhadap Google, maupun saling tuntut antara Apple dan Nokia, para pengamat hampir sepakat bahwa semua target bermuara di Android yang mulai naik daun.
Selasa, 19 Oktober 2010
Microsoft Bagikan Setengah Juta Software Cuma-cuma
Microsoft akan membagikan setengah juta lisensi produk Microsoft untuk diserahkan kepada organisasi independen bukan pemerintah. Sebenarnya, sejak bulan September lalu Microsoft telah mengawali rencana yang disebutkan sebagai "NGO Software License" dengan tujuan untuk memberikan perlindungan kepada Organisasi Non Pemerintah (NGO).
Aksi itu diinisiasi setelah mendengar pemberitaan New York Times meliput kasus penegakan HKI di Rusia yang menyebutkan bahwa polisi Rusia mengatasnamakan Microsoft telah tebang pilih menyita komputer milik para aktivis untuk membungkamkan lawan politiknya. Menurut tulisan di blog-nya Senior VP & Microsoft General Counsel, secara eksplisit Brad Smith telah mengutuk segala upaya yang memanfaatkan penegakan HKI guna menekan kelompok lawan politik tertentu atau mengambil keuntungan untuk kepentingan pribadi.
Dalam tulisan di New York Times kali ini dilaporkan perkembangan lebih lanjut dari aksi tersebut, dimana Microsoft menjajikan akan menyiapkan lisensi produk Microsoft untuk dibagikan secara cuma-cuma kepada setengah juta LSM di sejumlah negara yang dianggap rawan terhadap penyalahgunaan.
Aksi itu diinisiasi setelah mendengar pemberitaan New York Times meliput kasus penegakan HKI di Rusia yang menyebutkan bahwa polisi Rusia mengatasnamakan Microsoft telah tebang pilih menyita komputer milik para aktivis untuk membungkamkan lawan politiknya. Menurut tulisan di blog-nya Senior VP & Microsoft General Counsel, secara eksplisit Brad Smith telah mengutuk segala upaya yang memanfaatkan penegakan HKI guna menekan kelompok lawan politik tertentu atau mengambil keuntungan untuk kepentingan pribadi.
Dalam tulisan di New York Times kali ini dilaporkan perkembangan lebih lanjut dari aksi tersebut, dimana Microsoft menjajikan akan menyiapkan lisensi produk Microsoft untuk dibagikan secara cuma-cuma kepada setengah juta LSM di sejumlah negara yang dianggap rawan terhadap penyalahgunaan.
Rabu, 06 Oktober 2010
Ballmer Akan Bawa Microsoft Sepenuhnya Ke Awan
Bos Microsoft Steve Ballmer akan membawa perusahan yang dipimpinnya seutuhnya ke awan dalam beberapa tahun kedepan. "Sejak beberapa tahun lalu kami melakukan investasi lebih dari satu miliar dollar setiap tahunnya untuk komputasi awan dan dimasa mendatang kami akan sepenuhnya konsentrasi di awan", tulis Ballmer sebagai kontributor tamu di majalah ekonomi "Euro am Sonntag". Mulai tahun 2012 diperkirakan lebih dari 90 persen pengembang Microsoft akan bekerja untuk aplikasi dan teknologi komputasi awan (Cloud Computing).
Dengan komputasi awan berarti perangkat keras dan perangkat lunak beralih ke Internet. Dengan demikian teknologi informasi, mulai dari platform pengembangan sampai dengan aplikasinya disediakan oleh pusat data secara desentral dan diakses via Internet. Menurut Ballmer, komputasi awan adalah sebuah inovasi TI terpenting sejak beberapa generasi terakhir. Ballmer dijadwalkan pada hari ini (rabu, 6-10-2010) untuk berbicara sebagai narasumber di International Cloud Computing Conference di Köln (Jerman).
Latar belakang upaya tersebut adalah model bisnis klasik Microsoft yang kian hari kian tertekan. Penjualan software secara fisik dalam bentuk DVD disebutkan menurun karena pengguna mulai menggandrungi software yang dijalankan melalui Internet yang lebih murah dan hal yang sama telah memaksa industri software berpikir untuk melakukan perubahan.
Berdasarkan keterangan yang ditulis Ballmer, pelanggan yang memilih komputasi awan akan merasakan perbaikan signifikan. Perusahan bisa dengan cepat dan tanpa investasi mendapatkan akses terhadap software dan perangkat produktifitas terbaru. Dengan kata lain, produk dan layanan baru bisa diatur, dikembangkan dan diterapkan secara efisien dan lebih mampu bersaing. Menggunakan komputasi awan, perusahan juga akan lebih hemat menggunakan enerji. Baca selebihnya ...
Disisi lain, pengembang Open Source telah menyadari trend pergeseran menuju awan. Salah satu pengembang Fedora, Mike McGrath yang merasakan dilema ini dan menulis tentang menurunnya peran desktop dimasa mendatang dengan berpalingnya pengguna menuju awan. Karena itu McGrath menyarankan kepada komunitas pengembang untuk mengantisipasi trend tersebut agar pengembangan berorientasi web menggunakan HTML5.
Dengan komputasi awan berarti perangkat keras dan perangkat lunak beralih ke Internet. Dengan demikian teknologi informasi, mulai dari platform pengembangan sampai dengan aplikasinya disediakan oleh pusat data secara desentral dan diakses via Internet. Menurut Ballmer, komputasi awan adalah sebuah inovasi TI terpenting sejak beberapa generasi terakhir. Ballmer dijadwalkan pada hari ini (rabu, 6-10-2010) untuk berbicara sebagai narasumber di International Cloud Computing Conference di Köln (Jerman).
Latar belakang upaya tersebut adalah model bisnis klasik Microsoft yang kian hari kian tertekan. Penjualan software secara fisik dalam bentuk DVD disebutkan menurun karena pengguna mulai menggandrungi software yang dijalankan melalui Internet yang lebih murah dan hal yang sama telah memaksa industri software berpikir untuk melakukan perubahan.
Berdasarkan keterangan yang ditulis Ballmer, pelanggan yang memilih komputasi awan akan merasakan perbaikan signifikan. Perusahan bisa dengan cepat dan tanpa investasi mendapatkan akses terhadap software dan perangkat produktifitas terbaru. Dengan kata lain, produk dan layanan baru bisa diatur, dikembangkan dan diterapkan secara efisien dan lebih mampu bersaing. Menggunakan komputasi awan, perusahan juga akan lebih hemat menggunakan enerji. Baca selebihnya ...
Disisi lain, pengembang Open Source telah menyadari trend pergeseran menuju awan. Salah satu pengembang Fedora, Mike McGrath yang merasakan dilema ini dan menulis tentang menurunnya peran desktop dimasa mendatang dengan berpalingnya pengguna menuju awan. Karena itu McGrath menyarankan kepada komunitas pengembang untuk mengantisipasi trend tersebut agar pengembangan berorientasi web menggunakan HTML5.
Sabtu, 31 Juli 2010
Microsoft Rilis Linux Integration Services 2.1
Pengguna yang terlanjur atau apapun alasannya telah memasang Microsoft's Hyper-V Server 2008, Windows Server 2008 atau Windows Server 2008 R2 dapat mengintegrasikan server Linux skala perusahan dengan kinerja tinggi melalui Linux Integration Services 2.1 yang baru saja dirilis. Linux Integration Services 2.1 yang telah tersedia adalah kumpulan dari tools untuk mengintegrasikan Linux di mesin virtual dengan teknologi Microsofts Hyper-V. Menggunakan driver yang bebas diunduh tersebut dimungkinkan Linux sebagai sistem tamu mengakses Synthetic-Networks-Controller dari Hypervisors.
Salah satu fitur yang dijanjikan versi Linux Integration Services 2.1 yang dapat mengakses jaringan sintetis dan mengontrol memori, diklaim akan memberikan peningkatan kinerja yang lebih tinggi dari pada kinerja emulator hardware pada umumnya. Sebagai mesin tamu virtual dijamin bisa memanfaatkan sampai dengan empat prosesor virtual. Kondisi mesin virtual berbasis Linux dapat dipantau menggunakan fitur Heartbeat dan dapat disinkronisasikan dengan mesin tuan rumah.
Linux Integration Services 2.1 telah tersedia mendukung distribusi skala perusahan seperti Novell Suse Linux Enterprise Server 10 SP3, Suse Linux Enterprise Server 11, dan Red Hat Enterprise Linux 5.2 sampai dengan versi 5.5.
Salah satu fitur yang dijanjikan versi Linux Integration Services 2.1 yang dapat mengakses jaringan sintetis dan mengontrol memori, diklaim akan memberikan peningkatan kinerja yang lebih tinggi dari pada kinerja emulator hardware pada umumnya. Sebagai mesin tamu virtual dijamin bisa memanfaatkan sampai dengan empat prosesor virtual. Kondisi mesin virtual berbasis Linux dapat dipantau menggunakan fitur Heartbeat dan dapat disinkronisasikan dengan mesin tuan rumah.
Linux Integration Services 2.1 telah tersedia mendukung distribusi skala perusahan seperti Novell Suse Linux Enterprise Server 10 SP3, Suse Linux Enterprise Server 11, dan Red Hat Enterprise Linux 5.2 sampai dengan versi 5.5.
Langganan:
Postingan (Atom)