Menurut penciptanya, salah satu tujuan sejak lama dari Raspberry Pi adalah menyediakan set bahasa-bahasa pemrograman umum digunakan. Basa Java adalah termasuk bahasa pemrograman yang popular. Sejak awal Pi menjagokan bahasa pemrograman Python dan Scratch.
Secara resmi proyek Raspberry Pi mengumumkan penambahan Oracle Java 7 JDK di lumbung repositori Pi. Pilihan Java Oracle dibandingkan OpenJDK karena menawarkan keuntungan kinerja khususnya pada platform ARM yang cukup signifikan. Penambahan ini akan memperluas jangkauan aplikasi Java yang dapat berjalan dengan baik pada Pi.
Penerbitan cetakan kartu SD Raspbian mendatang akan dikapalkan berikut Oracle Java secara default. Pengguna juga dapat menginstalnya dengan mengetikkan perintah pada terminal:
sudo apt-get update && sudo apt-get install oracle-java7-jdk
Beberapa hari sebelumnya Richard Blair, manajer proyek OpenJFX juga melaporkan tentang DukePad yang mengajarkan basa Java pada Raspberry Pi.
DukePad adalah sebuah rancangan OSHW untuk sendiri (Do-It-Yourself) komputer tablet berdasarkan Raspberry PI dan JavaSE Embedded 8 ditanamkan didalamnya. Petunjuk membangun hardware sumber terbuka DukePad menggunakan perangkat lunak Raspbian Linux sebagai sistem operasi dan lingkungan JavaFX berbasis OSGi.
Tampilkan postingan dengan label Java. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Java. Tampilkan semua postingan
Jumat, 27 September 2013
Senin, 07 November 2011
Eclipse Rayakan Ultah Ke 10
Pada tanggal 7 November 2001, IBM merilis kode sumber untuk lingkungan pengembangan Eclipse di bawah lisensi Eclipse. Setengah tahun kemudian berhasil dilucurkan versi 2.0, sementara versi 3.6 "Indigo" adalah yang aktual saat ini.
Lingkungan Eclipse menyediakan kerangka kerja yang dapat diintegrasikan ke dalam berbagai jenis alat pengembangan software, tersedia baik secara bebas (free) maupun berpemilik (proprietary). Eclipse tidak hanya baik untuk digunakan di Java, namun juga pada XML dan banyak dimanfaatkan bahasa pemrograman lainnya. Dengan demikian, jumlah komunitas pengembang dan pengguna Eclipse menjadi sangat besar.
Beberapa angka statistik menunjukkan dimensi perkembangan Eclipse. Bila dihitung dengan dolar maka kontribusi awal dari IBM yang tadinya diperkirakan bernilai 40 juta dolar, saat ini menjadi minimal 800 juta dolar AS. Bermula dari tiga proyek pertama di bawah payung Eclipse, saat ini terdaftar 273 proyek yang mengelola tidak kurang dari 50 juta baris kode sumber. Jumlah pengembang yang telah memberikan kontribusi kode disebutkan sebanyak 1057, sementara 174 perusahan anggota Eclipse Foundation terhitung yang berkomitmen mendukung upaya yayasan Eclipse.
Dalam perjalanan sejarahnya di lingkungan Java, Eclipse juga mampu menyingkirkan peran lingkungan pengembangan sejawatnya seperti JBuilder, OptimalJ, Rational Application Developer, dan JDeveloper WebGain yang menggeser dari pucuk kepemimpinannya atau menjadi penguasa bidang khusus (niche).
Proyek Eclipse diperkirakan memiliki jumlah pengguna lebih dari 6 juta dengan pangsa pasar di lingkungan Java IDE mencapai 65%. Eclipse juga digunakan secara luas di lingkungan bahasa pemrograman C++, dan terutama di sistem embedded. Aktifitas yang cukup besar tercatat di bidang pemodelan (modeling).
Menyambut ulang tahun ke 10, komunitas Eclipse di seluruh dunia menggelar party di wilayah masing-masing (termasuk Jakarta) yang kegiatannya dikoordinasi di situs khusus ulang tahun 10 "Celebrating 10 Years of Eclipse".
Lingkungan Eclipse menyediakan kerangka kerja yang dapat diintegrasikan ke dalam berbagai jenis alat pengembangan software, tersedia baik secara bebas (free) maupun berpemilik (proprietary). Eclipse tidak hanya baik untuk digunakan di Java, namun juga pada XML dan banyak dimanfaatkan bahasa pemrograman lainnya. Dengan demikian, jumlah komunitas pengembang dan pengguna Eclipse menjadi sangat besar.
Beberapa angka statistik menunjukkan dimensi perkembangan Eclipse. Bila dihitung dengan dolar maka kontribusi awal dari IBM yang tadinya diperkirakan bernilai 40 juta dolar, saat ini menjadi minimal 800 juta dolar AS. Bermula dari tiga proyek pertama di bawah payung Eclipse, saat ini terdaftar 273 proyek yang mengelola tidak kurang dari 50 juta baris kode sumber. Jumlah pengembang yang telah memberikan kontribusi kode disebutkan sebanyak 1057, sementara 174 perusahan anggota Eclipse Foundation terhitung yang berkomitmen mendukung upaya yayasan Eclipse.
Dalam perjalanan sejarahnya di lingkungan Java, Eclipse juga mampu menyingkirkan peran lingkungan pengembangan sejawatnya seperti JBuilder, OptimalJ, Rational Application Developer, dan JDeveloper WebGain yang menggeser dari pucuk kepemimpinannya atau menjadi penguasa bidang khusus (niche).
Proyek Eclipse diperkirakan memiliki jumlah pengguna lebih dari 6 juta dengan pangsa pasar di lingkungan Java IDE mencapai 65%. Eclipse juga digunakan secara luas di lingkungan bahasa pemrograman C++, dan terutama di sistem embedded. Aktifitas yang cukup besar tercatat di bidang pemodelan (modeling).
Menyambut ulang tahun ke 10, komunitas Eclipse di seluruh dunia menggelar party di wilayah masing-masing (termasuk Jakarta) yang kegiatannya dikoordinasi di situs khusus ulang tahun 10 "Celebrating 10 Years of Eclipse".
Senin, 13 Juni 2011
Lebih Banyak Pengembang Eclipse Menuju Ke Awan
Untuk kali pertama sejak 2007 Eclipse Foundation menggelar lagi jajak pendapat secara global, yang berlangsung antara pertengahan bulan April dan pertengahan Mei lalu dan melibatkan sekitar 600 peserta yang 70 persen diantaranya mengaku sebagai pengembang bahasa pemrograman Java. Hasil jajak pendapat dilaporkan bersama "Open Source Developer Report" yang diterbitkan Yayasan Eclipse setiap tahun.
Dari jajak pendapat tersebut, Yayasan Open-Source ini terutama ingin mengetahui antara lain, sejauh mana pengembang yang berpartisipasi terkait dengan komputasi awan (Cloud Computing). Jumlah peserta yang ternyata telah memiliki aplikasi termasuk yang memutuskan berangkat ke awan desebutkan telah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dari 6 persen ke 36 persen. Dari kelompok ini, sekitar sepertiganya telah memanfaatkan layanan platform Cloud dari Amazon, sementara yang lainnya tertera 23.1 persen menggunakan awan pribadi (private Clouds) atau bila dibandingkan angka Cloud Deployments tahun sebelumnya, berarti telah terjadi peningkatan sekitar 7 persen, yang semuanya menunjukkan indikasi kuat pergeseran menuju awan.
Untuk kali pertama, jajak pendapat Yayasan Eclipse menyoalkan tentang aplikasi perangkat bergerak (Mobile Applications). Sekitar 60 persen peserta menyebutkan telah, sedang dan akan membuat "Mobile Apps" yang dibuktikan dengan pengakuan bahwa pengembangan Eclipse kebanyakan (85,1 %) memilih Android sebagai platform mobile untuk mengembangkan aplikasinya dan diperkuat dengan realita bahwa kebanyakan aplikasi di Android ditulis dalam bahasa Java yang mendapat dukungan dari Google, salah satunya berupa tersedianya Eclipse-Plug-in untuk Android. Sebagai platform pilihan kedua disebutkan Apples iOS yang diinginkan oleh 66,3 peserta, kemudian Blackberry (15,2 %) dan disusul Windows Phone 7 (14,2 %).
Apabila popularitas penggunaan IDE dari Eclipse yang tersebar luas dibandingkan dengan bahasa pemrograman popular lainnya, maka ditemukan bahwa ada 75,7 persen yang menggandrungi Java sebagai bahasa utama dan 68,3 persen menggunakan Eclipse Java Development Tools (JDT) sebagai perkakas utama. Peringkat berikutnya diduduki oleh C/C++- sebesar 9,2 %, dan PHP (4,8 %), sementara untuk perkakas C/C++ Developer Tools (CDT) sebesar 6,3 % dan PHP Development Tools (PDT) sebesar 4,8 %.
Dari angka statistik itu dapat dilihat bahwa Eclipse secara tradisional merupakan pilihan pengembang terbanyak di dunia Java. Juga terindikasi bahwa banyak pengembang berkiprah bersama lebih dari satu bahasa pemrograman, dan diperkuat berdasarkan pernyataan 36,2 % peserta yang menyebutkan disamping semua itu juga bekerja menggunakan JavaScript.
Selanjutnya laporan jajak pendapat membahas hal-hal lainnya seperti masalah pengelolaan kode sumber dan Build-Management termasuk tentang Change-Management-Systems. Kecuali itu disebutkan bahwa tingkat kepuasan peserta terhadap Elipse melampaui 90 persen dan 40 persen diantaranya bahkan menyebutkan sangat puas hidup bersama Eclipse. Lebih rinci dapat dibaca di laporan "The Open Source Developer Report 2011" (30hal. PDF 2,3MB).
Dari jajak pendapat tersebut, Yayasan Open-Source ini terutama ingin mengetahui antara lain, sejauh mana pengembang yang berpartisipasi terkait dengan komputasi awan (Cloud Computing). Jumlah peserta yang ternyata telah memiliki aplikasi termasuk yang memutuskan berangkat ke awan desebutkan telah meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dari 6 persen ke 36 persen. Dari kelompok ini, sekitar sepertiganya telah memanfaatkan layanan platform Cloud dari Amazon, sementara yang lainnya tertera 23.1 persen menggunakan awan pribadi (private Clouds) atau bila dibandingkan angka Cloud Deployments tahun sebelumnya, berarti telah terjadi peningkatan sekitar 7 persen, yang semuanya menunjukkan indikasi kuat pergeseran menuju awan.
Untuk kali pertama, jajak pendapat Yayasan Eclipse menyoalkan tentang aplikasi perangkat bergerak (Mobile Applications). Sekitar 60 persen peserta menyebutkan telah, sedang dan akan membuat "Mobile Apps" yang dibuktikan dengan pengakuan bahwa pengembangan Eclipse kebanyakan (85,1 %) memilih Android sebagai platform mobile untuk mengembangkan aplikasinya dan diperkuat dengan realita bahwa kebanyakan aplikasi di Android ditulis dalam bahasa Java yang mendapat dukungan dari Google, salah satunya berupa tersedianya Eclipse-Plug-in untuk Android. Sebagai platform pilihan kedua disebutkan Apples iOS yang diinginkan oleh 66,3 peserta, kemudian Blackberry (15,2 %) dan disusul Windows Phone 7 (14,2 %).
Apabila popularitas penggunaan IDE dari Eclipse yang tersebar luas dibandingkan dengan bahasa pemrograman popular lainnya, maka ditemukan bahwa ada 75,7 persen yang menggandrungi Java sebagai bahasa utama dan 68,3 persen menggunakan Eclipse Java Development Tools (JDT) sebagai perkakas utama. Peringkat berikutnya diduduki oleh C/C++- sebesar 9,2 %, dan PHP (4,8 %), sementara untuk perkakas C/C++ Developer Tools (CDT) sebesar 6,3 % dan PHP Development Tools (PDT) sebesar 4,8 %.
Dari angka statistik itu dapat dilihat bahwa Eclipse secara tradisional merupakan pilihan pengembang terbanyak di dunia Java. Juga terindikasi bahwa banyak pengembang berkiprah bersama lebih dari satu bahasa pemrograman, dan diperkuat berdasarkan pernyataan 36,2 % peserta yang menyebutkan disamping semua itu juga bekerja menggunakan JavaScript.
Selanjutnya laporan jajak pendapat membahas hal-hal lainnya seperti masalah pengelolaan kode sumber dan Build-Management termasuk tentang Change-Management-Systems. Kecuali itu disebutkan bahwa tingkat kepuasan peserta terhadap Elipse melampaui 90 persen dan 40 persen diantaranya bahkan menyebutkan sangat puas hidup bersama Eclipse. Lebih rinci dapat dibaca di laporan "The Open Source Developer Report 2011" (30hal. PDF 2,3MB).
Sabtu, 23 April 2011
Alfresco Kaitkan ECM dengan BPM
Alfresco gabungkan Activiti Workflow Engine untuk Business Process Management (BPM) dengan plaform Enterprise Content Management (ECM). Mesin alur kerja Activiti disebutkan bekerja dengan standar BPMN 2.0 (Business Process Modelling Notation). Implementasi pertamanya diumumkan dalam sebuah siaran pers yang diterbitkan awal minggu ini dan tersedia bebas di situs pengembangnya untuk publik.
Untuk fitur yang sama, sebelumnya Alfresco menggunakan BPM-Suite jBPM besutan JBoss guna merealisasikan fungsi-fungsi Workflow dan bersamaan rilis Alfresco Community 3.4e terkini telah diganti dengan komponen BPMN-2.0-Workflows asal Activiti.
“Pencopotan jBPM di Alfresco dan menggantikannya dengan Activiti meupakan awal dari sebuah 'seamless integrated environment' yang memadukan Enterprise Content Management (ECM), Adaptive Case Management (ACM) dan Business Process Management (BPM)," kata Tom Baeyens, pimpro dari proyek Activiti dalam siaran pers tersebut.
Tentang Alfresco
Alfresco adalah proyek open source untuk sebuah ECM (enterprise content management) yang kaya akan fitur dan acapkali disebutkan sebagai rival dari MOSS (Microsoft Office SharePoint Server) yang mampu menawarkan kwalitas tinggi dengan biaya yang jauh lebih rendah. Alfresco diklaim sebagai "true Open Source Enterprise Content Management (ECM)" yang menawarkan - Document Management, Collaboration, Records Management, Knowledge Management, Web Content Management dan Imaging seperti: Document Management, Web Content, Management, Records Management, Image Management dan Content Repository.
Alfresco yang dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Java memanfaatkan teknologi Open Source terbaik seperti Spring, Hibernate, Lucene, Activiti, dan mengadopsi standarisasi modern seperti JSR-168, JSR-170, Web Services, Java Server Faces termasuk kontribusi dari komunitas open source menghasilkan produk yang berkwalitas, dikembangkan lebih cepat dengan biaya lebih rendah.
Tentang Activiti
Activiti adalah sbuah platform yang ringan untuk alur kerja (workflow) dan Business Process Management (BPM) ditargetkan untuk urusan bisnis, pengembang dan administrator sistem. Ia menyediakan mesin pemrosesan BPMN-2 yang tangguh dan cepat untuk Java. Sebagai sebuah open-source didistrinusikan dibawah naungan lisensi Apache yang liberal.
Untuk fitur yang sama, sebelumnya Alfresco menggunakan BPM-Suite jBPM besutan JBoss guna merealisasikan fungsi-fungsi Workflow dan bersamaan rilis Alfresco Community 3.4e terkini telah diganti dengan komponen BPMN-2.0-Workflows asal Activiti.
“Pencopotan jBPM di Alfresco dan menggantikannya dengan Activiti meupakan awal dari sebuah 'seamless integrated environment' yang memadukan Enterprise Content Management (ECM), Adaptive Case Management (ACM) dan Business Process Management (BPM)," kata Tom Baeyens, pimpro dari proyek Activiti dalam siaran pers tersebut.
Tentang Alfresco
Alfresco adalah proyek open source untuk sebuah ECM (enterprise content management) yang kaya akan fitur dan acapkali disebutkan sebagai rival dari MOSS (Microsoft Office SharePoint Server) yang mampu menawarkan kwalitas tinggi dengan biaya yang jauh lebih rendah. Alfresco diklaim sebagai "true Open Source Enterprise Content Management (ECM)" yang menawarkan - Document Management, Collaboration, Records Management, Knowledge Management, Web Content Management dan Imaging seperti: Document Management, Web Content, Management, Records Management, Image Management dan Content Repository.
Alfresco yang dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Java memanfaatkan teknologi Open Source terbaik seperti Spring, Hibernate, Lucene, Activiti, dan mengadopsi standarisasi modern seperti JSR-168, JSR-170, Web Services, Java Server Faces termasuk kontribusi dari komunitas open source menghasilkan produk yang berkwalitas, dikembangkan lebih cepat dengan biaya lebih rendah.
Tentang Activiti
Activiti adalah sbuah platform yang ringan untuk alur kerja (workflow) dan Business Process Management (BPM) ditargetkan untuk urusan bisnis, pengembang dan administrator sistem. Ia menyediakan mesin pemrosesan BPMN-2 yang tangguh dan cepat untuk Java. Sebagai sebuah open-source didistrinusikan dibawah naungan lisensi Apache yang liberal.
Jumat, 15 April 2011
Dari Java Ke Ceylon
Red Hat ingin pindahkan enterprise dari Java ke Ceylon?
Gavin King, pengembang bahasa pemrograman Java, di ajang acara konferensi QCon di Beijing menyingkap keberadaan bahasa pemrograman Ceylon yang sedang dikembangkannya atas permintaan Red Hat. Ceylon yang sudah dikembangkan dari nol sejak dua tahun lalu, menjanjikan bahasa pemrograman pengganti Java yang lebih moderen yang kira-kira berorientasi ke Groovy atau C#, disamping untuk meluruskan segala kekurangan yang ditemukan di Java. Pengembangnya juga menjanjikan sebuah Software Development Kit (SDK) yang nantinya memudahkan adopsi di lingkungan enterprise.
Menurut King, Ceylon akan mengadopsi semua yang baik dari Java dan diyakinkan bisa dijalankan di Java Virtual Machine (JVM), disamping meneruskan menggunakan 'Static Typing' yang memudahkan dan lebih dini penemuan kekliruan saat kompail.
Untuk merealisasikan proyek ini, King sejak awal telah dibantu oleh pengembang grup Red Hat dari kelompok proyek JBoss divisi Hibernate dan Seam. Untuk keterangan lebih rinci tersedia presentasi dalam bentuk PDF, dan blog komunitas yang juga menampilkan presentasi berupa slide.
Gavin King, pengembang bahasa pemrograman Java, di ajang acara konferensi QCon di Beijing menyingkap keberadaan bahasa pemrograman Ceylon yang sedang dikembangkannya atas permintaan Red Hat. Ceylon yang sudah dikembangkan dari nol sejak dua tahun lalu, menjanjikan bahasa pemrograman pengganti Java yang lebih moderen yang kira-kira berorientasi ke Groovy atau C#, disamping untuk meluruskan segala kekurangan yang ditemukan di Java. Pengembangnya juga menjanjikan sebuah Software Development Kit (SDK) yang nantinya memudahkan adopsi di lingkungan enterprise.
Menurut King, Ceylon akan mengadopsi semua yang baik dari Java dan diyakinkan bisa dijalankan di Java Virtual Machine (JVM), disamping meneruskan menggunakan 'Static Typing' yang memudahkan dan lebih dini penemuan kekliruan saat kompail.
Untuk merealisasikan proyek ini, King sejak awal telah dibantu oleh pengembang grup Red Hat dari kelompok proyek JBoss divisi Hibernate dan Seam. Untuk keterangan lebih rinci tersedia presentasi dalam bentuk PDF, dan blog komunitas yang juga menampilkan presentasi berupa slide.
Selasa, 30 November 2010
eGov: OpenSAGA 1.5 Tambahkan Fitur Baru

Diantara sejumlah pembaruan dari OpenSAGA yang mengadopsi lisensi GPLv2 adalah termasuk perbaikan pada kemungkinan personalisasi melalui Portlets, peningkatan pada pengelolaaan bidang hukum, kemungkinan baru untuk mengintegrasikan sistem eksternal termasuk sumber data, penambahan fitur wiki, penataan layout yang fleksibel dan integrasi Google Maps. Beberapa perbaikan lainnya termasuk peningktan kinerja dan aksesibilitas seperti juga dalam hal dokumentasi.
Proyek OpenSAGA didirikan awal tahun 2010 dan diprakarsai oleh Quinscape GmbH, perusahan aplikasi software Java untuk E-Government yang pengembangannya mendapatkan dukungan dari sejumlah Universitas dan perusahan Consulting.
Kamis, 11 November 2010
Politik Java: Apache Salahkan Oracle
Yayasan Apache Software Foundation (ASF) memanfaatkan kesempatan di ajang pemilihan Executive Committee untuk Java Community Process (JCP) untuk melawan politik Java dari Oracle. Organisasi Open Source ini mengajak anggota JCP lainnya untuk memasang kuda-kuda terhadap kemungkinan politik berkaitan dengan pembatasan pada versi Java mendatang, apabila Oracle nantinya tidak mencabut restriksi terhadap penggunaan Java. Disampaing itu tidak tertutup kemungkinan dari sisi Apache Software Foundation untuk menyudahi keterlibatannya dengan JCP andaikata hal itu tidak terpenuhi.
Tuntutan dari yayasan ASF agar Java dibebaskan bukanlah hal yang baru. Sudah sejak lama upaya untuk memenuhi spesifikasi yang digariskan JCP ditolak dengan alasan bahwa Oracle dan juga sebelumnya Sun tidak bisa menyediakan untuk pengembang Apache "Test" yang dibutuhkan untuk Java. Salah satu korban dari kebijakan tersebut adalah proyek Harmony, yaitu sebuah implementasi bebas (Open Source) untuk Java yang bernaung dibawah atap ASF, dan sampai kini tidak berhasil mendapatkan sertifikasi Java. Menurut pernyataan ASF, Oracle bertentangan dengan kesepakatan Java Specification Participation Agreement (JSPA), karena perusahan ini hanya akan menyediakan perkakas Test Compatibility Kit (TCK) dengan lisensi yang bertentangan dengan lisensi bebas Open Source. Dengan demikian ASF dapat menyimpulkan bahwa kesalahan tidak terletak pada JCP sebagai penyebab dari tidak dapat dipenuhinya proses yang digariskan.
Berdasarkan hasil pemilihan pimpinan JCP baru-baru ini, Apache Software Foundation berhasil memenangkan 95 persen dari suara anggota JCP. Lebih-lebih ditambahkan dengan banyak diskusi di komunitas Java yang menginginkan adanya reformasi di JCP telah memperkuat front dalam perlawanan terhadap politik Java dari Oracle. Daya tawar dari kelompok reformasi sementara ini dianggap cukup kuat karena komite kali ini juga mendapat dukungan dari organisasi berorientasi open source lainnya seperti Eclipse Foundation dan Red Hat.
Bulan lalu Oracle mampu merangkul IBM menyatukan strategi mereka dalam kerjasama pengembangan proyek OpenJDK dari Oracle. Lagi-lagi proyek Harmony menjadi korban dengan kaburnya perusahan sponsor (IBM) yang menyokong proyek ini dimasa lampau. Kendati demikian, Apache Software Foundation bersitekad untuk terus mempertahankan proyek ini selama masih memiliki masa depan.
Sejatinya, bapak software swatantra Richard M. Stallman sejak dini mensinyalir adanya jebakan Java dan telah mengingatkan pengembang software dalam sebuah pernyataan yang diumumkan enam tahun lampau.
Tuntutan dari yayasan ASF agar Java dibebaskan bukanlah hal yang baru. Sudah sejak lama upaya untuk memenuhi spesifikasi yang digariskan JCP ditolak dengan alasan bahwa Oracle dan juga sebelumnya Sun tidak bisa menyediakan untuk pengembang Apache "Test" yang dibutuhkan untuk Java. Salah satu korban dari kebijakan tersebut adalah proyek Harmony, yaitu sebuah implementasi bebas (Open Source) untuk Java yang bernaung dibawah atap ASF, dan sampai kini tidak berhasil mendapatkan sertifikasi Java. Menurut pernyataan ASF, Oracle bertentangan dengan kesepakatan Java Specification Participation Agreement (JSPA), karena perusahan ini hanya akan menyediakan perkakas Test Compatibility Kit (TCK) dengan lisensi yang bertentangan dengan lisensi bebas Open Source. Dengan demikian ASF dapat menyimpulkan bahwa kesalahan tidak terletak pada JCP sebagai penyebab dari tidak dapat dipenuhinya proses yang digariskan.
Berdasarkan hasil pemilihan pimpinan JCP baru-baru ini, Apache Software Foundation berhasil memenangkan 95 persen dari suara anggota JCP. Lebih-lebih ditambahkan dengan banyak diskusi di komunitas Java yang menginginkan adanya reformasi di JCP telah memperkuat front dalam perlawanan terhadap politik Java dari Oracle. Daya tawar dari kelompok reformasi sementara ini dianggap cukup kuat karena komite kali ini juga mendapat dukungan dari organisasi berorientasi open source lainnya seperti Eclipse Foundation dan Red Hat.
Bulan lalu Oracle mampu merangkul IBM menyatukan strategi mereka dalam kerjasama pengembangan proyek OpenJDK dari Oracle. Lagi-lagi proyek Harmony menjadi korban dengan kaburnya perusahan sponsor (IBM) yang menyokong proyek ini dimasa lampau. Kendati demikian, Apache Software Foundation bersitekad untuk terus mempertahankan proyek ini selama masih memiliki masa depan.
Sejatinya, bapak software swatantra Richard M. Stallman sejak dini mensinyalir adanya jebakan Java dan telah mengingatkan pengembang software dalam sebuah pernyataan yang diumumkan enam tahun lampau.
Rabu, 18 Agustus 2010
Hati-hati Jebakan Java dan .NET
Presiden dari Software Freedom Conservancy sekaligus Anggota Dewan Direksi dari Free Software Foundation (FSF) Bradley M. Kuhn menjelaskan bahwa tuntutan hak paten Oracle terhadap Google baru-baru ini merupakan sebuah pembelajaran bahwa teknologi Java dan .NET bisa menjadi ancaman yang laten terhadap software bebas.
Dari tuntutan yang diajukan Oracle kepada Google diduga adanya pelanggaran hak paten Java untuk mesin virtual Dalvik yang kepemilikannya telah berpindah tangan dari Sun ke Oracle sebagai konsekuensi dari akuisisi. Bradley M. Kuhn mengingatkan adanya peluang untuk software bebas lainnya menerima tuntutan paten serupa terutama untuk Java dan .NET. Sebagai catatan kecil Kuhn menulis bahwa tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi pada PHP mengingat perusahan Zend yang turut mengembangkan versi PHP terkini dan memiliki hak paten.
Kendati demikian, hal itu bukan berarti bahwa implementasi bebas terhadap software yang rawan tututan tidak diperlukan, namun menurut Kuhn pengembangan software baru sebaiknya memanfaatkan bahasa pemrograman alternatif yang aman seperti C, C++, Python atau Perl.
Sejatinya "Jebakan Java" telah diingatkan oleh pencetus software bebas Richard M. Stallmann sejak dini yaitu 6 tahun lalu dalam artikelnya "Free but Shackled - The Java Trap".
Kuhn kali ini berharap agar semua pengembang menolak bila perusahan tempat ia bekerja meminta agar ideanya dipatenkan, juga bila diancam maupun digoda dengan imbalan materi, karena nantinya hanya akan menguntungkan para manager dan penegakan hukum belaka. Sebagai jalan keluar disarankan untuk mempublikasikannya atau di-open-source-kan agar tidak lagi bisa dipatenkan.
Beberapa negara seperti Selandia Baru telah menyadari bahwa hal itu memiliki dampak negatif terhadap inovasi kemudian menolak software untuk dipatenkan dan tetap menjunjung tinggi HAKI.
Dari tuntutan yang diajukan Oracle kepada Google diduga adanya pelanggaran hak paten Java untuk mesin virtual Dalvik yang kepemilikannya telah berpindah tangan dari Sun ke Oracle sebagai konsekuensi dari akuisisi. Bradley M. Kuhn mengingatkan adanya peluang untuk software bebas lainnya menerima tuntutan paten serupa terutama untuk Java dan .NET. Sebagai catatan kecil Kuhn menulis bahwa tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi pada PHP mengingat perusahan Zend yang turut mengembangkan versi PHP terkini dan memiliki hak paten.
Kendati demikian, hal itu bukan berarti bahwa implementasi bebas terhadap software yang rawan tututan tidak diperlukan, namun menurut Kuhn pengembangan software baru sebaiknya memanfaatkan bahasa pemrograman alternatif yang aman seperti C, C++, Python atau Perl.
Sejatinya "Jebakan Java" telah diingatkan oleh pencetus software bebas Richard M. Stallmann sejak dini yaitu 6 tahun lalu dalam artikelnya "Free but Shackled - The Java Trap".
Kuhn kali ini berharap agar semua pengembang menolak bila perusahan tempat ia bekerja meminta agar ideanya dipatenkan, juga bila diancam maupun digoda dengan imbalan materi, karena nantinya hanya akan menguntungkan para manager dan penegakan hukum belaka. Sebagai jalan keluar disarankan untuk mempublikasikannya atau di-open-source-kan agar tidak lagi bisa dipatenkan.
Beberapa negara seperti Selandia Baru telah menyadari bahwa hal itu memiliki dampak negatif terhadap inovasi kemudian menolak software untuk dipatenkan dan tetap menjunjung tinggi HAKI.
Jumat, 30 Juli 2010
Eclipse 4.0 Telah Rilis
Eclipse versi 4.0 yang masih anyar ini sejatinya ditargetkan untuk para pengguna awal atau "Early Adopter" dan para pengembang Plugin. Dengan versi ini para pemrogram dapat memanfaatkan UI-Frameworks misalnya bisa langsung mengatur penempatan Widget disamping kemampuan mengatur tampilan mengunakan CSS. Eclipse 4 juga mempercantik tampilan pada Workbench.
Diluncurkan dengan label "Eclipse SDK 4.0" menurut pengembangnya masih kompatibel dengan Eclipse 3.6, namun ia mengandung perubahan teknologi yang mendasar dan diharapkan akan membuat segalanya lebih mudah terutama dalam hal pemrograman Plugins dan aplikasi RCP (Rich Client Platform).
Rilis yang masih dini ini memiliki beberapa keterbatasan yang dirinci di Readme. Pengembangnya mengklaim telah melakukan ujicoba Eclipse 4.0 di Red Hat 4 (64 Bit) dan 5 (32 Bit), Suse 11 dan Ubuntu 10.04 (baik 32 maupun 64 Bit).
Langganan:
Postingan (Atom)