Minggu, 31 Oktober 2010

Pemerintah Malta Umumkan Visi Untuk Open Source

Pemerintah Malta berupaya lebih kuat mendorong pemanfaatan FOSS di jajaran pemerintahannya dan berkaitan dengan hal itu telah menerbitkan dokumen pengarahan sebagai materi diskusikan lebih lanjut. Guideline tersebut dibuat oleh instansi Malta Information Technology Agency (MITA)  berdasarkan visi pemerintah Malta sehubungan dengan standar terbuka dan Open Source dengan titel: "Open Source Vision - Nurturing the proliferation of Open Source Software" (PDF 40 halaman, 1 MB).

Menurut Austin Gatt, pejabat Menteri untuk Infrastruktur, Transport dan Komunikasi, pemerintah mengambil sikap konstruktif terhadap Open Source. Kesimpulan yang diambil tidak terlepas dari kiat Uni Eropa ayang merencanakan dalam kurun waktu 10 tahun kedepan akan dibebaskan dari belenggu ketergantungan terhadap vendor dengan memanfaatkan produk terbuka yang menjamin interaperabilitas, disamping faktor biaya. Baca siaran pers selebihnya ...

Sabtu, 30 Oktober 2010

W3C Umumkan Hasil Ujicoba HTML5

Walaupun bahasa pemrograman web HTML5 yang proses standarisasinya saat ini masih dalam status Working Draft, namun World Wide Web Consortium (W3C) telah mengumumkan hasil ujicoba menggunakan browser terbaru dari masing-masing vendor. Standar HTML5 dibutuhkan untuk mengantisipasi presentasi konten masa depan yang kaya akan fitur seperti video playback dan drag-and-drop. Konten seperti itu umumnya dipresentasikan menggunakan plug-ins pihak ketiga seperti Silverlight (Microsoft), Flash (Adobe) atau JavaFX (Sun/Oracle).

Dari daftar hasil yang diungkapkan W3C menunjukkan versi Preview ke 6 dari Internet Explorer 9 saat merupakan implementasi HTML5 terbaik, disusul oleh Googles Chrome 7, Firefox 4 (Beta 6), Opera 10.6 dan terakhir adalah Safari 5.0. Dari ujicoba lebih komprehensif yang dilakukan oleh situs caniuse.com dan html5test.com menunjukkan hasil yang berbeda berdasarkan kriteria penelitian yang lebih luas.

Banyak pengamat di ajang acara Microsoft’s Professional Developers Conference (PDC) baru-baru ini menangkap sinyal yang menduga bahwa Microsoft akan lebih mengutamakan standarisasi HTML5 ketimbang jalan sendiri bersama Silverlight.

Jumat, 29 Oktober 2010

MeeGo 1.1 Telah Tiba

Linux Foundation sebagai pengelola proyek yang menggabungkan Maemo (Nokia) dan Moblin (Intel) baru saja mengumumkan tersedianya versi MeeGo 1.1. Kode sumbernya berikut beberapa versi siap saji (Images) dari MeeGo 1.1 dapat diunduh langsung dari server proyek MeeGo.

Diantara images siap pakai yang tersedia termasuk edisi untuk Netbook (Intel Atom, baik dengan browser Chrome maupun Chromium), untuk perangkat penghibur di mobil (In-Vehicle Infotainment, IVI), dan juga untuk perangkat dengan prosesor ARM seperti halnya Smartphone Nokia N900. Meego 1.1 kini bisa dimadu (dual boot) dengan Maemo di Nokia N900.

Utamanya versi MeeGo 1.1 ditargetkan untuk para pengembang dan pembuat perangkat mobile, namun dapat dimanfaatkan atau diuji coba oleh pengguna akhir (end-user). Pada versi MeeGo 1.2 diharapkan produk ini lebih sempurna dan cukup stabil untuk digunakan oleh end-user.

Berkaitan dengan "MeeGo Netbook User Experience" kali ini telah diimpelentasikan: Tampilan lebih baik memanfaatkan teknologi open source seperti pada penerapan untuk "Touch support", akses instan ke calendar, tasks, appointments, berkas yang digunakan terakhir, dan update untuk social networking melalui home screen.

Kecuali itu dimungkinkan aggregasi konten untuk social networking, yang membantu pengguna memantau aktifitas social networking cukup di satu layar, memberi kemudahan dalam berinteraksi dengan teman, disamping dalam hal meng-update status dan site information. Kemudahan lainnya yang ditawarkan termasuk pada penggunaan email, calendar, dan media player.

Linus Torvalds Terima Penghargaan NEC C&C Foundation Awards

Bersama dua ilmuwan asal Jepang lainnya, pencipta sistem operasi Linux: Linus Torvalds telah menerima penghargaan dari Yayasan NEC C&C Foundation untuk kemampuan luar biasa dibidang teknologi komputer berikut dampak sosialnya.

NEC C&C Foundation adalah yayasan yang berdiri sejak seperempat abad lalu (1985) dengan tujuan untuk mendorong pengembangan industri elektronika. Yayasan ini menyokong aktifitas penelitian dan pengembangan guna meningkatkan ekonomi dunia dan memperbaiki kwalitas kehidupan umat manusia.

Sejak 1986, setiap tahunnya yayasan ini telah memberikan penghargaan sebagai NEC C&C Award kepada pribadi terpilih termasuk hadiah dalam bentuk uang tunai. Sampai saat ini tercatat 85 pribadi yang telah menerima hadiah dan penghargaan dari yayasan NEC C&C. Hadiah tahun ini diberikan kepada dua kelompok dengan nilai masing-masing 10 Juta Yen (ca. Rp. 1,1 Miliar) per kelompok. Kelompok pertama terdiri dari Hiroyuki Sakaki dan Yasuhiko Arakawa, sementara yang kedua diduduki hanya oleh Dr. Linus Torvalds sebagai bapak dari kernel Linux.

Kedua ilmuwan asal Jepang Dr. Hiroyuki Sakaki (Pensiunan Profesor dari Universitas Tokio sekaligus  Presiden dari Toyota Technological Institute) dan Dr. Yasuhiko Arakawa (Professor dari Universitas Tokio dan Direktur dari Institut Elektronika untuk Nano-Quanten-Informations) termasuk kelompok A adalah ahli terkemuka dibidang Efek Quantum untuk Semikonduktor. Sementara di kelompok B, Dr. Linus Torvalds adalah pengembang yang diawali sejak 1991 sebagai seorang mahasiswa di Universitas Helsinki menciptakan sistem operasi Linux yang kini telah merambah di segala bidang, ditanamkan dan jalan di perangkat-perangkat mulai dari Smartphone sampai dengan Supercomputer. Dampak dan pengaruh dari Linux yang sangat luas mendapat penghargaan khusus dari yayasan bergengsi NEC C&C Foundation, termasuk dampak sosialnya, open source dan dapat digunakan secara bebas oleh siapa saja.

Seremoni serah terima dan penobatan secara resmi dijadwalkan pada hari Rabu tanggal 24 November 2010 mulai 15:00 di ANA Intercontinental Hotel Tokyo.

Kamis, 28 Oktober 2010

InfoLINUX 2010 Edisi November Telah Beredar

Majalah khusus InfoLINUX bulan November 2010 memilih aplikasi multimedia yang sangat beragam tersedia di Linux sebagai topik utama. Pembahasan mulai dari penggunaan editor video memanfaatkan aplikasi OpenShot, editing musik menggunakan Audacity sampai dengan membangun studio multimedia Linux untuk menciptakan beragam jenis musik menggunakan LMMS tanpa perlu merogoh kocek yang dalam.

Topik lainnya termasuk pembahasan software analisis file log Apache dan utak-atik menu GRUB2. Sebagai distro bonus yang disisipkan bersama DVD-DL dipilih Mandriva 2010.1 (spring) Edisi Free dan distro VortexBox 1.5.

Topik Game membahas permainan: Frogatto & Friends 1.0.2 dan MotoGT 20100920, sementara 3 buku tentang Linux yang dibahas kali ini adalah: Linux for the Oracle DBA: The Definitive Reference; Pro Data Backup and Recovery dan Ubuntu Unleashed 2011 Edition: Covering 10.10 and 11.04.

Sebagai Software Pilihan dibahas: Sweet Home 3D 2.6; GamCat 0.0.54; Cyphesis 0.5.24; Eye of Gnome 2.30.2; 4DTris 0.3.2; Gadmin-OpenVPN-Client 0.1.2; qOrgenizer 3.1-5; Darktable 0.6; dan Time Drive 0.3.1.

Di Rubrik Workshop dibahas antara lain tentang: Atur Background Image untuk Sheet/Range; Pemisah Ribuan dengan Fungsi fixed (); Kapitalisasi String dengan Fungsi proper (); Bekerja dengan Fungsi Sheets (); MD5 Checksum dengan Persentase; dan Mengubah Menu Boot Loader Grub2

Seperti biasanya, majalah InfoLINUX tersedia di gerai-gerai media terdekat atau di toko-toko buku moderen.

Rabu, 27 Oktober 2010

Fedora 14 "Laughlin" Siap 2 November 2010

Berdasarkan hasil rapat Go/No-Go yang digelar Release-Team untuk proyek Fedora kemarin, disepakati bahwa semua proses telah berjalan sesuai rencana dan tidak lagi ditemukan kutu besar atau masalah lainnya yang dapat menghambat jadwal rilis Fedora 14 "Laughlin". Dengan demikian, bila tiada lagi aral melintang, maka Fedora 14 akan hadir dengan versi final pada tanggal 2 November 2010.

Satu-satunya "bug" besar yang disebutkan adalah ukuran kode sumbernya (source code) Fedora 14 yang membengkak melampau 5 Gbyte sehingga tidak lagi bisa dikemas di sekeping DVD standar.

Seperti versi sebelumnya, Fedora 14 mengemas paket dan fitur paling kini termasuk banyak pembaruan seperti SPICE-Framework (Simple Protocol for Independent Computing Environments), yaitu solusi dari Red Hat untuk sebuah Infrastruktur Desktop virtual.

Daftar Fitur Terpenting F14 adalah:
  • Linux Kernel 2.6.35 – Kernel Linux terbaru
  • Gnome 2.32 – Desktop Gnome paling baru
  • KDE Plasma Desktop 4.5.0 – Desktop KDE baru
  • OpenOffice.org 3.3 – Office suite
  • NetBeans 6.9 – sebuah IDE (integrated development environment) open source
  • Eclipse Helios 3.6 – sebuah IDE open source
  • Python 2.7 – Python Programming environment/language
  • Perl 5.12 – Perl diupdate ke versi 5.12
  • MeeGo 1.0 – MeeGo Netbook UX 1.0 experience di Fedora

Ubuntu Ganti Gnome-Shell Dengan Unity

Pendiri Ubuntu Mark Shuttleworth memutuskan untuk menggunakan antarmuka Unity sebagai Desktop Standar untuk Ubuntu mulai versi 11.04 (Natty Narwhal) mendatang. Pernyataan Shuttleworth yang dilontarkan di ajang acara "Ubuntu Developer Summit" di Florida membahas alasan untuk pilihan Unity yang telah diperkenalkan sebelumnya di acara yang sama di Belgia enam bulan sebelumnya dan saat ini telah diimplementasikan di edisi Netbook 10.10. Pada prinsipnya Unity adalah Gnome yang disesuaikan agar layar dapat digunakan lebih optimal.

Penerapan Unity sebagai standar untuk Ubuntu merupakan sebuah langkah besar dan menurut Shuttleworth adalah tindakan yang riskan yang masih memerlukan banyak kerja keras. Dengan bertambahnya jarak mengiringi perubahan yang dilakukan Ubuntu terhadap Gnome edisi standar, adalah salah satu upaya Ubuntu untuk tampil beda dari distro-distro lainnya yang menggunakan Gnome sebagai basis. Menurut Shuttleworth, persaingan berbagai jenis antarmuka diantara distro berbasis Gnome akan mendorong inovasi secara keseluruhan. Walaupun demikian, pendapat yang berkembang di komunitas Gnome tentang langkah Ubuntu ini pada umumnya berbeda dan kebanyakan menolaknya, sementara beberapa pengamat bahkan menganggapnya sebagai sebuah "fork".

Upaya terhadap Gnome serupa sebenarnya pernah ada, dimana Nokia menciptakan antarmuka Hildon untuk tablet internetnya dan Intel meracik Shell menggunakan Clutter untuk membangun MeeGo. Keputusan Canonical yang dilontarkan oleh Shuttleworth dianggap komunitas sebagai langkah mundur untuk Gnome Shell yang kini sedang mempersiapkan peluncurannya di bulan Maret 2011 bersama versi akbar Gnome 3.0.

Shuttleworth menyadari hal itu dan justru ingin menangkal kemungkinan fragmentasi dari Gnome dengan melakukan standarisasi melalui FreeDesktop.org untuk semua mekanisme integrasi desktop. Sebagai contoh adalah spesifikasi "Media Player Remote Interfacing" yang menyambungkan pemutar musik dengan indikator audio di Ubuntu. Baca selebihnya ....

Selasa, 26 Oktober 2010

Microsoft Bebankan Biaya Lisensi Atas Android?

Menurut liputan Digitimes yang menggali dari sumber kalangan produsen hardware di Taiwan, disebutkan bahwa Microsoft ingin membebankan biaya lisensi terhadap produk smartphone Android buatan Acer dan Asus. Android adalah sistem operasi bebas dan pengembangnya Google tidak memungut biaya apapun dari pengguna, namun  belum ada yang memastikan apakah semua komponennya telah bebas dari klaim hak paten.

Microsoft mengklaim adanya beberapa pelanggaran dari Android berkaitan dengan paten terutama untuk komponen Email dan Multimedia. Dilihat dari kacamata Microsoft, setiap pembuat smartphone dengan sistem operasi Android: "maju kena, mau mundurpun kena." Dan dari apa yang telah terjadi, mudah diduga bahwa Microsoft menginginkan imbalan seperti halnya dengan kesepakatan bersama HTC yang juga memproduksi smartphone Android, atau membawa pembangkang Pungli (Pungutan Lisensi) ke meja hijau seperti contoh soal terhadap Motorola baru-baru ini.

Seiring dengan popularitas sistem operasi bebas Android belakangan ini, tidak semua pihak merasa nyaman bila konsumen menggandrungi Android kemudian banyak yang mempersalahkan keberadaannya (Android). Baik ditilik dari kasus tuntutan Apple terhadap HTC dan Oracle terhadap Google, maupun saling tuntut antara Apple dan Nokia, para pengamat hampir sepakat bahwa semua target bermuara di Android yang mulai naik daun.

Senin, 25 Oktober 2010

Quantum GIS: Sistem Informasi Geografi Open Source

Quantum GIS (QGIS) adalah sebuah aplikasi Geographical Information System (GIS) sumber terbuka dan lintas platform yang dapat dijalankan di sejumlah sistem operasi termasuk Linux. QGIS juga memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan paket aplikasi komersil terkait. QGIS menyediakan semua fungsionalitas dan fitur-fitur yang dibutuhkan oleh pengguna GISs pada umumnya. Menggunakan plugins dan fitur inti (core features) dimungkinkan untuk menvisualisasi (meragakan) pemetaan (maps) untuk kemudian diedit dan dicetak sebagai sebuah peta yang lengkap. Penguna dapat menggabungkan data yang dimiliki untuk dianalisa, diedit dan dikelola sesuai dengan apa yang diinginkan.

Konversi ke format internal khusus tidak diperlukan untuk melihat (viewing) maupun menggabungan (overlaying) data yang berasal dari format-format lain yang berbeda. Quantum GIS mendukung banyak tipe format termasuk yang banyak digunakan dan didukung oleh pustaka OGR library, digital elevation models, landsat imagery dan aerial photography.

Antarmuka yang ramah pengguna membantu pengguna dalam pembuatan peta, menjelajahi data spatial secara interaktif memanfaatkan beraneka tools seperti overview panel, spatial bookmarks, vector diagram overlay and layering. Pengguna dapat membubuhkan label hak cipta di peta hasil buatannya sebagai proteksi, menambahkan balok skala (scale bar) termasuk directional arrow guna meningkatkan kemudahan menyimak peta tersebut.

Quantum GIS mendukung penggunaan "GPS tools" untuk menggunggah (upload) atau mengunduh (download) data langsung ke unit GPS. Pengguna juga dapat mengkonversi format-format GPS ke format GPX atau melakukan import dan export terhadap data format GPX yang ada.

Andaikan pengguna memiliki sebuah web server yang telah terpasang fitur UMN MapServer, pengguna dapat menpublikasi map di internet untuk berbagi (sharing) dengan pengguna lainnya.

Quantum GIS didukung oleh komunitas online di OSGeo yang menyediakan disamping kode sumbernya (source code) juga fasilitas pemantau kutu (bug tracker). Seperti sebuah proyek open source pada umumnya, tersedia dukungan bagi pengguna atau pengembang langsung via wiki, berkomunikasi di forum situs OSGeo termasuk melalui blog yang tersedia.

Distro aplikasi GIS umumnya telah menyertakan QGIS, namun untuk versi terkini aplikasi QGIS (v. 1.5 rilis 2010-07-29) pengguna dapat mengunduh langsung dari situs QGIS.

QGIS adalah AOSA (Aplikasi Open Source Alternatif) yang layak digunakan sebagai padanan atau pengganti program aplikasi seperti ArcGIS yaitu sebuah aplikasi GIS untuk desktop Windows berikut software ArcEditor, ArcGIS help system dan Esri Data and Maps.

Minggu, 24 Oktober 2010

Majalah PCLinuxOS Oktober 2010 dan Command Line

Majalah berbahasa Inggris yang diterbitkan tim relawan PCLinuxOS terbitkan edisi bulan Oktober 2010. Majalah bebas dengan lisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-Share-Alike 3.0 Unported license, kali ini membahas topik-topik antara lain: * LXDE: Configure LXPanel; * LXDE: Get To Know Obconf; * LXDE: Add Wallpapers, Panel Decorations; * OpenOffice 3.2, Part 5: Draw; * PCLinuxOS Takes Center Stage; * Repo Spotlight: Know Your System With Systeminfo; * DeaDBeeF: A Lightweight Linux Audio Player; * Computer Languages A to Z: Pascal; * Reading Barnes & Noble eBooks On PCLinuxOS; * Getting Help In The Forum; * Firefox Add-ons: Rain or Shine, Forecastfox Tells All; dan banyak lainnya. PCLinuxOS Magazine 2010 October tersedia dalam format PDF 12MB disini.

Disamping penerbitan majalah secara berkala, tim pembuat PCLinuxOS Magazine pada kesempatan yang sama telah menerbitkan edisi khusus membahas "Command Line Interface Intro" sebagai "Special Edition of the PCLinuxOS Magazine." mengadopsi lisensi bebas yang sama. Panduan ini tersedia dalam format PDF 13MB disini.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Asterisk 1.8 Sokong IPv6

Digium luncurkan versi 1.8 dari sistem telepon VoIP IP-PBX Open Source Asterisk. Asterisk 1.8 yang dirilis beberapa hari lalu, merupakan versi pertama dengan dukungan jangka panjang (LTS) sejak rilis Asterisk 1.4 di tahun 2006. Untuk versi LTS ini Digium menjanjikan ketersediaan dukungan selama empat tahun.

Diantara pembaruan yang dikemas bersama Asterisk 1.8 adalah termasuk dukungan untuk IPv6 dan Secure Real-time Transport Protocol (SRTP) melengkapi sistem sandi untuk koneksi VoIP yang telah dimiliki sebelumnya. Kecuali itu Asterisk 1.8 juga menyediakan fitur seperti reverse call display dan mendukung Google Voice terpadu. Baca selebihnya..

Jumat, 22 Oktober 2010

5,92 MBit/s: Kecepatan Berselancar Rata-Rata Warga Dunia

Hasil Penelitian Global untuk tahun 2010 diumumkan Cisco dan University of Oxford yang merinci kwalitas penggunaan Internet di seluruh dunia. Menurut hasil penelitian tersebut, maka di tahun 2010 warga dunia telah berselancar dengan kecepatan rata-rata 5,92 MBit/s.

Terdepan dan paling ngebut adalah warga Korea Selatan yang berselancar dengan kecepatan rata-rata 33,5 MBit/s unduh dan kecepatan unggah rata-rata 17 MBit/s. Rumah tangga di Korea Selatan meraih quota telah tersambung 100 persen (semua warga) ke Internet. Data tersebut diumumkan Cisco dalam sebuah siaran pers tanggal 18 Oktober lalu tentang Broadband Quality Study 2010 sebagai hasil survei yang dilakukan di 72 negara dan 239 kota besar.

Nomor dua paling cepat adalah Hongkong yang disusul oleh Jepang sebagai nomor 3 dan Iceland menduduki posisi nomor 4. Posisi nomor 5 dibagi oleh 3 negara yaitu Swiss, Luxemburg dan Singapura. Tempat nomor 6 sampai dengan 10 diduduki secara berurutan oleh Malta (6), Belanda (7), United Arab Emirates dan Qatar (8), Swedia (9) dan Denmark (10).

Secara global terjadi peningkatan kecepatan unduh rata-rata sebesar 49 persen menjadi 5,92 MBit/s dibandingkan tahun 2009 lalu, sementara kenaikan kecepatan unggah disebutkan rata-rata 69 persen. Peningkatan pada kwalitas dari pita lebar disebutkan 48 persen dari tahun 2008 sampai 2010. Laporan selengkapnya digambarkan dalam sebuah presentasi [20 halaman ppt 5.6MB].

Kamis, 21 Oktober 2010

GreenSQL 1.3: Tembok Api Untuk Basis Data

Untuk mengamankan basis data dari kemungkinan serangan luar, seperti misalnya pada "SQL injection", dapat dipasang aplikasi khusus misalnya sebuah Database Firewall. GreenSQL adalah sebuah solusi database firewall Open Source seperti itu. GreenSQL berperan sebagai sebuah proxy dan mendukung basis data MySQL dan PostgreSQL. Versi Datatabase-Firewall GreenSQL 1.3 yang baru saja dirilis untuk pertamakalinya menyediakan dukungan komersil termasuk support untuk SQL-server bikinan Microsoft.

Sebagai sebuah proxy, GreenSQL dipasang menghubungkan aplikasi dan database, dan berfungsi sebagai Intrusion Detection System, Intrusion Prevention System atau sebuah Firewall. GreenSQL melayani permintaan aplikasi dan melakukan analisa kemudian menyampaikannya ke Database. Tergantung dari modus kerja yang ditentukan, permintaan dari aplikasi diuji berdasarkan daftar putih (Whitelist) atau berdasarkan matrik atas analisa potensi risiko. Setelah itu baru GreenSQL memutuskan apa dilakukan selanjutnya terhadap permintaan tersebut.

Pada versi 1.3 GreenSQL mendapat perbaikan terutama pada antarmuka pengguna, misalnya kini bisa mematikan alarm tertentu dan bisa mengkategorikan status kritis terhadap queries tertentu yang tertera di Whitelist. Disain tampilan untuk Alarm dan Whitelists juga secara kesulurahan diperbaharui disamping dilakukan sejumlah perbaikan terhadap kekliruan yang dilaporkan. Beberapa fitur baru untuk edisi Pro telah disertakan, seperti dukungan untuk koneksi SSL, Database-Caching, pemantau aktifitas dan fitur update secara otomatis.

Proyek GreenSQL diawali pada tahun 2007 yang menerapkan perlindungan lisensi bebas GPL. Sebuah instalasi GreenSQL diklaim bisa digunakan untuk melindungan banyak database yang jumlahnya tak dibatasi sekaligus. Versi aktual dari GreenSQL 1.3 kini dapat diunduh langsung dari situs pengembangnya.

AOSI Umumkan Penerima Donasi 500 PC dan 125 Notebook

Sebagai tindak lanjut dari program donasi yang digelar bertepatan dengan HUT RI ke 65 bulan Agustus lalu dan dalam rangka menjawab tantangan kesenjangan digital dan mendorong penggunaan perangkat lunak Open Source, Chevron dan Asosiasi Open Source Indonesia telah mengumumkan daftar penerima donasi sebanyak 500 set PC dan 125 Notebook layak pakai kepada 125 sekolah-sekolah di kota-kota Jakarta, Tanggerang, Banten, Bekasi, Depok, Bogor, Cianjur, Bandung dan Garut.

Setelah melalui proses pendaftaran dan verifikasi, dengan gembira AOSI menginformasikan bahwa 125 Sekolah yang tertera di situs AOSI (atau PDF 8 hal 88KB), masing-masing akan mendapatkan donasi komputer sbb :
  • 4 unit Komputer HP Compac DC Minitower PC, Ergonomic Keyboard dan LCD
  • 1 unit IBM/Lenovo ThinkPad T60
  • PC dan Laptop diatas dilengkapi dengan Operating System Open Source Ubuntu 10.04 dan training bagi operator/pengajar

Jadwal pengiriman dan training akan diberitahukan kepada masing-masing sekolah dalam waktu dekat.

Rabu, 20 Oktober 2010

Rilis Cinelerra 4.2: Movie Studio in a Box

Dibutuhkan lebih dari satu tahun sejak versi 4.1 dirilis untuk menuntaskan versi Cinelerra 4.2 yang baru saja dilepas. Cinelerra adalah sebuah aplikasi editor video sumber terbuka untuk sistem operasi lintas platform termasuk Linux. Disamping sejumlah perbaikan terdapat sedikit pembaruan termasuk antara lain kemampuan penyelarasan trak audio dengan video.

Program pengedit video bebas Cinelerra ini berlisensi GNU-GPL dan memiliki fitur profesional untuk menata video nonlinear. Pada hakekatnya Cinelerra dapat digunakan untuk tiga hal yaitu capturing, compositing, dan editing, baik audio maupun video.

Cinelerra mendukung fitur OpenGL shaders untuk kartu grafis NVidia dan kemampuan memroses video yang dihasilkannya diklaim telah menandingi kemampuan yang tadinya ekslusif merupakan domain dari komputer mini SGI. Bila tersedia tenaga komputing yang memadai, pengguna NVidia bisa menjalankan efek secara realtime ketimbang melakukan via rendering. Menggunakan kartu tingkat atas, OpenGL diklaim mampu memroses resolusi sampai dengan 4096x4096 titik.

Hal itu dapat dilihat dari pengembangan Cinelerra yang lebih dipusatkan bukan untuk pengguna hobi, melainkan ditargetkan untuk pasar pengguna profesional dan Cinelerra mendukung pemrosesan dengan komputer SMP atau juga Renderfarm.

Selasa, 19 Oktober 2010

Microsoft Bagikan Setengah Juta Software Cuma-cuma

Microsoft akan membagikan setengah juta lisensi produk Microsoft untuk diserahkan kepada organisasi independen bukan pemerintah. Sebenarnya, sejak bulan September lalu  Microsoft telah mengawali rencana yang disebutkan sebagai "NGO Software License" dengan tujuan untuk memberikan perlindungan kepada Organisasi Non Pemerintah (NGO).

Aksi itu diinisiasi setelah mendengar pemberitaan New York Times meliput kasus penegakan HKI di Rusia yang menyebutkan bahwa polisi Rusia mengatasnamakan Microsoft telah tebang pilih menyita komputer milik para aktivis untuk membungkamkan lawan politiknya. Menurut tulisan di blog-nya Senior VP & Microsoft General Counsel, secara eksplisit Brad Smith telah mengutuk segala upaya yang memanfaatkan penegakan HKI guna menekan kelompok lawan politik tertentu atau mengambil keuntungan untuk kepentingan pribadi.   

Dalam tulisan di New York Times kali ini dilaporkan perkembangan lebih lanjut dari aksi tersebut, dimana Microsoft menjajikan akan menyiapkan lisensi produk Microsoft untuk dibagikan secara cuma-cuma kepada setengah juta LSM di sejumlah negara yang dianggap rawan terhadap penyalahgunaan.

Senin, 18 Oktober 2010

Penegakan HKI di Indonesia Digalakkan

Surat himbauan Menpan dengan target agar segenap jajaran pemerintahan sampai dengan akhir 2011 menggunakan software legal telah membuka peluang untuk pemanfaatan FOSS (Free & Open Source Software) seperti Linux yang legal dan hemat biaya lisensi sebagai solusi alternatif. Walaupun himbauan tersebut pernah dipermasalahkan IIPA, derap maju sosialisasi dan proses migrasi  terus berlangsung diseluruh Indonesia yang secara konsisten didukung oleh Ristek dan Kominfo bekerjasama dengan AOSI.

Disisi lain, tidak ketinggalan adalah himbauan untuk menggunakan software legal bagi kalangan perusahan swasta dan UMKM yang saat ini mulai digalakkan. Dalam iklan diumumkan di koran Kompas (18 Oktober 2010) yang diterbitkan dalam rangka peluncuran "Kampanye Nasional Anti-Pembajakan Perangkat Lunak Komputer" telah memberi kesan adanya urgensi untuk mendorong penggunaan software legal bagi semua lapisan pelaku dan pemilik bisnis di Indonesia. Sejatinya kampanye seperti itu adalah senafas dengan harapan pencapaian dari himbauan yang diawali oleh Menpan, walaupun mungkin telah disampaikan dengan nada yang sedikit berbeda.

Untuk mensukseskan kampanye maupun himbauan yang datangnya dari berbagai pihak, pelaku bisnis tidak punya alasan untuk khawatir. Perusahan yang ingin menghemat biaya lisensi namun tetap legal, dapat memanfaatkan alternatif software berlisensi Open Source (FOSS) yang sudah sejak lama tersedia. Banyak perusahan nasional yang telah berhasil mengadopsi software legal berbasis FOSS, bertahap atau secara keseluruhan. Keuntungan yang diperoleh para pelaku bisnis dalam memanfaatkan FOSS adalah signifikan, terutama peningkatan daya saing perusahan mereka berkat penghematan biaya operasional dan sepanjang masa bebas dari ketergantungan vendor tunggal.



"Barangsiapa dengan sengaja atau tidak sengaja menggunakan haknya untuk memperbanyak dan 
menggunakan program FOSS yang berlisensi bebas dalam jumlah tak terbatas, baik dengan 
maupun tanpa imbalan, sebaiknya mereka mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya"

Jumat, 15 Oktober 2010

Tigaribu PC Untuk Anak Sekolahan Riau Pakai BlankOn

Pendistribusian 3.084 Komputer dari PT. Chevron Pasifik Indonesia (CPI) untuk Sekolah-Sekolah di Riau diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI), Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI), dan disaksikan oleh Asisten Deputi Iptek Industri Strategis - Kementeriaan Riset dan Teknologi. Kegiatan ini dilangsungkan di Politeknik Caltex Riau (PCR) Pekanbaru pada hari Rabu, tanggal 13 Oktober 2010.

Sebagaimana diliput koran Riau Post 14-10-2010, penyerahan komputer yang telah ditanamkan sistem operasi Linux BlankOn ini merupakan wujud dari kemitraan keempat Institusi yang masing-masing berperan sebagai inisiator (CPI), penanggung jawab pelatihan (Ristek), penyedia perangkat lunak open source (AOSI) dan pihak pengguna yang diwakili oleh Dinas Pendidikan Propinsi Riau.

Riset: Linux di Perusahan Subur & Tumbuh

Berdasarkan hasil jajak pendapat yang dilakukan oleh Linux Foundation terhadap lebih dari 2000 pengguna, diindikasikan adanya pertumbuhan pemanfaatan Linux di perusahan-perusahan. Lebih dari 75 persen responden menyebutkan bahwa gradasi penggunaan Linux di masing-masing perusahan dalam kurun waktu 5 tahun kedepan akan meningkat. Dalam jangka waktu 6 bulan mendatang, lebih dari 60 persen responden rencanakan penggunaan Linux untuk bidang aplikasi yang lebih kritis (mission critical).

Sementara kebanyakan instalasi Linux yang dilakukan oleh duapertiga responden pada aplikasi baru, jumlah migrasi juga telah meningkat dimana 33.6 persen responden menyebutkan telah mulai berpaling dari Windows ke Linux. Migrasi ke kelompok Unix lainnya diakui oleh tidak kurang dari 31.4 persen responden. Cloud saat ini masih belum menjadi topik utama dikalangan responden: Hanya seperempat peserta jajak pendapat rencanakan pemindahan salah satu aplikasinya ke awan dalam kurun waktu 12 bulan kedepan. 70 persen diantara yang merencanakan berangkat ke awan, akan mengajak Linux sebagai basis pilihan.

Kebanyakan dari responden (sebesar 86.5 persen) yakin bahwa Linux terus bertambah baik. 60 persen merasakan adanya perbaikan persepsi pihak managemen dan telah memperhitungkan Linux dalam lingkungan yang strategis. Pakar Linux masih langka: Sekitar 38.3 persen dari responden mengaku masih kesulitan untuk mendapatkan karyawan dengan keahlian masalah Linux.

Kamis, 14 Oktober 2010

Ubuntu SuperOS 10.10 Dioptimalkan Untuk Luring

SuperOS 10.10 adalah turunan Ubuntu 10.10 Maverick Meerkat yang dirilis beberapa hari kemudian, menambahkan sejumlah fitur baru dan dioptimalkan untuk pengguna luring (offline).

Diantara distro yang ada di dunia, Ubuntu termasuk distro yang paling mudah dipasang. Namun, karena kebijakan tertentu yang ingin dipatuhi oleh perusahan penerbitnya Canonical, maka selama atau seusasi instalasi diperlukan sambungan Internet agar semua aplikasi dan komponen yang memerlukan codec dan driver proprietari bisa langsung bunyi dan jalan.

Distro SuperOS yang dibuat berdasarkan dan sepenuhnya kompatibel terhadap Ubuntu menyadari kendala itu kemudian menyiasati dengan menyediakan dan membuka peluang untuk melakukan pasca instalasi codec dan driver tanpa sambungan Internet, disamping menyertakan beberapa kemudahan lainnya agar hidup calon pengguna Ubuntu menjadi lebih indah.

SuperOS 10.10 menyertakan driver-driver yang dibutuhkan pengguna pada umumnya, termasuk driver untuk kartu grafis Nvidia, ATI dan kartu wireless network Broadcom yang semuanya bisa langsung dipasang dari DVD, kemudian diaktivasi via fitur "Aditional Drivers" tanpa koneksi Internet.

Kecuali itu, SuperOS 10.10 telah menyertakan perkakas "usb-creator", yaitu sebuah installer USB baru yang menggantikan tool "cd2usb." Dukungan untuk Java juga terpasang di SuperOS untuk memastikan agar pengguna dapat mengakses semua situs-situs yang umumnya membutuhnnya.

Sebagai turunan Ubuntu 10.10 yang diterbitkan beberapa hari kemudian, SuperOS 10.10 masih sempat menyisipkan peket-paket terkini berikut sejumlah perbaikan dan peningkatan yang diambil dari lumbung repositori termasuk kernel Linux kernel 2.6.35.3, GNOME 2.32, X.Org 7.5 dan lainnya.

Software aplikasi untuk media berikut dukungan masing-masing Codec yang dikemas misalnya VLC untuk memutar DVD dan sejumlah format proprietari seperti MP3, QuickTime, WMV, DivX, Xvid dan sebagainya. Seperti pada SuperOS versi 10.04.1 yang diterbitkan dua bulan sebelumnya, SoperOS 10.10 menyertakan tiga browser utama yaitu Firefox, Google Chrome dan Opera. Media DVD SuperOS tersedia baik untuk arsitektur 32 maupun 64 bit.

Zimbra Desktop 2.0 Sokong Web 2.0

Zimbra Desktop 2.0 adalah versi terkini dari klien solusi email dan groupware berdasarkan web yang baru saja diluncurkan dan telah tersedia untuk diunduh. Disamping peningkatan dalam hal kecepatan, versi anyar ini diklaim mendukung layanan Web 2.0.

Zimbra Desktop merupakan klien email berdiri sendiri yang awalnya berasal dari Web Client bawaan Zimbra Collaboration Suite. Aplikasi ini mendukung aneka platform dan dapat dijalankan kecuali di sistem operasi Linux juga di Mac OS X dan Windows tanpa perlu sebelumnya menginstalasi server. Disamping layanan email standar seperti IMAP atau POP3 yang juga didukung oleh Zimbra Server, desktop ini dapat digunakan untuk mengakses layanan email seperti Yahoo Mail dan Gmail, baik daring (online) maupun luring (offline).

Diantara banyak pembaruan yang dibawa versi 2.0 dari Zimbra Desktop ini terutama dalam hal kecepatannya yang telah ditingkatkan, layanan Web 2.0 yang memungkinkan antara lain menggabungkannya dengan akun-akun jejaring sosial seperti Twitter, Digg atau Facebook.

Kecuali itu, komponen email disebutkan mampu menyaring data dan desktop ini mendukung tiga kolom yang menampilkan sekaligus email, kalendar dan buku alamat.

Pengguna Zimbra Desktop versi 1.0 yang ingin meningkatkan ke versi terkini disarankan untuk menyimak petunjuk di Zimbra Desktop 2 FAQ.

Minggu, 10 Oktober 2010

ZevenOS-Neptune 1.9 Rasa BeOS Gunakan KDE 4.4.5

ZevenOS-Neptune adalah salah satu edisi ZevenOS yang dibangun diatas Debian Squeeze dan dapat dijalankan dengan baik di Netbooks seperti juga di sistem yang lebih canggih. Sebagai batas minimal kebutuhan hardware disebutkan CPU berkecepatan 600 MHz dan memori RAM sebesar 256 MB. Software yang disertakan bersumber di lumbung repositori Debian yang dapat diaktualisasi untuk menjamin sistem ini senantiasa uptudate dan stabil dalam jangka panjang.

Leszek Lesner, pengembang utama dibalik ZevenOS memiliki tiga agenda ketika ia mengimplementasikan ideanya yaitu BeOS-Touch, Speed dan kemampuan Multimedia seperti yang dimiliki panutannya BeOS “Zeta” yang telah menjadi legenda diantara sistem operasi yang pernah ada.

Versi Neptune 1.9 yang baru dirilis (2010-10-09) berupa sistem live (DVD dan USB) yang dapat ditanamkan di hardisk (intsalasi) dan telah menyediakan USB-Installer agar pengguna bisa langsung bisa membuat live-USB yang persisten dengan kemungkinan untuk menyimpan data konfigurasi pribadi.

ZevenOS 1.9 menggunakan Kernel Linux 2.6.35.5 dan Xorg 7.5 sebagai basis, sementara  sebagai desktop dimanfaatkan versi KDE 4.4.5. Agar bisa digunakan di komputer usang dengan spesifikasi rendah tersedia Low-Memory-Modus dan digerakkan menggunakan desktop kelas bulu Fluxbox yang juga disediakan dalam media DVD (1.4 GB) yang dirilis. Dalam modus ini dibutuhkan RAM hanya sekitar 90 MB saja.

Jumat, 08 Oktober 2010

Alfresco Community 3.4 Tersedia

Telah rilis edisi komunitas dari Content-Management-Systems (CMS) Alfresco versi 3.4 yang dikembangkan berbasis Java. Alfresco 3.4 menyediakan perkakas dan layannan untuk pengembang Spring seperti juga Web Quick Start dan kemudahan dalam penerbitan konten terutamana di situs portal perusahan.

Fitur Web Quick Start merupakan kumpulan dari template jadi yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Disamping itu, fitur ini menyediakan layanan yang meringankan pekerjaan penulis seperti untuk author dan redaktur menggunakan In-Context-Web-Editor.

Alfresco 3.4 dibangun menggunakan Java-Frameworks Spring dan SpringSurf, kini menawarkan antarmuka OpenCMIS (Open Content Management Interoperability Services) yang membantu pengelolaan konten dan memungkinkan sambungan (integrasi) dengan aplikasi web lainnya. DocLib-Portlets baru memungkinkan integrasi Alfresco dengan portal perusahan seperti Liferay, Quickr atau Confluence.

Alfresco telah mencoba CMS versi ini menggunakan database MySQL 5.1.39 dan PostgreSQL 8.4.1, server aplikasi Tomcat 6.0.18 dan JBoss 5.1.0.GA, JDK 1.6 u20 x64 dan RHEL5-64 Bit seperti juga pada Windows Server 2008 64 Bit. Alfresco Community 3.4 dapat diunduh dari situs Alfresco, dan semua pembaruan lebih rinci dapat diketahui dengan mengikuti Webinar yang dijadwalkan pada tanggal 12 Oktober 2010.

Kamis, 07 Oktober 2010

OpenStack: Framework Awan Terbuka Untuk Ubuntu

Untuk rilis Ubuntu mendatang, saat ini telah disiapkan framework awan OpenStack yaitu sebuah proyek open source yang didirikan oleh komunitas dan didukung oleh banyak vendor termasuk oleh instansi luar angkasa Nasa dan perusahan hosting Rackspace.

Disamping solusi Eucalyptus yang telah didukung Ubuntu sejak lama, rencananya akan mengintegrasikan Cloud Framework Openstack mulai tahun 2011 bersamaan rilis versi 11.04 atau 11.10. Eucalyptus yang digunakan Ubuntu sampai saat ini, kernelnya telah dibebaskan dan tersedia menganut lisensi GPLv3. Namun komponen pengeloaannya masih belum bebas (proprietari), termasuk komponen vSphere atau ESX dari VMware yang disokongnya.

Dilain pihak, Platform Openstack merupakan solusi awan yang komplit dan sepenuhnya open source dan disokong oleh banyak vendor-vendor termasuk AMD, Dell dan Intel. Institusi Nasa mengendalikan teknologi ini untuk platform awan mereka yang telah dikenal sebagai Nebula Cloud Platform. Baik Rackspace maupun Nasa telah berjanji  akan mengimplementasikan Openstack dilingkungan Cloud Platform masing-masing.

Sebagai komponen infrastruktur untuk Openstack terhitung penyimpanan obyek terdistribusi Openstack Object Storage yang dibuat berdasarkan Rackspace Cloud Files. Sistem OpenStack memanfaatkan server standar yang tersambung dan bekerja bahu-membahu secara Cluster agar memori dalam skala besar yang tersedia redundan menjadi handal.

Sebagai komponen kedua digunakan Openstack Compute yang ketersediaanya dijadwalkan pada bulan Oktober 2010. Software utama yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman Python itu dibangun berdasarkan teknologi Nebula Cloud besutan Nasa yang akan mengelola tugas untuk komputer-komputer dalam jumlah yang besar. Untuk merealisasikan semua itu, OpenStack didukung oleh beberapa framework lain seperti Tornado dan Twisted.

Rabu, 06 Oktober 2010

Oracle Tolak Kerjasama Untuk LibreOffice

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan ComputerWorld, terungkap bahwa Oracle mengatakan "tidak" atas undangan kerjasama dari Document Foundation yang telah menprakarsai proyek LibreOffice sebagai sebuah OpenOffice-Fork. Oracle memilih untuk meneruskan pengembangan OpenOffice miliknya, yang telah dimanfaatkan oleh lebih dari 100 juta pengguna diseluruh dunia dan menganggap sebagai platform yang lebih unggul, seraya berharap agar komunitas seterusnya mendukung proyek www.openoffice.org.

Menurut Oracle, kebebasan untuk membuat fork dan kode pemrograman adalah keindahan yang dimiliki oleh Open Source. Dalam upaya menyebarluaskan penggunaan OpenOffice diharapkan agar Document Foundation mengutamakan OpenOffice dan format Open Document ODF.

Dengan adanya penolakan Oracle untuk bergabung mendukung komunitas di yayasan Document Foundation, hal ini dapat diartikan bahwa nama (merek dagang) dari OpenOffice.org tidak akan dihibahkan kepada komunitas dan besar kemungkinannya pengembangan OpenOffice dan LibreOffice sepenuhnya akan terpisah.

Ballmer Akan Bawa Microsoft Sepenuhnya Ke Awan

Bos Microsoft Steve Ballmer akan membawa perusahan yang dipimpinnya seutuhnya ke awan dalam beberapa tahun kedepan. "Sejak beberapa tahun lalu kami melakukan investasi lebih dari satu miliar dollar setiap tahunnya untuk komputasi awan dan dimasa mendatang kami akan sepenuhnya konsentrasi di awan", tulis Ballmer sebagai kontributor tamu di majalah ekonomi "Euro am Sonntag". Mulai tahun 2012 diperkirakan lebih dari 90 persen pengembang Microsoft akan bekerja untuk aplikasi dan teknologi komputasi awan (Cloud Computing).

Dengan komputasi awan berarti perangkat keras dan perangkat lunak beralih ke Internet. Dengan demikian teknologi informasi, mulai dari platform pengembangan sampai dengan aplikasinya disediakan oleh pusat data secara desentral dan diakses via Internet. Menurut Ballmer, komputasi awan adalah sebuah inovasi TI terpenting sejak beberapa generasi terakhir. Ballmer dijadwalkan pada hari ini (rabu, 6-10-2010) untuk berbicara sebagai narasumber di International Cloud Computing Conference di Köln (Jerman).

Latar belakang upaya tersebut adalah model bisnis klasik Microsoft yang kian hari kian tertekan. Penjualan software secara fisik dalam bentuk DVD disebutkan menurun karena pengguna mulai menggandrungi software yang dijalankan melalui Internet yang lebih murah dan hal yang sama telah memaksa industri software berpikir untuk melakukan perubahan.

Berdasarkan keterangan yang ditulis Ballmer, pelanggan yang memilih komputasi awan akan merasakan perbaikan signifikan. Perusahan bisa dengan cepat dan tanpa investasi mendapatkan akses terhadap software dan perangkat produktifitas terbaru. Dengan kata lain, produk dan layanan baru bisa diatur, dikembangkan dan diterapkan secara efisien dan lebih mampu bersaing. Menggunakan komputasi awan, perusahan juga akan lebih hemat menggunakan enerji. Baca selebihnya ...

Disisi lain, pengembang Open Source telah menyadari trend pergeseran menuju awan. Salah satu pengembang Fedora, Mike McGrath yang merasakan dilema ini dan menulis tentang menurunnya peran desktop dimasa mendatang dengan berpalingnya pengguna menuju awan. Karena itu McGrath menyarankan kepada komunitas pengembang untuk mengantisipasi trend tersebut agar pengembangan berorientasi web menggunakan HTML5.

Selasa, 05 Oktober 2010

Majalah InfoLINUX Edisi Oktober 2010

InfoLINUX bulan Oktober 2010 merupakan edisi khusus yang didedikasikan untuk Warung Internet (Warnet) berbasis Linux. Menggunakan distro Made In Indonesia standar Internasional ZenCafe 2.2 yang juga disisipkan dalam bonus DVD-DL dijabarkan petunjuk lengkap bagaimana pemilik warnet dengan mudah dapat membangun Warnet bebas Pungli (Pungutan Lisensi) dengan beralih ke sistem operasi Linux. Aplikasi pendukung Mkahawa yaitu Billing untuk Warnux (warnet Linux) disertakan dan dibahas di edisi yang sama terutama tentang tahapan konfigurasinya.

Topik lain membahas Radio Streaming berlandasan Icecast memungkinkan Anda untuk membuat radio online sendiri. Demi keamanan dibahas tentang pendeteksian dan pencegahan terhadap intrusi di jaringan. Panduan untuk aplikasi grafis GIMP membahas cara pembuatan animasi berbasis GIF. Distro utama yang disertakan sebagai bonus kali ini adalah openSUSE 11.3 dan Elastix 2.0. 

Software Pilihan yang dibahas adalah: Inkscape 0.48.0; Pidgin 2.7.3; LimeWire 5.5.13; Nautilus-actions 2.30.1; etm 651; Firewall Builder 4.1.0; Ostinato 0.2; Blobby Volley 2.0.9 Beta; Floola 5.9.1.

Workshop membahas: Tambahkan Animasi Teks pada Sheet; Peroleh Tipe Isi Sel; Melakukan Proteksi Sheet; Konversi Oktal ke Binari, Desimal, dan Heksa; Mendapatkan Path Absolut; Ketahui Versi Interpreter Python; Bekerja denga Hash MD5; Uji Hak Akses pada File; Kejutan BlankOn di Hari Kemerdekaan.

Senin, 04 Oktober 2010

25 Tahun Perjuangan Free Software Foundation

Idea yang memberikan kebebasan kepada pengguna komputer agar bisa melakukan apa saja terhadap komputer miliknya dan dilindungi lisensi adalah berkat keberadaan Free Software Foundation. Sejak dua puluh lima tahun perjuangan FSF, yayasan nirlaba ini tumbuh mengayomi gerakan software bebas dan tidak hanya menuai teman semata.

Richard Stallman mendirikan Free Software Foundation pada tanggal  4 Oktober 1985 untuk mendukung pembiayaan, - pada saat itu, - proyek sumber terbuka GNU (GNUs not Unix). Dalam perjalanan FSF, organisasi ini telah membidani tiga lisensi utama untuk memberikan perlindungan terhadap software bebas, yaitu GPL yang sejak bulan Juni 2007 lalu telah tersedia dalam versi 3. Disamping itu ada lisensi LGPL (GNU Lesser General Public License) dan AGPL (GNU Affero General Public License) yang berasal dari FSF.

Untuk melindungi dokumentasi, FSF menerbitkan GNU Free Documentation License (GFDL). Semua lisensi besutan FSF acapkali dikenal dengan julukan Copyleft yang menjamin pemanfaatan dan penyebarluasan tanpa batas, terutama untuk memberi jaminan terhadap hak melakukan perubahan dan perbaikan. Copyleft dilindungi oleh Copyright agar hak kendali tidak diambil-alih oleh pihak ketiga.

Baca selebihnya ...

Minggu, 03 Oktober 2010

Maverick Meerkat: Menyongsong "The Perfect 10"

Sepuluh hari sebelum rencana peluncuran Ubuntu 10.10, versi ujicoba terakhir dirilis pada tanggal 30 September lalu. Pada prinsipnya versi release candidate nyaris final dan tidak lagi banyak perubahan diharapkan saat versi final diluncurkan. Dari percobaan awal (Acer Netbook) menggunakan Ubuntu 10.10 RC ini, sama sekali tidak menemukan masalah, booting cepat, dengan mudah disambungkan ke jaringan nirkabel (WLAN) dan tanpa masalah dicantolkan ke internet 3G.

Rilis final Maverick Meerkat yang sebelumnya dijadwalkan pada tanggal 28 Oktober, namun berkat progres pengembangannya yang cukup baik, dan agar rilis Ubuntu 10.10 "the perfect 10" ini lebih sempurna lagi, ditetapkan peluncurannya tepat pada tanggal 10 bulan 10 tahun duaribu 10 jam 10 pada menit ke 10 waktu setempat.



Ubuntu 10.10 RC menyertakan versi terkini desktop GNOME 2.32.0, memperbaharui paket kernel Linux 2.6.35-22.23, dengan basis versi kernel Linux 2.6.35.3.

Shotwell kali ini dijadikan image viewer dan editor secara default menggantikan F-Spot. Gwibber mendapatkan dukungan untuk sistem atentifikasi sistem Twitter yang baru, dan banyak perbaikan lainnya yang dirinci disini.

Aplet untuk Sound Indicator telah menerima perbaikan signifikan dengan penyertaan kontrol untuk music player. Kecuali itu perbaikan banyak dilakukan untuk fitur-fitur seperti Ubuntu Software Center dan layanan Ubuntu One.

Baca selebihnya ...

Sabtu, 02 Oktober 2010

Sintel: Film Animasi Open Source Layar Lebar

Sintel adalah film animasi layar lebar sumber terbuka nomor tiga dari proyek Blender setelah proyek film "Elephant's Dream (Orange)" dan "Big Buck Bunny (Peach)". Awalnya proyek yang dibuat menggunakan Blender ini dikembangkan secara kolektif dengan nama kode "Durian", namun setelah rampung dirilis dengan titel "Sintel". Gala Premier film Sintel pada tanggal 27 September 2010 lalu berlangsung di ajang acara Netherland Filmfestival ke 30 di Utrecht.

Film yang berdurasi 14 menit dan 48 detik ini mengisahkan seorang gadis bernama Sintel yang berteman dengan seekor anak Dragon yang diculik Dragon besar. Film animasi menggambarkan petualangan Sintel mencari temannya untuk dibebaskan.

Tim film Sintel (Durian) terdiri dari sebelas artis dan tiga pengembang yang diberikan target untuk membuat film cerita pendek epik dengan penuh emosi dan aksi yang diperankan oleh seorang gadis sebagai figur utama. Sebagai target teknis adalah resolusi yang tinggi, menggunakan efek-efek api, asap dan eksplosion seperti juga komposisi bebas yang tidak bergantung pada resolusi.

Sebagai perkakas utama dalam pembuatan film layar lebar resolusi tinggi (4k Digital Cinema = 4.096 x 2.160 Pixel) digunakan program animasi 3D-Blender dan aplikasi open source lainnya seperti Gimp, Inkscape, Krita dan Mypaint.

Baca selebihnya ...


Jumat, 01 Oktober 2010

Sabayon Linux 5.4 Telah Rilis

Sabayon Linux yang dibangun berdasarkan distro Gentoo Linux meluncurkan versi 5.4 yang dioptimalkan untuk Desktops menggunakan Kernel Linux 2.6.35. Di lumbung repositorinya juga disediakan Kernel yang dioptimalkan untuk server.

Berbeda dengan Gentoo Linux yang langsung dikompilasi dari kode sumbernya saat instalasi yang memakan waktu cukup lama, Sabayon Linux dapat diinstalasi dalam waktu singkat. Menurut pengembangnya, instalasi Sabayon Linux 5.4 dapat dituntaskan tidak lebih dari sepuluh menit. Media instalasi Sabayon 5.4 menyediakan pilihan lingkungan Desktop baik GNOME 2.30 atau KDE 4.5.1. Sebagai sistem berkas standar digunakan Ext4, disamping mendukung Btrfs.

Sebagai pengelola paket software disediakan Entropy-Framework baru yang dapat memasang paket binari di komputernya dengan cepat. Sebagai alternatif juga masih tersedia sistem Portage, yang mampu mengkompilasi program dan dioptimalkan dengan hardware.

Paket lain yang disertakan termasuk X.Org 7.5 dan OpenOffice.org 3.2, kemudian Media-Center XBMC sebagai aplikasi multimedia dan Game demo World of Goo sebagai pengisi kegiatan saat jeda. Sekitar 1.000 paket aplikasi telah diaktualisasi dan 100 kekliruan telah diluruskan sejak versi 5.3 terakhir.

Kebutuhan hardware minimal untuk Sabayon 5.4 adalah prosesor i686-kompatibel, 512 MB RAM dan 8 GB spasi harddisk. Media diterbitkan baik untuk arsitektur 32 maupun 64-Bit.

Sertifikasi Ubuntu Untuk Server Dell

Dell bersama Canonical telah mensertifikasikan beberapa tipe Server dari seri Poweredge untuk menjalankan sistem operasi Ubuntu Server Edition. Dell tidak langsung menginstalasi Ubuntu dari pabrik pada komputer yang akan dijual, namun Canonical menyediakan layanan support untuk pelanggan Dell yang nantinya menggunakan Ubuntu.

Untuk tipe server yang disertifikasikan Dell menyarankan kepada pelanggannya agar memanfaatkan layanan kontrak support ditawarkan Canonical yang hampir semuanya menggunakan versi Ubuntu 10.04 dengan dukungan sampai dengan 2014.

Untuk mengelola server, Dell menyediakan software Openmanage 6.3 yang berkat bantuan Canonical telah tersedia untuk Linux dan khusus untuk mengelola versi Ubuntu 9.04 sampai 10.04.